Jelang Liverpool vs Arsenal, Klopp: Saya Bukan Badut!

Jelang Liverpool vs Arsenal, Klopp: Saya Bukan Badut!
A
A
A
LIVERPOOL - Pelatih Liverpool Juergen Klopp menyadari masalah inkonsistensi timnya. Klopp mengatakan dirinya bukan badut dan tidak akan mengabaikan masalah The Reds yang hanya menang sekali di Liga Primer sepanjang tahun 2017.
Liverpool tak terkalahkan dari enam tim teratas Liga Primer musim ini, dan tengah menyiapkan diri menyambut peringkat 4, Arsenal, di Anfield, Minggu (5/2/2017) pukul 03.00 WIB.
Namun, catatan itu berbanding terbalik melawan tim-tim yang bertengger di bawah papan tengah. The Reds justru menelan lima kekalahan dari tim yang performanya terpuruk musim ini, seperti Burnley, Bournemouth, Swansea City, Hull City, dan terakhir Leicester City.
Saat ini The Reds tercecer di peringkat 5 dengan 49 poin, tertinggal 14 angka dari pemuncak klasemen, Chelsea. The Reds hanya unggul satu poin dari Manchester United (peringkat 6).
"Mungkin hanya ada satu tim yang memiliki situasi perasaan yang masih sama, yakni Chelsea. Sedangkan tim lainnya mengalami saat-saat baik dan buruk," kata Klopp.
"Kami kurang konsistensi. Kami tidak bisa mengabaikan itu karena kami semua terlibat dalam permainan. Saya bukan badut, meskipun sejumlah orang mungkin berpikir saya seperti itu. Saya tidak selalu tertawa seperti orang gila. Saya orang normal, dalam arti kita semua dipengaruhi oleh pengalaman yang kita buat."
"Tidak penting membandingkan awal musim dengan saat ini, itu jelas berbeda. Bagaimana saya harus dalam suasana hati yang sama persis seperti saya di awal musim? Pekerjaan saya adalah apa yang pemain rasakan sampai pertandingan berikutnya, bahwa mereka merasa ada kesempatan besar untuk kami menangkan."
"Tentu saja, itu tidak tertawa sepanjang minggu dan mengabaikan masalah yang Anda miliki," imbuhnya. "Pertandingan terakhir kami melawan Arsenal, kami menang spektakuler (4-3 di Emirates, 14 Agustus 2016). Mungkin yang berikutnya akan serupa."
Liverpool tak terkalahkan dari enam tim teratas Liga Primer musim ini, dan tengah menyiapkan diri menyambut peringkat 4, Arsenal, di Anfield, Minggu (5/2/2017) pukul 03.00 WIB.
Namun, catatan itu berbanding terbalik melawan tim-tim yang bertengger di bawah papan tengah. The Reds justru menelan lima kekalahan dari tim yang performanya terpuruk musim ini, seperti Burnley, Bournemouth, Swansea City, Hull City, dan terakhir Leicester City.
Saat ini The Reds tercecer di peringkat 5 dengan 49 poin, tertinggal 14 angka dari pemuncak klasemen, Chelsea. The Reds hanya unggul satu poin dari Manchester United (peringkat 6).
"Mungkin hanya ada satu tim yang memiliki situasi perasaan yang masih sama, yakni Chelsea. Sedangkan tim lainnya mengalami saat-saat baik dan buruk," kata Klopp.
"Kami kurang konsistensi. Kami tidak bisa mengabaikan itu karena kami semua terlibat dalam permainan. Saya bukan badut, meskipun sejumlah orang mungkin berpikir saya seperti itu. Saya tidak selalu tertawa seperti orang gila. Saya orang normal, dalam arti kita semua dipengaruhi oleh pengalaman yang kita buat."
"Tidak penting membandingkan awal musim dengan saat ini, itu jelas berbeda. Bagaimana saya harus dalam suasana hati yang sama persis seperti saya di awal musim? Pekerjaan saya adalah apa yang pemain rasakan sampai pertandingan berikutnya, bahwa mereka merasa ada kesempatan besar untuk kami menangkan."
"Tentu saja, itu tidak tertawa sepanjang minggu dan mengabaikan masalah yang Anda miliki," imbuhnya. "Pertandingan terakhir kami melawan Arsenal, kami menang spektakuler (4-3 di Emirates, 14 Agustus 2016). Mungkin yang berikutnya akan serupa."
(sha)