Walau Aerodinamika Tak Diuntungkan, FIA Paksa Renault Ubah Sayap

Jum'at, 03 Maret 2017 - 00:01 WIB
Walau Aerodinamika Tak...
Walau Aerodinamika Tak Diuntungkan, FIA Paksa Renault Ubah Sayap
A A A
CATALUNYA - Usai diberi instruksi oleh FIA terkait kemungkinan pelanggaran regulasi, Renault terpaksa harus melakukan beberapa perubahan pada desain sayap belakang mereka menjelang bergulirnya Kejuaraan Dunia Balap Formula Satu (F1) 2017.
Bagian sayap belakang (penunjuk arah putih) mobil F1 tim Renault Sport RS17 yang mesti diubah. (Foto-Motorsport)
Ya, seperti dilaporkan oleh Motorsport. Renault RS17 diperkenalkan kepada publik pada acara peluncuran di London pekan lalu, dan hampir seketika, para tim rival menyoroti struktur pilar sayap belakang mereka.

Pertanyaan muncul seputar desain pilar pendukung yang menempel di perut penggerak DRS ketimbang di bidang sayap. Isu yang diangkat memiliki kaitan dengan Artikel 3.9.6 dari Regulasi Teknis F1, yang menyatakan bahwa pilar pendukung, harus diperpanjang hingga menyentuh bagian yang telah diatur di regulasi, yaitu bagian bawah bidang utama sayap belakang.
Bagian sayap belakang yang di F1 2016 dipasang pada Mercedes W07 (kiri) dan Red Bull RB12. (Foto-Giorgio Piola)
Sebelumnya, tim-tim F1 kerap mencari keuntungan aerodinamika dengan memajukan titik sambungan pilar pendukung sayap belakang. Di regulasi sebelumnya, beberapa solusi dicoba, termasuk yang paling populer adalah membuat sambungan sederhana di bagian bawah bidang utama sayap belakang untuk memperkokoh struktur, seperti yang ada di ilustrasi Mercedes (atas-kiri).

Tapi beberapa tim, termasuk Red Bull (atas-kanan) dan Ferrari, mencoba meningkatkan performa aerodinamika sayap belakang mereka - dengan menerapkan desain pilar pendukung yang berbentuk seperti leher-angsa, yang juga sering terlihat di mobil-mobil ajang balap WEC.
Nico Hulkenberg dalam mobil Renault Sport RS17 saat tes pramusim F1 2017 di Sirkuit Catalunya Barcelona Spanyol. (Foto-Motorsport)
Renault kemudian menerapkan inovasi lebih jauh lagi dengan melakukan sambungan langsung ke perut DRS. Argumen Renault mengapa hal tersebut seharusnya diperbolehkan, adalah karena di regulasi terdapat pernyataan yang mengizinkan pilar pendukung 'tersambung ke komponen kecil yang berhubungan langsung dengan sistem penggerak DRS.'

Namun, tim-tim lain tidak menyetujui pandangan Renault, dan beranggapan bahwa sambungan antara pilar pendukung dengan DRS di mobil RS17 dinilai terlalu besar untuk dianggap sebagai 'komponen kecil'.

Pandangan tim-tim lain tersebut juga didukung oleh FIA. Informasi yang beredar, Renault kini dianjurkan untuk melakukan perubahan pada desain mereka agar pilar pendukung dapat dipastikan tersambung ke bagian bawah bidang utama sayap belakang.

Pekerjaan tambahan tersebut juga diperkirakan akan selesai menjelang balapan pembuka musim 2017 di GP Australia, 26 Maret mendatang. Potensi keuntungan yang diharapkan oleh Renault dari desain unik tersebut adalah untuk mengurangi gangguan di bagian sayap belakang, sehingga performa DRS bisa semakin efektif.

Namun, beberapa tim rival Renault tidak terlalu gusar dengan hal tersebut karena mereka menganggap desain tim pabrikan Perancis itu tidak akan memberikan banyak keuntungan.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0751 seconds (0.1#10.140)