1.500 Pelari Diprediksi Bakal Ramaikan Toraja Marathon 2017
A
A
A
JAKARTA - Lomba lari bertaraf internasional Toraja Marathon 2017 ditargetkan diikuti 1.500 pelari dari dalam maupun luar negeri yang digelar di Toraja Utara dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan, 29 Juli mendatang. Target ini dua kali lipat dari pencapaian 2016, sebanyak 750 peserta.
Ajang ini menyiapkan empat kategori lomba berdasar jarak, yakni 5 kilometer (5K), 10K, 21K, dan full marathon yakni 42K. Lintasan lari Toraja Marathon memiliki keunikan, yakni kombinasi antara lintasan aspal, semi trail, dan melewati desa-desa serta pemukiman masyarakat asli Toraja.
Panitia Inti Toraja Marathon 2017, Eduard Anugrahwan mengatakan pihaknya optimis dari target yang dipatok tersebut. Konsep lari yang diusung ini menawarkan konsep Eco Sport Tourism dan menjadi marathon terbaik ketiga di Indonesia.
"Selain kompetisi olahraga kita juga menawarkan keindahan alam Toraja. Pada penyelenggaraannya, kami melibatkan 80 persen masyarakat lokal dan 20 persen expert. Tema yang diangkat pada perlombaan kali ini adalah “Run Above the Clouds”. Istimewanya, para peserta lomba akan berlari sambil menikmati objek wisata berupa daya tarik alam (nature), budaya (culture), dan wisata buatan (manmade)," kata Eduard.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan event sport tourism itu merupakan hasil kerja bareng PT Laga Toraja Mendunia, Running Explorer, Pemkab Tana Toraja, Pemkab Toraja Utara, Pemprov Sulsel dan Kemenpar.
Para pelari akan mengikuti trek yang ditentukan melintasi pemukiman kampung adat berusia ratusan tahun, persawahan, maupun pemakaman kuno sebagai objek wisata eksotis seperti Suaya, Tampang Allo, Bebo dan Kete’ Kesu.
"Event sport tourism itu bisa menjadi cara jitu mempromosikan Toraja sebagai destinasi wisata yang memiliki keunikan budaya. Penyelenggaraan sport tourism berupa lari maraton internasional merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Menpar Arief Yahya yang juga dihadiri Wakil Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang itu.
Menpar menjelaskan, dampak langsung sport tourism memang tidak akan langsung terlihat terlalu besar. Namun, ada sisi lain dari sport tourism yang bisa menjadikan sebuah destinasi makin kondang.
Mengenai pendaftaran peserta Toraja Marathon 2017 bisa dilakukan secara offline di Gedung Mulo, Makassar, yang baru dibuka pada Senin (8/5/2017). Sementara melalui online dijadwalkan bakal ditutup pada 14 Juli mendatang.
Ajang ini menyiapkan empat kategori lomba berdasar jarak, yakni 5 kilometer (5K), 10K, 21K, dan full marathon yakni 42K. Lintasan lari Toraja Marathon memiliki keunikan, yakni kombinasi antara lintasan aspal, semi trail, dan melewati desa-desa serta pemukiman masyarakat asli Toraja.
Panitia Inti Toraja Marathon 2017, Eduard Anugrahwan mengatakan pihaknya optimis dari target yang dipatok tersebut. Konsep lari yang diusung ini menawarkan konsep Eco Sport Tourism dan menjadi marathon terbaik ketiga di Indonesia.
"Selain kompetisi olahraga kita juga menawarkan keindahan alam Toraja. Pada penyelenggaraannya, kami melibatkan 80 persen masyarakat lokal dan 20 persen expert. Tema yang diangkat pada perlombaan kali ini adalah “Run Above the Clouds”. Istimewanya, para peserta lomba akan berlari sambil menikmati objek wisata berupa daya tarik alam (nature), budaya (culture), dan wisata buatan (manmade)," kata Eduard.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan event sport tourism itu merupakan hasil kerja bareng PT Laga Toraja Mendunia, Running Explorer, Pemkab Tana Toraja, Pemkab Toraja Utara, Pemprov Sulsel dan Kemenpar.
Para pelari akan mengikuti trek yang ditentukan melintasi pemukiman kampung adat berusia ratusan tahun, persawahan, maupun pemakaman kuno sebagai objek wisata eksotis seperti Suaya, Tampang Allo, Bebo dan Kete’ Kesu.
"Event sport tourism itu bisa menjadi cara jitu mempromosikan Toraja sebagai destinasi wisata yang memiliki keunikan budaya. Penyelenggaraan sport tourism berupa lari maraton internasional merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Menpar Arief Yahya yang juga dihadiri Wakil Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang itu.
Menpar menjelaskan, dampak langsung sport tourism memang tidak akan langsung terlihat terlalu besar. Namun, ada sisi lain dari sport tourism yang bisa menjadikan sebuah destinasi makin kondang.
Mengenai pendaftaran peserta Toraja Marathon 2017 bisa dilakukan secara offline di Gedung Mulo, Makassar, yang baru dibuka pada Senin (8/5/2017). Sementara melalui online dijadwalkan bakal ditutup pada 14 Juli mendatang.
(sha)