Atlet Nasional Sampai Dunia Paling Takut Dengan Cedera Ini
A
A
A
JAKARTA - Cedera benar-benar menjadi momok menakutkan atlet nasional sampai dunia. Tapi, di atara cedera yang paling menakutkan adalah cedera otot ligamen atau Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Menurut Dr I Gusti Made Febry Siswanto, MD selaku ahli orthopedic, Sport Injuries dan Arthroscopy Surgeon Rumah Sakit Royal Sport Medicine Center ACL tidak dapat beregenerasi. Ketika terjadi kerusakan tubuh pun tidak dapat memperbaikinya secara alami.
"Cedera ACL bisa berupa putus atau robek yang mengakibatkan sendi lutut menjadi tidak stabil, karena ACL pada lutut memang berfungsi menjaga kestabilan sendi lutut," ujar Dr Febry di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Banyak atlet nasional kariernya di dunia olahraga terhenti setelah mengalami cedera ini lantaran tidak ditangani dengan baik. Bahkan, menurut Dr Febry, begitu banyak orang Indonesia yang menjalani pengobatan cedera ini di Filipina.
"Kita miris mendengar cerita ada atlet yang harus terhenti kariernya setelah mengalami cedera ini. Padahal cedera ini bisa dipulihkan dan atlet bisa kembali berkompetisi," ujarnya.
Total penyembuhan untuk cedera ini dikatakan Dr Febry membutuhkan waktu selama 6 bulan. "Penyembuhan di rumah sakit kami yakni dengan menarik jaringan yang rusak dan memperbaikinya lalu ditanam kembali. Dua minggu pertama pasien akan merasa otot kakinya lebih kuat tetapi masih butuh waktu tiga bulan untuk jaringan yang diperbaiki menyatu kembali dengan tubuh,"jelasnya.
Dalam proses pemulihan itu, pasien disarankan tidak melakukan kegiatan berat yang melebihi kekuatan jaringan tersebut. "Fase akhir akan kita latih respon dan kelincahannya.Kita akan terus pantau pasien sampai pulih dan bsia berkompetisi kembali," lanjutnya.
Rumah Sakit Royal Sports Medicine Centre, kata Dr Febry, kini menjadi salah satu rujukan atlet cedera. Pasalnya, Royal Sport merupakan one stop solution untuk cedera ini.
Memasuki tiga tahun berdirinya Royal, sudah banyak atlet yang pernah ditangani diantaranya ada nama pesepakbola Boaz Salosa, Antoni Putro Nugroho, Lukas Wellem Mandowen, Imanuel Wanggai, Bio pauline Pierre, M. Sarifuddin, M. Nasuha, M. Imanuddin, Aliyudin, M. Robby, M. Rizky, Agus Indra, Abdul Rahman Lestaluhu, Adi Putra Sobar dan Greg Nwokolo.
Lalu dari cabang basket ada nama Ardian Ariyadi, Agus Sunarya, Thedy Tirtahadi, Vavories Palopo, Chistian Ellis, Kadek Pratitta Citra Dewi, Julianto Gandhi Sucipto, Sarce Nensi Buaim, Jeremy Christoper, Yulindawati, Ari Santo Nugroho, Ardian ariandi, Aguh Sunaryo, Haritsa Herlusdityo, Windi Hastari, Belly sutanto Solihin, Rudy Suharlie.
Sementara dari cabang bulu tangkis terdapat nama Yasnita Enggira, Dimas Rhaditya, M. Rizky Putra Hadi, Syabda Perkasa Balawa, Dinda Dwi Cahyaning, Oky Arman Prastya serta atlet motor cross Yaasin Gabriel Somma.
Menurut Dr I Gusti Made Febry Siswanto, MD selaku ahli orthopedic, Sport Injuries dan Arthroscopy Surgeon Rumah Sakit Royal Sport Medicine Center ACL tidak dapat beregenerasi. Ketika terjadi kerusakan tubuh pun tidak dapat memperbaikinya secara alami.
"Cedera ACL bisa berupa putus atau robek yang mengakibatkan sendi lutut menjadi tidak stabil, karena ACL pada lutut memang berfungsi menjaga kestabilan sendi lutut," ujar Dr Febry di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Banyak atlet nasional kariernya di dunia olahraga terhenti setelah mengalami cedera ini lantaran tidak ditangani dengan baik. Bahkan, menurut Dr Febry, begitu banyak orang Indonesia yang menjalani pengobatan cedera ini di Filipina.
"Kita miris mendengar cerita ada atlet yang harus terhenti kariernya setelah mengalami cedera ini. Padahal cedera ini bisa dipulihkan dan atlet bisa kembali berkompetisi," ujarnya.
Total penyembuhan untuk cedera ini dikatakan Dr Febry membutuhkan waktu selama 6 bulan. "Penyembuhan di rumah sakit kami yakni dengan menarik jaringan yang rusak dan memperbaikinya lalu ditanam kembali. Dua minggu pertama pasien akan merasa otot kakinya lebih kuat tetapi masih butuh waktu tiga bulan untuk jaringan yang diperbaiki menyatu kembali dengan tubuh,"jelasnya.
Dalam proses pemulihan itu, pasien disarankan tidak melakukan kegiatan berat yang melebihi kekuatan jaringan tersebut. "Fase akhir akan kita latih respon dan kelincahannya.Kita akan terus pantau pasien sampai pulih dan bsia berkompetisi kembali," lanjutnya.
Rumah Sakit Royal Sports Medicine Centre, kata Dr Febry, kini menjadi salah satu rujukan atlet cedera. Pasalnya, Royal Sport merupakan one stop solution untuk cedera ini.
Memasuki tiga tahun berdirinya Royal, sudah banyak atlet yang pernah ditangani diantaranya ada nama pesepakbola Boaz Salosa, Antoni Putro Nugroho, Lukas Wellem Mandowen, Imanuel Wanggai, Bio pauline Pierre, M. Sarifuddin, M. Nasuha, M. Imanuddin, Aliyudin, M. Robby, M. Rizky, Agus Indra, Abdul Rahman Lestaluhu, Adi Putra Sobar dan Greg Nwokolo.
Lalu dari cabang basket ada nama Ardian Ariyadi, Agus Sunarya, Thedy Tirtahadi, Vavories Palopo, Chistian Ellis, Kadek Pratitta Citra Dewi, Julianto Gandhi Sucipto, Sarce Nensi Buaim, Jeremy Christoper, Yulindawati, Ari Santo Nugroho, Ardian ariandi, Aguh Sunaryo, Haritsa Herlusdityo, Windi Hastari, Belly sutanto Solihin, Rudy Suharlie.
Sementara dari cabang bulu tangkis terdapat nama Yasnita Enggira, Dimas Rhaditya, M. Rizky Putra Hadi, Syabda Perkasa Balawa, Dinda Dwi Cahyaning, Oky Arman Prastya serta atlet motor cross Yaasin Gabriel Somma.
(bbk)