Stop Pertandingan Berlaku di Piala Konfederasi 2017
![Stop Pertandingan Berlaku...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2017/06/15/59/1213832/stop-pertandingan-berlaku-di-piala-konfederasi-2017-cBR-thumb.jpg)
Stop Pertandingan Berlaku di Piala Konfederasi 2017
A
A
A
ST PETERSBURG - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi mengonfirmasi aturan baru yang rencananya akan diterapkan di Piala Konfederasi 2017. Salah satu yang menarik adalah wasit diberikan wewenang khusus untuk menghentikan atau membatalkan pertandingan jika ia menemukan ada tindakan diskriminatif yang dilakukan penggemar.
Ini merupakan bagian dari prosedur tiga langkah yang digagas oleh FIFA. Itu dimaksudkan bahwa wasit diperbolehkan untuk menghentikan, menunda, dan kemudian membatalkan pertandingan bila menemukan perilaku fans yang dianggap telah berlebihan.
"Untuk pertama kalinya di turnamen resmi, FIFA akan menggunakan prosedur tiga langkah jika terjadi insiden diskriminatif dan juga menyebarkan pengamat anti-diskriminasi di semua pertandingan Piala Konfederasi 2017," demikian pernyataan resmi FIFA seperti dikutip dari Soccerway, Kamis (15/6/2017).
"Pengamat pertandingan dikoordinasikan dan dilatih oleh jaringan Fare, sebuah organisasi dengan track record yang panjang untuk memantau dan memerangi diskriminasi dalam sepak bola. Berdasarkan panduan 'British guide to discriminatory practices in football', para pengamat pertandingan akan memantau perilaku penggemar. Dari kedua tim, serta penonton yang tidak berafiliasi dengan tim tertentu yang bermain dalam pertandingan tersebut. Jika ada insiden diskriminatif yang terjadi selama pertandingan, bukti yang dikumpulkan oleh pengamat pertandingan akan diteruskan ke Komite Disiplin FIFA untuk ditinjau dan dilakukan tindakan potensial. Selanjutnya, para pengamat pertandingan akan mendukung staf operasional dalam menyelesaikan insiden diskriminasi sebelum dan selama pertandingan dengan langsung berhubungan dengan petugas keamanan."
Presiden FIFA Gianni Infantino menggambarkan langkah ini diambil sebagai dasar untuk memerangi masalah diskriminasi yang akan menandai Piala Konfederasi 2017 tersebut. Di tempat terpisah, Wakil Ketua Perdana Menteri Rusia dan Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Vitaly Mutko mengaku senang Rusia dipercaya untuk menerapkan aturan baru tersebut.
"Kami senang bahwa Rusia telah dipercayakan dengan misi tersebut untuk menjadi negara tuan rumah pertama di Piala Konfederasi dan Piala Dunia untuk melaksanakan inisiatif tersebut dengan tujuan membuat sepak bola dunia lebih baik," jelas Mutko.
Piala Konfederasi digelar di Rusia mulai 17 Juni hingga 2 Juli 2017. Ajang ini mempertemukan para juara di enam zona konfederasi FIFA, juara Piala Dunia, dan tuan rumah
Ini merupakan bagian dari prosedur tiga langkah yang digagas oleh FIFA. Itu dimaksudkan bahwa wasit diperbolehkan untuk menghentikan, menunda, dan kemudian membatalkan pertandingan bila menemukan perilaku fans yang dianggap telah berlebihan.
"Untuk pertama kalinya di turnamen resmi, FIFA akan menggunakan prosedur tiga langkah jika terjadi insiden diskriminatif dan juga menyebarkan pengamat anti-diskriminasi di semua pertandingan Piala Konfederasi 2017," demikian pernyataan resmi FIFA seperti dikutip dari Soccerway, Kamis (15/6/2017).
"Pengamat pertandingan dikoordinasikan dan dilatih oleh jaringan Fare, sebuah organisasi dengan track record yang panjang untuk memantau dan memerangi diskriminasi dalam sepak bola. Berdasarkan panduan 'British guide to discriminatory practices in football', para pengamat pertandingan akan memantau perilaku penggemar. Dari kedua tim, serta penonton yang tidak berafiliasi dengan tim tertentu yang bermain dalam pertandingan tersebut. Jika ada insiden diskriminatif yang terjadi selama pertandingan, bukti yang dikumpulkan oleh pengamat pertandingan akan diteruskan ke Komite Disiplin FIFA untuk ditinjau dan dilakukan tindakan potensial. Selanjutnya, para pengamat pertandingan akan mendukung staf operasional dalam menyelesaikan insiden diskriminasi sebelum dan selama pertandingan dengan langsung berhubungan dengan petugas keamanan."
Presiden FIFA Gianni Infantino menggambarkan langkah ini diambil sebagai dasar untuk memerangi masalah diskriminasi yang akan menandai Piala Konfederasi 2017 tersebut. Di tempat terpisah, Wakil Ketua Perdana Menteri Rusia dan Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Vitaly Mutko mengaku senang Rusia dipercaya untuk menerapkan aturan baru tersebut.
"Kami senang bahwa Rusia telah dipercayakan dengan misi tersebut untuk menjadi negara tuan rumah pertama di Piala Konfederasi dan Piala Dunia untuk melaksanakan inisiatif tersebut dengan tujuan membuat sepak bola dunia lebih baik," jelas Mutko.
Piala Konfederasi digelar di Rusia mulai 17 Juni hingga 2 Juli 2017. Ajang ini mempertemukan para juara di enam zona konfederasi FIFA, juara Piala Dunia, dan tuan rumah
(nug)