Tampil di Kejuaraan Dunia 2017 Atlet Arung Jeram Indonesia Terkendala Dana
A
A
A
YOGYAKARTA - Pengurus Daerah Federasi Arung Jeram Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda FAJI DIY) tengah getol mencari sponsor demi memberangkatkan dua timnya ke kejuaraan dunia arung jeram bertajuk World Rafting Championships (WRC) 2017 di Jepang, 3-9 Oktober 2017 mendatang.
DIY mendapatkan dua tiket setelah tim Open Woman dan tim Master Man berhasil menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram R6 2017 di Sungai Progo Sleman DIY, 27-30 Januari 2017.
Tim Open Woman DIY terdiri atas Dwi Ningsih, Siti Chairinisa Sutrisna, Faradila Ariani, Ratna Frehatin Ningsih, Endang Anggraeni, Dita Marfuah Sufiatun, dan Rieca Delvia.
Sedangkan tim Master Man DIY diperkuat atlet dengan usia di atas 40 tahun, yakni M Rizal Umarella, M Taufik Rizal, Agus Cahyo Rahmanto, Suni, dan Cahyo Alkantana.
Walau ada dua tim, untuk saat ini FAJI DIY fokus pada tim putri yang lebih berpeluang dalam ajang itu. Namun tidak menutup kemungkinan, bila pembiayaan terkumpul bisa jadi kedua tim diberangkatkan. Dana yang dibutuhkan mencapai Rp800 juta untuk biaya pemberangkatan dan akomodasi selama di Jepang.
"Biaya di Jepang termasuk mahal, kebutuhan untuk dua tim bisa mencapai Rp800 juta. Kami masih berupaya mencari sponsor, sambil meraba-raba mana yang dituju dan kemungkinan ke sana (perusahaan besar atau BUMN)," ujar Ketua Umum Pengda FAJI DIY Mulhendra.
Disinggung terkait bantuan pendanaan yang seharusnya diberikan oleh Pengurus Besar (PB) FAJI, Mulhendra tidak bisa berharap banyak. Terlebih untuk ajang internasional ini, tim-tim yang lolos ke kejuaraan dunia dipastikan tidak mendapatkan bantuan sama sekali. Sehingga kemudian dibebankan kepada masing-masing pengda.
Begitu pula dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat maupun DIY yang hanya dapat memfasilitasi pengda untuk mencari sponsor. Sungguh ironis, terlebih mereka menjadi wakil Indonesia di ajang tersebut.
"Kepastian dana sampai Agustus 2017, kalau sampai bulan itu tidak ada (dana) maka besar kemungkinan batal (berangkat). Tim akan dialihkan mengikuti Kejurnas di Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah Lebaran," jelas Mulhendra.
Sementara itu Manajer Tim Putri DIY Laely menambahkan, pihaknya menargetkan dapat meraih gelar juara di salah satu nomor yang dibidik. Adapun tim yang diwaspadai dalam ajang ini yakni tim tuan rumah dan Brasil.
DIY mendapatkan dua tiket setelah tim Open Woman dan tim Master Man berhasil menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram R6 2017 di Sungai Progo Sleman DIY, 27-30 Januari 2017.
Tim Open Woman DIY terdiri atas Dwi Ningsih, Siti Chairinisa Sutrisna, Faradila Ariani, Ratna Frehatin Ningsih, Endang Anggraeni, Dita Marfuah Sufiatun, dan Rieca Delvia.
Sedangkan tim Master Man DIY diperkuat atlet dengan usia di atas 40 tahun, yakni M Rizal Umarella, M Taufik Rizal, Agus Cahyo Rahmanto, Suni, dan Cahyo Alkantana.
Walau ada dua tim, untuk saat ini FAJI DIY fokus pada tim putri yang lebih berpeluang dalam ajang itu. Namun tidak menutup kemungkinan, bila pembiayaan terkumpul bisa jadi kedua tim diberangkatkan. Dana yang dibutuhkan mencapai Rp800 juta untuk biaya pemberangkatan dan akomodasi selama di Jepang.
"Biaya di Jepang termasuk mahal, kebutuhan untuk dua tim bisa mencapai Rp800 juta. Kami masih berupaya mencari sponsor, sambil meraba-raba mana yang dituju dan kemungkinan ke sana (perusahaan besar atau BUMN)," ujar Ketua Umum Pengda FAJI DIY Mulhendra.
Disinggung terkait bantuan pendanaan yang seharusnya diberikan oleh Pengurus Besar (PB) FAJI, Mulhendra tidak bisa berharap banyak. Terlebih untuk ajang internasional ini, tim-tim yang lolos ke kejuaraan dunia dipastikan tidak mendapatkan bantuan sama sekali. Sehingga kemudian dibebankan kepada masing-masing pengda.
Begitu pula dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat maupun DIY yang hanya dapat memfasilitasi pengda untuk mencari sponsor. Sungguh ironis, terlebih mereka menjadi wakil Indonesia di ajang tersebut.
"Kepastian dana sampai Agustus 2017, kalau sampai bulan itu tidak ada (dana) maka besar kemungkinan batal (berangkat). Tim akan dialihkan mengikuti Kejurnas di Jawa Tengah dan Jawa Timur setelah Lebaran," jelas Mulhendra.
Sementara itu Manajer Tim Putri DIY Laely menambahkan, pihaknya menargetkan dapat meraih gelar juara di salah satu nomor yang dibidik. Adapun tim yang diwaspadai dalam ajang ini yakni tim tuan rumah dan Brasil.
(sha)