Jika FP4 dan Kualifikasi Tidak Dibatalkan, Mungkin Hasilnya Beda
A
A
A
LOSAIL - Nasib kurang beruntung didapat Red Bull KTM Factory Racing, tim debutan pada lomba kelas bergengsi seri pembuka MotoGP 2017. Apa alasan dari para pembalap KTM atas hasil mereka akhir pekan lalu?
Ya, Bradley Smith mengakui bahwa KTM gagal mencetak poin di seri pembuka MotoGP Qatar 2017, yang mana itu merupakan target yang ditetapkan oleh pabrikan Austria ini.
Seperti diketahui, KTM menjalani akhir pekan yang sulit di Sirkuit Losail. Kedua pembalap berada di posisi terbawah, baik saat sesi Free Practice dan balapan.
Mengingat kualifikasi dibatalkan, dan grid start ditentukan dari hasil kombinasi, Smith dan Pol Espargaro pun start dari posisi ke-22 dan ke-23. Kedua pembalap terpaut hampir tiga detik dari Maverick Vinales, yang merebut pole position.
Namun, baik Smith dan Espargaro dapat finis di posisi yang cukup baik, yakni di posisi ke-16 dan ke-17. Keduanya juga mengalahkan pembalap dan rookie Aprilia, Sam Lowes.
“Targetnya adalah poin. Kami sangat dekat. Pol di posisi ke-16 dan saya ke-17. Target kami adalah mencetak satu poin, jadi kami kecewa karena gagal melakukannya,” keluh Smith seperti dilaporkan Motorsport.
“Saya pikir Pol hanya terpaut empat detik, itu adalah situasi yang realistis. Jika FP4 dan kualifikasi tidak dibatalkan, mungkin keadaannya akan berbeda,” imbuhnya.
Pembalap asal Britania Raya itu kemudian menjelaskan lagi soal performa motor RC16: “Hingga sekarang kami tidak memiliki ide tentang performa sebenarnya dari motor saat menempuh jarak balapan. Kami tidak punya waktu untuk memeriksa apapun selama tes. Jadi, kami datang (ke Qatar) dalam kondisi tidak tahu.”
“Tapi skema besarnya, rencananya adalah membawa kedua motor melintasi garis finis, serta mendapatkan sebanyak mungkin data. Saya pikir kami harus senang dengan hasil balapan ini,” tandas pembalap 26 tahun tersebut.
Sementara itu, pernyataan tak jauh berbeda turut dilontarkan oleh Pol Espargaro. Pembalap Spanyol itu mengungkapkan, bahwa Losail merupakan trek tersulit bagi KTM selama tes pramusim. “Yang pasti, ini trek terlemah kami. Kami menguji coba motor di Phillip Island, Valencia, Malaysia dan Jerez, dan inilah (Losail) tempat di mana kami dalam posisi terjauh,” ungkapnya.
“Tapi sejujurnya kami menduga sesuatu yang lebih buruk saat balapan. Kami bisa 1,6 detik per lap (lebih lambat daripada pemenang balapan), jadi kami perlu mengambil hal-hal yang positif. Kami tiba dengan terpaut empat detik dari beberapa Ducati dan satu Honda (Tito Rabat), tapi itu awal yang baik. Tim senang, KTM mencetak sejarah, dan ini yang paling penting,” kata Pol menutup pembicaraan.
Ya, Bradley Smith mengakui bahwa KTM gagal mencetak poin di seri pembuka MotoGP Qatar 2017, yang mana itu merupakan target yang ditetapkan oleh pabrikan Austria ini.
Seperti diketahui, KTM menjalani akhir pekan yang sulit di Sirkuit Losail. Kedua pembalap berada di posisi terbawah, baik saat sesi Free Practice dan balapan.
Mengingat kualifikasi dibatalkan, dan grid start ditentukan dari hasil kombinasi, Smith dan Pol Espargaro pun start dari posisi ke-22 dan ke-23. Kedua pembalap terpaut hampir tiga detik dari Maverick Vinales, yang merebut pole position.
Namun, baik Smith dan Espargaro dapat finis di posisi yang cukup baik, yakni di posisi ke-16 dan ke-17. Keduanya juga mengalahkan pembalap dan rookie Aprilia, Sam Lowes.
“Targetnya adalah poin. Kami sangat dekat. Pol di posisi ke-16 dan saya ke-17. Target kami adalah mencetak satu poin, jadi kami kecewa karena gagal melakukannya,” keluh Smith seperti dilaporkan Motorsport.
“Saya pikir Pol hanya terpaut empat detik, itu adalah situasi yang realistis. Jika FP4 dan kualifikasi tidak dibatalkan, mungkin keadaannya akan berbeda,” imbuhnya.
Pembalap asal Britania Raya itu kemudian menjelaskan lagi soal performa motor RC16: “Hingga sekarang kami tidak memiliki ide tentang performa sebenarnya dari motor saat menempuh jarak balapan. Kami tidak punya waktu untuk memeriksa apapun selama tes. Jadi, kami datang (ke Qatar) dalam kondisi tidak tahu.”
“Tapi skema besarnya, rencananya adalah membawa kedua motor melintasi garis finis, serta mendapatkan sebanyak mungkin data. Saya pikir kami harus senang dengan hasil balapan ini,” tandas pembalap 26 tahun tersebut.
Sementara itu, pernyataan tak jauh berbeda turut dilontarkan oleh Pol Espargaro. Pembalap Spanyol itu mengungkapkan, bahwa Losail merupakan trek tersulit bagi KTM selama tes pramusim. “Yang pasti, ini trek terlemah kami. Kami menguji coba motor di Phillip Island, Valencia, Malaysia dan Jerez, dan inilah (Losail) tempat di mana kami dalam posisi terjauh,” ungkapnya.
“Tapi sejujurnya kami menduga sesuatu yang lebih buruk saat balapan. Kami bisa 1,6 detik per lap (lebih lambat daripada pemenang balapan), jadi kami perlu mengambil hal-hal yang positif. Kami tiba dengan terpaut empat detik dari beberapa Ducati dan satu Honda (Tito Rabat), tapi itu awal yang baik. Tim senang, KTM mencetak sejarah, dan ini yang paling penting,” kata Pol menutup pembicaraan.
(sbn)