Sentuh Garis Finis Marathon Des Sables 254 Km di Sahara, Omar Agoes Dedikasikan untuk Anak Indonesia
loading...
A
A
A
RABAT - Pelari Indonesia Omar Agoes mencatat prestasi luar biasa di event lari internasional. Omar menjadi pelari Indonesia pertama yang mampu menyelesaikan Marathon Des Sables. Bukan main-main, lomba menempuh jarak sepanjang 254 Km itu digelar di Gurun Sahara dan dikenal sebagai lomba lari terberat di dunia.
Omar tampil pada Marathon des Sables edisi ke-35 yang digelar selama 11 hari, mulai 1 hingga 11 Oktober, di Ouarzazate, Maroko selatan.
Menurut laman marathondessables.com, Omar turun di kategori putra usia 40 hingga 49 tahun atau V1 H. Pria 49 tahun itu menyentuh garis finis pada Sabtu (9/10/2021) waktu lokal. Secara keseluruhan,Omar peringkat 240, dan di kategori V1 H di urutan ke-76.
Kecepatan rata-rata Omar tercatat 4,23 km/jam. Dia mencatat waktu resmi 53 jam, 33 menit, 53 detik sepanjang 250 km yang dibagi dalam enam etape.
Tak semua peserta berhasil menyelesaikan lomba karena beratnya medan yang harus dilalui, selain berjarak enam kali maraton biasa. Ketangguhan fisik dan mental sangat dibutuhkan di lomba ini demi menghadang suhu panas gurun dan kehampaan saat berlari.
Omar merupakan satu dari 283 pelari yang berhasil menyentuh garis finis di kategori putra. Dari total 537 pelari putra hanya sekitar 52,70% yang berhasil finis. Sedangkan dari 672 peserta di semua kategori, hanya 353 (52,53%) yang finis.
Rachid el Morabity asal Maroko menjadi juara lomba tahun ini di kategori pria dengan catatan waktu 21 jam, 17 menit, 32 detik. Sedangkan di kategori putri, Aziza Raji (Maroko), menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 30 jam, 30 menit, 24 detik.
Omar mendedikasikan prestasinya ini untuk pengasuhan berkualitas anak-anak terdampak Covid-19 dalam dampingan SOS Children’s Villages Indonesia.
"Sepupu saya tersayang Omar Agoes baru saja menyelesaikan maraton 250 km di Gurun Sahara. Orang Indonesia pertama yang melakukan lari seperti ini. Ia mendedikasikan maraton ini untuk anak-anak di Indonesia dengan menggalang dana untuk mereka," kata Deva Rachman, kerabat Omar, yang diunggah di laman linkedin.com.
Omar tampil pada Marathon des Sables edisi ke-35 yang digelar selama 11 hari, mulai 1 hingga 11 Oktober, di Ouarzazate, Maroko selatan.
Menurut laman marathondessables.com, Omar turun di kategori putra usia 40 hingga 49 tahun atau V1 H. Pria 49 tahun itu menyentuh garis finis pada Sabtu (9/10/2021) waktu lokal. Secara keseluruhan,Omar peringkat 240, dan di kategori V1 H di urutan ke-76.
Kecepatan rata-rata Omar tercatat 4,23 km/jam. Dia mencatat waktu resmi 53 jam, 33 menit, 53 detik sepanjang 250 km yang dibagi dalam enam etape.
Tak semua peserta berhasil menyelesaikan lomba karena beratnya medan yang harus dilalui, selain berjarak enam kali maraton biasa. Ketangguhan fisik dan mental sangat dibutuhkan di lomba ini demi menghadang suhu panas gurun dan kehampaan saat berlari.
Omar merupakan satu dari 283 pelari yang berhasil menyentuh garis finis di kategori putra. Dari total 537 pelari putra hanya sekitar 52,70% yang berhasil finis. Sedangkan dari 672 peserta di semua kategori, hanya 353 (52,53%) yang finis.
Rachid el Morabity asal Maroko menjadi juara lomba tahun ini di kategori pria dengan catatan waktu 21 jam, 17 menit, 32 detik. Sedangkan di kategori putri, Aziza Raji (Maroko), menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 30 jam, 30 menit, 24 detik.
Omar mendedikasikan prestasinya ini untuk pengasuhan berkualitas anak-anak terdampak Covid-19 dalam dampingan SOS Children’s Villages Indonesia.
"Sepupu saya tersayang Omar Agoes baru saja menyelesaikan maraton 250 km di Gurun Sahara. Orang Indonesia pertama yang melakukan lari seperti ini. Ia mendedikasikan maraton ini untuk anak-anak di Indonesia dengan menggalang dana untuk mereka," kata Deva Rachman, kerabat Omar, yang diunggah di laman linkedin.com.
(sha)