Dirugikan, PSM Tuntut Janji Ketum PSSI Soal Kinerja Wasit Liga 1
A
A
A
MAKASSAR - Manajemen PSM Makassar menyoroti kinerja wasit di kompetisi Liga 1 2017. Juku Eja kurang puas atas kepemimpinan pengadil lapangan saat dijamu Mitra Kukar pada pekan kedua di stadion Aji Imbut, Senin (24/4/2017).
Pada pertandingan tersebut Juku Eja bermain imbang 1-1. Pasukan Robert Alberts unggul terlebih dahulu. Namun, tuan rumah membalas lewat Marclei Cesar Chaves Santos pada menit ke-90 dari titik penalti. (Baca Juga: Penalti Gagalkan Kemenangan PSM di Markas Mitra Kukar).
Keputusan wasit Iwan Sukoco di pertandingan tersebut dianggap tidak maksimal. Termasuk keputusan memberikan penalti untuk tuan rumah. Kondisi tersebut berbau kontroversial. Pasalnya Marc Klok dianggap tidak melakukan pelanggaran, selain itu sejumlah keputusan juga dinilai merugikan tim Juku Eja yang bertindak sebagai tamu.
CEO PSM Munafri Arifuddin mengatakan, operator kompetisi harus segera melakukan evaluasi terhadap wasit yang ditugaskan, karena hampir semua klub yang bertanding mempermasalahkan keputusan wasit. "Ini sangat berbahaya terhadap sepak bola Indonesia, ketika wasit sebagai pengadil tidak punya kemampuan mumpuni dalam memimpin," kata dia.
Dia menjelaskan, wasit selalu merenggut paksa kemenangan tim, entah apa motif semua itu independensi wasit harus dipertanyakan. "Harapan kami sebagai pemilik klub sangat besar dari janji ketum PSSI yang katanya menjamin wasit sudah jauh dari pengaruh eksternal," katanya.
Namun, lanjut pria yang akrab disapa Appi ini apa yang diperlihatkan Iwan Sukoco saat memimpin pertandingan Mitra Kukar versus PSM memperlihatkan arahan ketum PSSI seperti isapan jempol semata. "Coba lihat track record Iwan Sukoco, apa dia masih pantas jadi pengadil di lapangan hijau?" ungkapnya.
Sosok Iwan Sukoco memang kerap menjadi wasit yang kontroversial. Bahkan, wasit ini sudah pernah dijatuhi sanksi PSSI tahun 2014 lalu, karena banyak keputusannya yang dianggap tidak berimbang. Bahkan, sejumlah klub selalu dirugikan, seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, hingga PSM.
Pada pertandingan melawan Mitra Kukar, sang pengadil lapangan juga terlihat gampang mengeluarkan kartu kepada pemain tim tamu. Bahkan, ada sekitar empat pemain yang dihadiahi kartu kuning.
Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, manajemen melayangkan surat proters terhadap wasit saat pertandingan Mitra Kukar melawan PSM. "Kami langsung kirim surat protes ke operator, karena banyak keputusan wasit yang merugikan tim," katanya.
Pada pertandingan tersebut Juku Eja bermain imbang 1-1. Pasukan Robert Alberts unggul terlebih dahulu. Namun, tuan rumah membalas lewat Marclei Cesar Chaves Santos pada menit ke-90 dari titik penalti. (Baca Juga: Penalti Gagalkan Kemenangan PSM di Markas Mitra Kukar).
Keputusan wasit Iwan Sukoco di pertandingan tersebut dianggap tidak maksimal. Termasuk keputusan memberikan penalti untuk tuan rumah. Kondisi tersebut berbau kontroversial. Pasalnya Marc Klok dianggap tidak melakukan pelanggaran, selain itu sejumlah keputusan juga dinilai merugikan tim Juku Eja yang bertindak sebagai tamu.
CEO PSM Munafri Arifuddin mengatakan, operator kompetisi harus segera melakukan evaluasi terhadap wasit yang ditugaskan, karena hampir semua klub yang bertanding mempermasalahkan keputusan wasit. "Ini sangat berbahaya terhadap sepak bola Indonesia, ketika wasit sebagai pengadil tidak punya kemampuan mumpuni dalam memimpin," kata dia.
Dia menjelaskan, wasit selalu merenggut paksa kemenangan tim, entah apa motif semua itu independensi wasit harus dipertanyakan. "Harapan kami sebagai pemilik klub sangat besar dari janji ketum PSSI yang katanya menjamin wasit sudah jauh dari pengaruh eksternal," katanya.
Namun, lanjut pria yang akrab disapa Appi ini apa yang diperlihatkan Iwan Sukoco saat memimpin pertandingan Mitra Kukar versus PSM memperlihatkan arahan ketum PSSI seperti isapan jempol semata. "Coba lihat track record Iwan Sukoco, apa dia masih pantas jadi pengadil di lapangan hijau?" ungkapnya.
Sosok Iwan Sukoco memang kerap menjadi wasit yang kontroversial. Bahkan, wasit ini sudah pernah dijatuhi sanksi PSSI tahun 2014 lalu, karena banyak keputusannya yang dianggap tidak berimbang. Bahkan, sejumlah klub selalu dirugikan, seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, hingga PSM.
Pada pertandingan melawan Mitra Kukar, sang pengadil lapangan juga terlihat gampang mengeluarkan kartu kepada pemain tim tamu. Bahkan, ada sekitar empat pemain yang dihadiahi kartu kuning.
Media Officer PSM Andi Widya Syadzwina mengatakan, manajemen melayangkan surat proters terhadap wasit saat pertandingan Mitra Kukar melawan PSM. "Kami langsung kirim surat protes ke operator, karena banyak keputusan wasit yang merugikan tim," katanya.
(sha)