PSS Terdepak dari Piala Presiden 2017, Ini Curhatan Freddy Mulli
A
A
A
SLEMAN - PSS Sleman dipastikan gagal lolos ke Babak Delapan Besar Piala Presiden 2017, usai memetik hasil pertandingan seri untuk ketiga kalinya di ajang ini, usai melawan Persegres Gresik United (GU) dalam laga pamungkas yang digelar di Maguwoharjo International Stadium (MIS) Sleman, Rabu (15/2). Dari hasil tanpa gol ini, tim berjuluk Super Elang Jawa tersebut hanya mampu mengumpulkan tiga poin dan berada di peringkat ketiga Grup 1.
Sementara lawannya Persegres GU masih berpeluang lolos menjadi salah satu runner-up terbaik dan melaju ke babak selanjutnya dengan raihan empat poin. Kepastian ini masih menunggu hasil pertandingan antara Persipura Jayapura melawan Mitra Kukar pada Rabu (15/2) malam. Di mana masing-masing menorehkan satu poin dan empat poin. Baik PSS maupun Persegres sendiri menorehkan pertandingan yang cukup baik. Benteng pertahanan kedua tim ternyata mampu menahan serangan dari lawan. Dan berulang kali peluang yang didapat pun terpental begitu saja. Hingga babak pertama berakhir, skor belum terpecahkan.
Namun memasuki babak kedua, PSS mulai mendapatkan 'feeling' pada bola. Sayangnya kedua tembakan dekat yang dilayangkan oleh Imam Bagus Kurnia (11) tak mampu mengoyak jaring yang dijaga kiper Persegres GU Aji Saka (45), karena terkena mistar gawang dan kesigapan kiper yang berhasil menangkap bola mentah itu terlebih dahulu. Peristiwa serupa juga terjadi di kubu lawan, ketika winger Arsyad Yusgiantoro (23) berhasil menembus pertahanan lawan di sisi kanan, namun bola yang dilepaskan membentur mistar yang dijaga oleh kiper PSS Try Hamdani Goentara (21).
"Maaf kami belum bisa mendapatkan poin penuh, tapi pemain sudah berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan. Ya itu namanya sepakbola, ketika seharusnya ada dua gol yang terjadi (di babak kedua), namun belum dikasih kemenangan," ujar Pelatih Kepala PSS Sleman Freddy Mulli usai pertandingan kemarin.
Kerapnya kehilangan kontrol bola, dan stamina pemain yang masih 40 persen dinilai menjadi salah satu faktor PSS sulit memenangkan pertandingan kali ini. Terlebih lawannya mampu menahan serangan PSS dan merebut bola dari tim tuan rumah. Namun dari sini, Eks Pelatih Persebaya Surabaya ini pun jadi mengetahui hal-hal yang dibenahi. Menuju Kompetisi Liga 2 pada April 2017 mendatang, semua lini akan diperbaiki kembali dari nol.
"Masalah utama memang di peningkatan stamina yang masih 40 persen, itu sangat mempengaruhi dan percuma walau bermain bagus. Lalu kami juga harus putar otak ketika harus memasukkan pemain untuk rotasi," jelasnya.
Mewakili pemain PSS Sleman, Jodi Kustiawan mengemukakan dia dan rekan-rekannya sudah berjuang keras dalam pertandingan. Namun Dewi Fortuna nampaknya belum memihak skuatnya. Meski demikian, dengan catatan hasil pertandingan tiga kali seri membuktikan bahwa PSS ternyata juga mampu bersaing dengan tim-tim dari Liga 1.
Sementara itu Pelatih Kepala Persegres GU Hanafi menilai, permainan timnya terbilang cukup bagus seiring dengan waktu latihan yang pendek. Dengan memaksimalkan materi pemain yang ada serta perubahan skema menjadi 4-4-2, menurutnya koordinasi dan kerja sama tim sudah terbangun. Begitu pula dengan semangat bertanding dan kerja keras yang tak pernah lelah. Hanya saja keegoisan pemain di lini depan yang kerap bermain individual, masih akan dibenahi nantinya.
"PSS luar biasa, entah sudah lama atau bagaimana, kerja sama mereka bagus (dengan skema 5-4-1). Kami pun tidak bisa mematahkan serangan mereka, karena memang tidak punya pemain yang bisa patahkan itu, sehingga kita kesulitan. (Peluang runner-up terbaik) masih terbuka untuk kami, mudah-mudahan bisa masuk," imbuh Hanafi.
Sementara lawannya Persegres GU masih berpeluang lolos menjadi salah satu runner-up terbaik dan melaju ke babak selanjutnya dengan raihan empat poin. Kepastian ini masih menunggu hasil pertandingan antara Persipura Jayapura melawan Mitra Kukar pada Rabu (15/2) malam. Di mana masing-masing menorehkan satu poin dan empat poin. Baik PSS maupun Persegres sendiri menorehkan pertandingan yang cukup baik. Benteng pertahanan kedua tim ternyata mampu menahan serangan dari lawan. Dan berulang kali peluang yang didapat pun terpental begitu saja. Hingga babak pertama berakhir, skor belum terpecahkan.
Namun memasuki babak kedua, PSS mulai mendapatkan 'feeling' pada bola. Sayangnya kedua tembakan dekat yang dilayangkan oleh Imam Bagus Kurnia (11) tak mampu mengoyak jaring yang dijaga kiper Persegres GU Aji Saka (45), karena terkena mistar gawang dan kesigapan kiper yang berhasil menangkap bola mentah itu terlebih dahulu. Peristiwa serupa juga terjadi di kubu lawan, ketika winger Arsyad Yusgiantoro (23) berhasil menembus pertahanan lawan di sisi kanan, namun bola yang dilepaskan membentur mistar yang dijaga oleh kiper PSS Try Hamdani Goentara (21).
"Maaf kami belum bisa mendapatkan poin penuh, tapi pemain sudah berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan. Ya itu namanya sepakbola, ketika seharusnya ada dua gol yang terjadi (di babak kedua), namun belum dikasih kemenangan," ujar Pelatih Kepala PSS Sleman Freddy Mulli usai pertandingan kemarin.
Kerapnya kehilangan kontrol bola, dan stamina pemain yang masih 40 persen dinilai menjadi salah satu faktor PSS sulit memenangkan pertandingan kali ini. Terlebih lawannya mampu menahan serangan PSS dan merebut bola dari tim tuan rumah. Namun dari sini, Eks Pelatih Persebaya Surabaya ini pun jadi mengetahui hal-hal yang dibenahi. Menuju Kompetisi Liga 2 pada April 2017 mendatang, semua lini akan diperbaiki kembali dari nol.
"Masalah utama memang di peningkatan stamina yang masih 40 persen, itu sangat mempengaruhi dan percuma walau bermain bagus. Lalu kami juga harus putar otak ketika harus memasukkan pemain untuk rotasi," jelasnya.
Mewakili pemain PSS Sleman, Jodi Kustiawan mengemukakan dia dan rekan-rekannya sudah berjuang keras dalam pertandingan. Namun Dewi Fortuna nampaknya belum memihak skuatnya. Meski demikian, dengan catatan hasil pertandingan tiga kali seri membuktikan bahwa PSS ternyata juga mampu bersaing dengan tim-tim dari Liga 1.
Sementara itu Pelatih Kepala Persegres GU Hanafi menilai, permainan timnya terbilang cukup bagus seiring dengan waktu latihan yang pendek. Dengan memaksimalkan materi pemain yang ada serta perubahan skema menjadi 4-4-2, menurutnya koordinasi dan kerja sama tim sudah terbangun. Begitu pula dengan semangat bertanding dan kerja keras yang tak pernah lelah. Hanya saja keegoisan pemain di lini depan yang kerap bermain individual, masih akan dibenahi nantinya.
"PSS luar biasa, entah sudah lama atau bagaimana, kerja sama mereka bagus (dengan skema 5-4-1). Kami pun tidak bisa mematahkan serangan mereka, karena memang tidak punya pemain yang bisa patahkan itu, sehingga kita kesulitan. (Peluang runner-up terbaik) masih terbuka untuk kami, mudah-mudahan bisa masuk," imbuh Hanafi.
(sbn)