Popda DIY 2017 Dibuka, Atlet BMX Catat Emas Pertama

Jum'at, 28 April 2017 - 03:00 WIB
Popda DIY 2017 Dibuka, Atlet BMX Catat Emas Pertama
Popda DIY 2017 Dibuka, Atlet BMX Catat Emas Pertama
A A A
YOGYAKARTA - Atlet balap sepeda BMX putra Kabupaten Gunungkidul dan putri Kota Yogyakarta, berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingennya, dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2017 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang berlangsung di Youth Center Sleman, Kamis (27/4).

Adalah Reno Satria yang berhasil mencapai finis pertama di nomor BMX putra dengan total tiga poin. Disusul oleh Aditya Fajar Putu dari Kabupaten Sleman dengan enam poin di peringkat kedua, dan rekannya Rafif Zaki Suryo di peringkat ketiga dengan sembilan poin.

Di kategori BMX putri ada Ananda Diva Saputri dari Kota Yogyakarta yang menempati peringkat pertama dengan total tiga poin. Sedangkan rekannya Aldheira Imani Putri mendapatkan perak setelah menempati peringkat kedua dengan total enam poin. Di peringkat ketiga ada Yovin Dea Puspita yang berhak atas medali perunggu dengan total sepuluh poin. Capaian ini tentu mengejutkan, terlebih kontingen Kota Yogyakarta berangkat dengan status mandiri dan tanpa bantuan pembiayaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sama sekali.

Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kota Yogyakarta, RM Budi Santoso, sangat mengapresiasi perjuangan para atlet. Pihaknya pun mendorong ke-238 atlet yang ikut berpartisipasi dalam 21cabang olahraga (cabor) sekaligus untuk meraih prestasi setinggi-tingginya, meski tanpa ada bantuan pembiayaan sama sekali dari Dispora akibat masa transisi dinas terkait.

Target juara umum bahkan dicanangkan dengan mengandalkan sejumlah cabor untuk mendulang medali emas seperti renang lintasan, taekwondo, dan voli pasir. Seperti diketahui dari total 23 cabor yang dipertandingkan, Kota Yogya kali ini tidak menurunkan atlet di cabor sepak takraw dan angkat besi karena terkendala pembiayaan persiapan atlet. Jumlah 23 cabor tersebut lebih banyak dibandingkan dengan Popnas XIV 2017 yang hanya akan pertandingkan 21 cabor.

"Kami optimis bisa meraih target juara umum, dan mendapatkan medali di cabor andalan seperti renang, taekwondo, dan voli pasir. Di hampir semua kami turut berpartisipasi meski atlet (berstatus) mandiri, karena kami dalam masa transisi sehingga belum anggarkan (pembiayaan untuk persiapan Popda DIY 2017). Jadinya bukannya tidak ikut karena atlet yang ikut upacara (pembukaan) sedikit, tapi kami tidak ingin motivasi bertanding mereka jadi turun karena tidak seragam seperti (kontingen dari kabupaten) lainnya. Kami pun sebelumnya memohon kepada dinas (Disdikpora DIY) untuk memaklumi kondisi ini," ujar Budi seusai pembukaan Popda DIY 2017 di GOR Amongrogo Yogyakarta, Kamis (27/4).

Gelaran Popda sendiri sebelumnya telah diawali dengan pertandingan sepak bola antara tim Kabupaten Gunungkidul melawan Kota Yogyakarta di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Rabu (26/4) sore. Dalam laga perdana tersebut, Kota Yogya berhasil memetik kemenangan 2-0 atas lawannya Gunungkidul. Hingga berita ini diturunkan masih berlangsung pertandingan di beberapa cabor, seperti atletik, tenis lapangan, voli pasir, bola voli, pencak silat, bridge, bulutangkis, judo, kempo, karate, tenis meja, panjat tebing, angkat besi, bola basket, gulat, panahan, renang, senam, sepak takraw, taekwondo, dan tinju.

Seperti diketahui, gelaran tersebut diikuti oleh sebanyak 1.373 orang. Masing-masing terdiri dari 293 atlet Kabupaten Sleman dan Bantul, 279 atlet dari Kabupaten Kulonprogo, 270 atlet dari Kabupaten Gunungkidul, dan 238 atlet dari Kota Yogyakarta. Dengan total medali yang diperebutkan mencapai 603 buah.

Dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, event yang dihelat pada 27-30 April 2017 ini, sekaligus menjadi ajang seleksi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV 2017.

Dirinya pun berharap atlet dapat mempersembahkan yang terbaik utamanya setelah menjalani latihan dan persiapan. Tak lupa dengan selalu menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas. Prestasi olahraga DIY sendiri menurutnya terbilang meningkat pesat pada tahun 2016 lalu. Hal itu melihat dari data prestasi atlet dan penghargaan yang diberikan membengkak dari sekitar 300 atlet menjadi 523 atlet.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5872 seconds (0.1#10.140)