Djadjang Belum Nyaman dengan Regulasi Tiga Pemain Muda Wajib Starter
A
A
A
BANDUNG - Permainan Persib Bandung hingga pekan kelima Liga 1 2017 belum menunjukkan karakter yang diharapkan. Meski menuai poin sempurna di tiga laga beruntun, namun permainan cepat dengan mengandalkan umpan-umpan pendek belum tersaji lagi seperti saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.
Maung Bandung bermain tanpa karakter saat melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (7/5/2017) malam. Meski menang, permainan Persib kurang gereget, bahkan sempat tertekan oleh permainan Persipura.
Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman mengatakan regulasi diwajibkannya tiga pemain muda main dalam starting line-up jadi kendala tersendiri. Sebab sejak babak pertama, praktis tiga pemain U-23 harus dimainkan selama 45 menit.
"Jujur dengan adanya regulasi seperti ini kita belum nyaman sehingga bentuk permainan kita masih belum ketemu," ujar Djanur.
Dengan regulasi itu, praktis komposisi pemain di babak pertama dan kedua selalu berubah. Sebagian pemain senior terpaksa disimpan di babak pertama karena tiga pemain muda wajib dimainkan.
Sejauh ini, para pemain muda Persib belum sepenuhnya nyetel dengan permainan Persib. Tapi mereka memperlihatkan perkembangan positif dan secara perlahan mulai nyetel dengan para seniornya.
Mereka adalah Henhen Herdiana, Febri Hariyadi, dan Gian Zola. Tapi saat mereka mulai padu dengan seniornya, justru ada kendala lain yang datang, Zola dan Febri beberapa kali harus absen bermain karena bergabung dengan Tim Nasional U-22.
"Ada kendala pemain muda yang sudah nyetel dengan tim, gabung, pergi lagi, gabung, pergi lagi. Itu juga berpengaruh," jelas Djanur.
Persoalannya, pemain muda lain belum padu dengan tim. Apalagi mereka belum banyak pengalaman bermain seperti Henhen Herdiana, Agung Mulyadi, Angga Febriyanto, dan Ahmad Subagja Basith. Hanya Billy Keraf yang mulai menyatu dengan permainan. Tapi, itu pun kondisi fisiknya belum mumpuni untuk bermain 90 menit.
Karena alasan itu, dia meminta Bobotoh bersabar. Sebab bukan perkara mudah membentuk tim tangguh dengan kendala regulasi wajibnya pemain muda dimainkan. Apalagi pemain muda Persib juga harus bolak-balik ke timnas.
Sehingga saat ini, Djanur lebih menggunakan filosofi yang penting menang dalam setiap laga meski dari sisi permainan belum sesuai harapan dan karakter Persib selama ini. "Jadi mohon bersabar. Buat kami sampai saat ini yang penting tiga poin dulu saja," tandas Djanur.
Maung Bandung bermain tanpa karakter saat melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (7/5/2017) malam. Meski menang, permainan Persib kurang gereget, bahkan sempat tertekan oleh permainan Persipura.
Pelatih Djadjang 'Djanur' Nurdjaman mengatakan regulasi diwajibkannya tiga pemain muda main dalam starting line-up jadi kendala tersendiri. Sebab sejak babak pertama, praktis tiga pemain U-23 harus dimainkan selama 45 menit.
"Jujur dengan adanya regulasi seperti ini kita belum nyaman sehingga bentuk permainan kita masih belum ketemu," ujar Djanur.
Dengan regulasi itu, praktis komposisi pemain di babak pertama dan kedua selalu berubah. Sebagian pemain senior terpaksa disimpan di babak pertama karena tiga pemain muda wajib dimainkan.
Sejauh ini, para pemain muda Persib belum sepenuhnya nyetel dengan permainan Persib. Tapi mereka memperlihatkan perkembangan positif dan secara perlahan mulai nyetel dengan para seniornya.
Mereka adalah Henhen Herdiana, Febri Hariyadi, dan Gian Zola. Tapi saat mereka mulai padu dengan seniornya, justru ada kendala lain yang datang, Zola dan Febri beberapa kali harus absen bermain karena bergabung dengan Tim Nasional U-22.
"Ada kendala pemain muda yang sudah nyetel dengan tim, gabung, pergi lagi, gabung, pergi lagi. Itu juga berpengaruh," jelas Djanur.
Persoalannya, pemain muda lain belum padu dengan tim. Apalagi mereka belum banyak pengalaman bermain seperti Henhen Herdiana, Agung Mulyadi, Angga Febriyanto, dan Ahmad Subagja Basith. Hanya Billy Keraf yang mulai menyatu dengan permainan. Tapi, itu pun kondisi fisiknya belum mumpuni untuk bermain 90 menit.
Karena alasan itu, dia meminta Bobotoh bersabar. Sebab bukan perkara mudah membentuk tim tangguh dengan kendala regulasi wajibnya pemain muda dimainkan. Apalagi pemain muda Persib juga harus bolak-balik ke timnas.
Sehingga saat ini, Djanur lebih menggunakan filosofi yang penting menang dalam setiap laga meski dari sisi permainan belum sesuai harapan dan karakter Persib selama ini. "Jadi mohon bersabar. Buat kami sampai saat ini yang penting tiga poin dulu saja," tandas Djanur.
(sha)