Dekati Dasar Klasemen, Persegres Belum Nyalakan Tanda Bahaya
A
A
A
GRESIK - Liga 1 2017 menjadi semakin rumit bagi Persegres Gresik United. Hingga delapan pertandingan, tim kebanggaan Kota Pudak baru mengoleksi lima poin dan masih berkutat di papan bawah klasemen sementara. Kans untuk bangkit tampaknya semakin suram.
Persegres ditahan PSM Makassar 1-1 pada laga terakhir di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (28/5/2017). Hasil itu menempatkan Persegres di peringkat 17 dari 18 kontestan Liga 1 musim ini. Laskar Jaka Samudera hanya mengemas lima poin dari delapan laga.
Meski begitu, Pelatih Persegres Hanafi belum lempar handuk dengan kondisi timnya dan masih berharap ada perubahan di pertandingan-pertandingan mendatang. Meski mengakui timnya masih sulit bersaing, dia mengatakan masih ada harapan bagi Laskar Jaka Samudera untuk meninggalkan zona degradasi.
"Di beberapa pertandingan kami kurang beruntung dan gagal meraih kemenangan, salah satunya lawan PSM Makassar. Sekarang kami harus lebih bersemangat mengumpulkan poin, karena untuk selamat dari degradasi membutuhkan tambahan minimal 35 poin," ungkap Hanafi.
Untuk meraih jumlah poin tersebut jelas tidak mudah, karena nyatanya hingga kini Goran Gancev dkk sangat kesulitan mendapatkan lima poin saja. Apalagi rentetan hasil kurang maksimal bakal terancam menggerus kepercayaan diri dan kondisi mental bertanding tim.
Manajemen Persegres belum mengambil langkah darurat untuk memperbaiki prestasi tim. Sejauh ini manajemen terlihat masih percaya dengan kinerja Hanafi meski terseok-seok. Padahal di klub lain, catatan seperti yang ditorehkan Hanafi sudah tak bisa diampuni.
Rekor pelatih asal Malang itu sebenarnya sudah membuat supporter Ultrasmania gelisah. Dari delapan pertandingan, Hanafi hanya memberikan satu kemenangan serta dua kali imbang. Itu merupakan pencapaian terburuk tim kuning dalam beberapa musim terakhir di liga tertinggi Indonesia.
Hanafi menyatakan siap bertanggungjawab dengan kondisi tim dan menerima segala keputusan manajemen. "Sebagai pelatih, saya harus tunduk pada manajemen klub. Saya sudah berusaya sebaik mungkin dan saya juga harus bertanggungjawab memperbaiki kondisi yang ada," tandas Hanafi.
Persegres ditahan PSM Makassar 1-1 pada laga terakhir di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (28/5/2017). Hasil itu menempatkan Persegres di peringkat 17 dari 18 kontestan Liga 1 musim ini. Laskar Jaka Samudera hanya mengemas lima poin dari delapan laga.
Meski begitu, Pelatih Persegres Hanafi belum lempar handuk dengan kondisi timnya dan masih berharap ada perubahan di pertandingan-pertandingan mendatang. Meski mengakui timnya masih sulit bersaing, dia mengatakan masih ada harapan bagi Laskar Jaka Samudera untuk meninggalkan zona degradasi.
"Di beberapa pertandingan kami kurang beruntung dan gagal meraih kemenangan, salah satunya lawan PSM Makassar. Sekarang kami harus lebih bersemangat mengumpulkan poin, karena untuk selamat dari degradasi membutuhkan tambahan minimal 35 poin," ungkap Hanafi.
Untuk meraih jumlah poin tersebut jelas tidak mudah, karena nyatanya hingga kini Goran Gancev dkk sangat kesulitan mendapatkan lima poin saja. Apalagi rentetan hasil kurang maksimal bakal terancam menggerus kepercayaan diri dan kondisi mental bertanding tim.
Manajemen Persegres belum mengambil langkah darurat untuk memperbaiki prestasi tim. Sejauh ini manajemen terlihat masih percaya dengan kinerja Hanafi meski terseok-seok. Padahal di klub lain, catatan seperti yang ditorehkan Hanafi sudah tak bisa diampuni.
Rekor pelatih asal Malang itu sebenarnya sudah membuat supporter Ultrasmania gelisah. Dari delapan pertandingan, Hanafi hanya memberikan satu kemenangan serta dua kali imbang. Itu merupakan pencapaian terburuk tim kuning dalam beberapa musim terakhir di liga tertinggi Indonesia.
Hanafi menyatakan siap bertanggungjawab dengan kondisi tim dan menerima segala keputusan manajemen. "Sebagai pelatih, saya harus tunduk pada manajemen klub. Saya sudah berusaya sebaik mungkin dan saya juga harus bertanggungjawab memperbaiki kondisi yang ada," tandas Hanafi.
(sha)