Susul Spanyol dan VR46, Inggris Bikin Program Pembalap MotoGP

Rabu, 01 Maret 2017 - 15:41 WIB
Susul Spanyol dan VR46,...
Susul Spanyol dan VR46, Inggris Bikin Program Pembalap MotoGP
A A A
SILVERSTONE - Walau Dani Pedrosa tampaknya sudah melewatkan masa keemasannya di MotoGP. Tapi Spanyol masih memiliki Jorge Lorenzo. Saat Porfuera belum habis, Marc Marquez sudah bisa menyamai pencapaian gelar juara dunianya di kelas bergengsi.

Saat Marc Marquez sedang di atas, Maverick Vinales telah muncul sebagai talenta paling bersinar di MotoGP. Dari deretan pembalap baru kelas utama musim 2017, Alex Rins telah mendapat tempat di salah satu tim yang kemajuannya paling pesat, Suzuki. Belum lagi Esteve ‘Tito’ Rabat sebagai debutan di tim Marc VDS dan Espargaro bersaudara.

Nah, kalau mau ditarik garis lurus dari awal pembahasan tadi. Ditambah adik Marc Marquez, Alex, yang tak lama lagi bakal naik kelas dari Moto2. Maka semua pembalap itu berasal dari satu negara, Spanyol.

Ya, regenerasi pembalap Spanyol pada satu dekade terakhir boleh dibilang sedang mencapai masa puncaknya. Padahal jika ditarik ke belakang, Negeri Matador baru mampu mencatat gelar juara dunia pembalap kelas bergengsi pertama mereka pada 1999, yakni ketika Alex Criville sukses melanjutkan dominasi tim Repsol Honda pasca pensiunnya Michael Doohan.

Boleh dibilang, Spanyol sudah mulai menyusul Italia sebagai negara dengan gelar juara dunia, gelar juara seri, hingga finis podium di kelas atas. Atau mungkin Spanyol telah melewati pencapaian Amerika Serikat, hingga Australia.

Seperti diketahui, Italia punya Valentino Rossi, Max Biaggi, Luca Cadalora, Loris Capirossi, Marco Melandri, hingga mendiang Marco Simoncelli, dengan sebelumnya hadir Giacomo Agostini, Marco Lucchinelli, Franco Uncini, Umberto Masetti, sampai Fausto Gresini, bos tim Aprilia Gresini di MotoGP 2017.

Kalau bicara pembalap hebat dari Amerika Serikat, boleh dikedepankan Eddie Lawson, Kenny Roberts dan putranya, Kenny Roberts Junior. Lalu ada Wayne Rainey, Freddie Spencer, Kevin Schwantz, John Kocinski, Colin Edwards, Nicky Hayden, dan terakhir Ben ‘The Elbowz’ Spies. Sedangkan dari Australia, ada Mick Doohan, Casey Stoner, dengan diawali oleh Wayne Gardner dan tetap memperhitungkan Garry ‘The Slide King’ McCoy, Chris Vermeulen, serta Troy Bayliss.

Tapi kini, ada satu persamaan dari Italia, Amerika Serikat, dan Australia di MotoGP. Mereka sedang mengalami penurunan performa. Walau Valentino Rossi masih jos. Italia mungkin hanya akan mewariskannya kepada Andrea Iannone yang belum konsisten. Atau Andrea Dovizioso yang jarang mencapai podium teratas. Yang lebih miris di saat Australia masih menempatkan Jack Miller. Amerika Serikat sama sekali tak memiliki satu pembalap di kelas bergengsi 2017.

Banyak orang bilang, meledaknya kekuatan Spanyol di MotoGP, tak lepas dari pembinaan pembalap junior mereka di sana. Melihat fenomena ini, Valentino Rossi pun mencoba mencari generasi penerusnya dan Italia di MotoGP. Salah satunya lewat mendirikan akademi balap VR46. Dia bahkan sudah memiliki dua tim balap, masing-masing satu di kelas Moto3 dan tahun ini merambah Moto2. Max Biaggi tak mau kalah dengan mulai merintis tim balap dengan perusahaan otomotif India di Kejuaraan Nasional Italia.
Carmelo Ezpeleta (jas cokelat) saat meresmikan motor resmi British Talent Cup 2017. (Foto-MotoGP)
Usaha membangkitkan produksi pembalap hebat itulah yang sekarang coba diaplikasikan oleh Inggris. Ya, satu negara yang sejak tadi tidak kita sebutkan. Boleh dibilang merupakan salah satu negara raksasa di Kejuaraan Dunia Balap Motor GP.

Siapa tak kenal Leslie Graham, Mike Hailwood, John Surtees, Phil Read, Geoff Duke, hingga Barry Sheene. Tapi kemenangan Cal Crutchlow di MotoGP Republik Ceko 2016. Merupakan kemenangan pertama Inggris di kelas bergengsi sejak Barry Sheene mencapai puncak podium GP500 di Swedia 1981.

Seperti dilaporkan Motorsport. Promotor MotoGP, Dorna Sports S.L., telah resmi meluncurkan kejuaraan bagi pembalap muda di Inggris, British Talent Cup pada musim 2017. Nantinya, para pembalap akan berkompetisi dengan mengendarai motor Honda NSF 250R Moto3, serta dapat turun di sirkuit Inggris dan Spanyol sebagai bagian dari event Dorna.

Di antara event tersebut, antara lain MotoGP Inggris di Silverstone dan World Superbike (WSBK) di Donington Park. British Talent Cup dibentuk untuk mengikuti kesuksesan Asia Talent Cup – mulai diluncurkan pada 2014 – yang dipimpin oleh Alberto Puig selalu Direktur Promosi Talenta di Dorna.

Mantan pembalap Grand Prix, Jeremy McWilliams, akan terlibat langsung sebagai pencari bakat, dengan proses seleksi akan digelar di Silverstone jelang MotoGP Inggris. Sementara itu, pembalap muda John McPhee akan memperkuat British Talent Team.

“Setelah musim luar biasa dari Asia Talent Cup, kami sangat bangga untuk mengumumkan inisiatif menakjubkan lain sebagai bagian dari ‘Road to MotoGP’,” tukas CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.

“Dengan sejarah balap motor yang panjang dan terkenal di Inggris, kejuaraan ini merupakan tempat dan waktu sempurna untuk memulai babak roda dua. Kami bangga dapat memiliki John McPhee yang balapan di Kejuaraan Dunia Moto3 pada tahap pertama proyek ini,” imbuh Ezpeleta.

Lebih lanjut, Ezpeleta menjelaskan: “Kemenangan hebatnya di Brno musim lalu adalah prestasi mengagumkan yang membuktikan kekuatannya. Pengalaman Dorna, Alberto Puig dan Jeremy McWilliams akan mendorong British Talent Team dan audisi British Talent Cup sukses terhadap komitmen kami pada talenta dan pembalap di masa depan.”

Keberhasilan McPhee meraih kemenangan perdana di Brno 2016, berbarengan dengan momen ketika Cal Crutchlow menjadi pembalap Inggris pertama yang menang di kelas premier sejak Barry Sheene pada 1981.

“Saya sangat senang dapat memiliki kesempatan di tim dan saya menantikan musim ini untuk melihat apa yang bisa kami lakukan,” tutur McPhee. “Mewakili Inggris di tingkat dunia, serta British Talent Team dan British Talent Cup, adalah tanggung jawab besar. Tapi saya akan bekerja keras untuk meraih hasil yang kami targetkan – dan untuk memulai proyek ini dengan awal yang baik,” tandasnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7784 seconds (0.1#10.140)