GP2 Jadi F2, Sean Gelael Antusias di Tim Pertamina Arden
A
A
A
JAKARTA - Ajang balap GP2 akhirnya secara resmi berganti nama menjadi Formula 2 atau F2. Perubahan nama ini pun disambut antusias Sean Galeal yang musim ini akan membawa bendera Pertamina Arden.
Keputusan perubahan nama balapan yang akan dimulai 14-15 Maret 2017 ini, disetujui dalam rapat World Motor Sport Council (WMSC) FIA di Jenewa, Swiss, Kamis (19/3/2017) malam. Isu perubahan nama ini sebenarnya sudah berkembang dan menjadi perdebatan dari musim lalu. Namun, hal ini baru bisa direalisasikan, yang salah satunya juga didorong oleh perubahan kepemilikan hak komersial F1 dari CVC, yang sebelumnya mengontrol GP2 dan GP3 ke Liberty Media.
Wacana yang berkembang, perubahan nama dari GP2 ke F2 juga akan berdampak pada penyelenggaraan balapan yang berstandar FIA mulai dari regulasi sampai steward yang bertugas. Pamor F2, juga akan ditingkatkan. Setiap pebalap yang ingin terjun ke Formula 1, harus terlebih dahulu mencicipi kerasnya persaingan di balapan F2.
Presiden FIA, Jean Todt, sebelumnya juga bertekad untuk menyederhanakan tangga kejuaraan balap, mulai dari Formula 4, Formula 3, Formula 2, hingga akhirnya Formula 1. Tim-tim F2 dikabarkan telah diundang menghadiri pertemuan Senin depan di Barcelona untuk membahas arah baru dari kejuaraan ini.
Pada balapan musim 2017 ini, Indonesia akan diwakili pembalap muda Muhammad Sean Gelael. Pembalap berusia 20 tahun ini akan membalap untuk tim Pertamina Arden. Di tim ini Sean akan membalap dengan nomor mobil 21. Dia akan berkolaborasi dengan pebalap asal Perancis, Norman Nato yang akan memakai nomor mobil 20.
"Saya sangat senang dan antusias bergabung dengan tim Pertamina Arden. Arden merupakan tim yang berpengalaman dan ini mereka tunjukkan penampilan konsisten mereka dalam beberapa musim. Saya menjalani tes yang bagus bersama Arden akhir musim lalu dan saya sangat semangat untuk tetap bekerja sama dengan mereka musim ini," kata Sean dalam rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (11/3/2017).
Tim Arden dibangun Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari bos tim Formula 1 Red Bull, Christian Horner. Musim ini Arden menunjukkan keseriusan membangun tim dengan merekrut beberapa engineer berpengalaman, termasuk Gaetan Jego yang pernah memoles pebalap Meksiko, Esteban Guitierrez.
Untuk persiapan balapan musim 2017, Sean dan Nato sudah menjalani latihan fisik maupun kemampuan teknik balapnya bersama tim Arden. Sean bahkan mendapat kesempatan menjalani 10 kali tes simulator di tim Arden dan tim Formula 1 Red Bull.
Keputusan perubahan nama balapan yang akan dimulai 14-15 Maret 2017 ini, disetujui dalam rapat World Motor Sport Council (WMSC) FIA di Jenewa, Swiss, Kamis (19/3/2017) malam. Isu perubahan nama ini sebenarnya sudah berkembang dan menjadi perdebatan dari musim lalu. Namun, hal ini baru bisa direalisasikan, yang salah satunya juga didorong oleh perubahan kepemilikan hak komersial F1 dari CVC, yang sebelumnya mengontrol GP2 dan GP3 ke Liberty Media.
Wacana yang berkembang, perubahan nama dari GP2 ke F2 juga akan berdampak pada penyelenggaraan balapan yang berstandar FIA mulai dari regulasi sampai steward yang bertugas. Pamor F2, juga akan ditingkatkan. Setiap pebalap yang ingin terjun ke Formula 1, harus terlebih dahulu mencicipi kerasnya persaingan di balapan F2.
Presiden FIA, Jean Todt, sebelumnya juga bertekad untuk menyederhanakan tangga kejuaraan balap, mulai dari Formula 4, Formula 3, Formula 2, hingga akhirnya Formula 1. Tim-tim F2 dikabarkan telah diundang menghadiri pertemuan Senin depan di Barcelona untuk membahas arah baru dari kejuaraan ini.
Pada balapan musim 2017 ini, Indonesia akan diwakili pembalap muda Muhammad Sean Gelael. Pembalap berusia 20 tahun ini akan membalap untuk tim Pertamina Arden. Di tim ini Sean akan membalap dengan nomor mobil 21. Dia akan berkolaborasi dengan pebalap asal Perancis, Norman Nato yang akan memakai nomor mobil 20.
"Saya sangat senang dan antusias bergabung dengan tim Pertamina Arden. Arden merupakan tim yang berpengalaman dan ini mereka tunjukkan penampilan konsisten mereka dalam beberapa musim. Saya menjalani tes yang bagus bersama Arden akhir musim lalu dan saya sangat semangat untuk tetap bekerja sama dengan mereka musim ini," kata Sean dalam rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (11/3/2017).
Tim Arden dibangun Garry Horner yang merupakan ayah kandung dari bos tim Formula 1 Red Bull, Christian Horner. Musim ini Arden menunjukkan keseriusan membangun tim dengan merekrut beberapa engineer berpengalaman, termasuk Gaetan Jego yang pernah memoles pebalap Meksiko, Esteban Guitierrez.
Untuk persiapan balapan musim 2017, Sean dan Nato sudah menjalani latihan fisik maupun kemampuan teknik balapnya bersama tim Arden. Sean bahkan mendapat kesempatan menjalani 10 kali tes simulator di tim Arden dan tim Formula 1 Red Bull.
(bbk)