PSGC Ciamis Tegaskan Carlos de Mello Bukan Dipecat
A
A
A
CIAMIS - PSGC Ciamis mengabarkan kalau pelatih asal Brazil Carlos de Mello sudah tidak lagi bertugas di stadion Galuh Ciamis. Tapi, Laskar Singacala menegaskan kalau itu bukan karena pemecatan.
Saat perhelatan Liga 2 2017 diliburkan, manajemen PSGC Ciamis dan Carlos menyatakan sudah sama-sama sepakat tidak melanjutkan hubungan kerja. Padahal kompetisi baru berjalan lima pertandingan.
Selain itu, tidak ada alasan bagi Carlos untuk melepas jabatannya. Sebab, dia mampu membuat PSGC Ciamis bangkit dari keterpurukan. Sempat menelan dua kekalahan beruntun, Abdul Basid dkk lalu bisa mendulang sembilan angka dari tiga laga.
Torehan itu membuat PSGC Ciamis untuk sementara menempati posisi tiga klasemen sementara Grup 3 berkat tiga menang dan dua kalah. Mereka bahkan punya kans bertengger di puncak karena hanya terpaut dua angka dari PSCS Cilacap.
"Kami sudah bertemu dengan Carlos di Plaza Kuningan, Jakarta. Membahas lebih lanjut penanganan PSGC. Tapi, inti dari pembicaraan itu sudah sepakat. Tidak ada unsur apa-apa hanya demi kemajuan tim,” ujar Manager PSGC Ciamis Herdiat Sunarya.
Herdiat menampik perpisahan ini akibat adanya konflik di kamar ganti PSGC Ciamis. Dia menjelaskan pemutusan kerja ini bukan karena pemecatan maupun pengunduran diri Carlos. Semuanya karena kesepakatan bersama.
"Tidak ada hal krusial, ini untuk kebaikan semua pihak. Ini juga demi perkembangan karir Carlos. Akhirnya sepakat untuk putus hubungan kerja. Karena ada penawaran juga untuk Carlos di Klub Liga 1, Perseru Serui," tambah Herdiat.
Herdiat mengakui manajemen PSGC Ciamis merasa Carlos kurang pas dengan pemain. Seperti tidak ada chemistry. Bila dibiarkan tentu akan menyulitkan tim kedepannya. Intinya, Carlos kurang memahami tipe dan mental armadanya.
Pada saat bersamaan, ada tawaran dari Perseru Serui pada Carlos. Karena itu, kesempatan ini langsung dimanfaatkan agar kedua belah pihak bisa mendapatkan keputusan yang saling menguntungkan.
"Tidak hanya teori yang kuat. Tapi, chemistry itu sangat diperlukan. Jadi intinya di libur puasa ini kami melakukan evaluasi dan memang hasil evaluasi keputusannya untuk menyudahi kontrak kerja," pungkas Herdiat.
Saat perhelatan Liga 2 2017 diliburkan, manajemen PSGC Ciamis dan Carlos menyatakan sudah sama-sama sepakat tidak melanjutkan hubungan kerja. Padahal kompetisi baru berjalan lima pertandingan.
Selain itu, tidak ada alasan bagi Carlos untuk melepas jabatannya. Sebab, dia mampu membuat PSGC Ciamis bangkit dari keterpurukan. Sempat menelan dua kekalahan beruntun, Abdul Basid dkk lalu bisa mendulang sembilan angka dari tiga laga.
Torehan itu membuat PSGC Ciamis untuk sementara menempati posisi tiga klasemen sementara Grup 3 berkat tiga menang dan dua kalah. Mereka bahkan punya kans bertengger di puncak karena hanya terpaut dua angka dari PSCS Cilacap.
"Kami sudah bertemu dengan Carlos di Plaza Kuningan, Jakarta. Membahas lebih lanjut penanganan PSGC. Tapi, inti dari pembicaraan itu sudah sepakat. Tidak ada unsur apa-apa hanya demi kemajuan tim,” ujar Manager PSGC Ciamis Herdiat Sunarya.
Herdiat menampik perpisahan ini akibat adanya konflik di kamar ganti PSGC Ciamis. Dia menjelaskan pemutusan kerja ini bukan karena pemecatan maupun pengunduran diri Carlos. Semuanya karena kesepakatan bersama.
"Tidak ada hal krusial, ini untuk kebaikan semua pihak. Ini juga demi perkembangan karir Carlos. Akhirnya sepakat untuk putus hubungan kerja. Karena ada penawaran juga untuk Carlos di Klub Liga 1, Perseru Serui," tambah Herdiat.
Herdiat mengakui manajemen PSGC Ciamis merasa Carlos kurang pas dengan pemain. Seperti tidak ada chemistry. Bila dibiarkan tentu akan menyulitkan tim kedepannya. Intinya, Carlos kurang memahami tipe dan mental armadanya.
Pada saat bersamaan, ada tawaran dari Perseru Serui pada Carlos. Karena itu, kesempatan ini langsung dimanfaatkan agar kedua belah pihak bisa mendapatkan keputusan yang saling menguntungkan.
"Tidak hanya teori yang kuat. Tapi, chemistry itu sangat diperlukan. Jadi intinya di libur puasa ini kami melakukan evaluasi dan memang hasil evaluasi keputusannya untuk menyudahi kontrak kerja," pungkas Herdiat.
(mir)