Juventus Berduka, Suporter di Nobar Final Liga Champions Meninggal
A
A
A
TURIN - Setelah hampir dua pekan menjalani perawatan luka-lukanya di rumah sakit, seorang penggemar Juventus meninggal dunia. Luka-luka itu dialaminya ketika kepanikan pecah pada acara nonton bareng final Liga Champions 2017 di salah satu alun-alun utama kota Turin, 3 Juni lalu.
Dilaporkan oleh berbagai media di Italia. Pemerintah kota dan klub mengonfirmasi dalam pernyataan yang terpisah bahwa sang penggemar yang berjenis kelamin wanita, Erika Pioletti (38), meninggal dunia pada Kamis (15/6/2017) malam waktu setempat.
"Juventus Football Club menyampaikan rasa duka cinta mendalam terkait kematian Erika. Kejadian-kejadian itu terjadi di Turin dan para korban kota dari tragedi 3 Juni itu tetap berada dalam hati dan benak semua yang terkait dengan klub," beber Juventus FC dalam pernyataan duka citanya.
Perlu diketahui, sekitar 30 ribu orang berada di alun-alun San Carlo untuk menyaksikan pertandingan final Liga Champions 2017 antara Real Madrid dan Juventus, yang dimainkan di Cardiff, melalui layar raksasa.
Lebih dari 1.500 orang luka-luka ketika para penggemar tiba-tiba panik dan meninggalkan alun-alun akibat terdengar ledakan yang menyerupai bunyi bom. Akibatnya, sebagian besar penggemar menderita luka ringan, namun seorang anak-anak berusia tujuh tahun mengalami koma lebih dari sepekan, meski kini ia sedang memulihkan diri.
Pada babak kedua pertandingan itu, yang dimenangi Real Madrid dengan skor 4-1, kamera-kamera video memperlihatkan sebagian orang berdesak-desakan di tengah kerumunan massa, dan kemudian membuat sebagian orang terjepit pagar-pagar pembatas.
Hingga saat ini, Polisi masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Sebagian saksi melaporkan bahwa mereka mendengar petasan, sementara yang lain menyebutkan ada orang yang melepaskan gas merica ke udara, yang membuat orang-orang kesulitan bernapas.
Kritik keras tertuju pada dewan lokal, yang dikelola Pergerakan Bintang Lima anti kemapanan, terkait buruknya pelaksanaan acara itu. "Apa yang terjadi akan membebani pada mereka yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung," kata ketua Partai Demokratik, Matteo Renzi.
Sementara Walikota Turin, Chiara Appendino, telah meminta maaf dan mengusulkan hari berkabung untuk mengenang Pioletti.
Dilaporkan oleh berbagai media di Italia. Pemerintah kota dan klub mengonfirmasi dalam pernyataan yang terpisah bahwa sang penggemar yang berjenis kelamin wanita, Erika Pioletti (38), meninggal dunia pada Kamis (15/6/2017) malam waktu setempat.
"Juventus Football Club menyampaikan rasa duka cinta mendalam terkait kematian Erika. Kejadian-kejadian itu terjadi di Turin dan para korban kota dari tragedi 3 Juni itu tetap berada dalam hati dan benak semua yang terkait dengan klub," beber Juventus FC dalam pernyataan duka citanya.
Perlu diketahui, sekitar 30 ribu orang berada di alun-alun San Carlo untuk menyaksikan pertandingan final Liga Champions 2017 antara Real Madrid dan Juventus, yang dimainkan di Cardiff, melalui layar raksasa.
Lebih dari 1.500 orang luka-luka ketika para penggemar tiba-tiba panik dan meninggalkan alun-alun akibat terdengar ledakan yang menyerupai bunyi bom. Akibatnya, sebagian besar penggemar menderita luka ringan, namun seorang anak-anak berusia tujuh tahun mengalami koma lebih dari sepekan, meski kini ia sedang memulihkan diri.
Pada babak kedua pertandingan itu, yang dimenangi Real Madrid dengan skor 4-1, kamera-kamera video memperlihatkan sebagian orang berdesak-desakan di tengah kerumunan massa, dan kemudian membuat sebagian orang terjepit pagar-pagar pembatas.
Hingga saat ini, Polisi masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut. Sebagian saksi melaporkan bahwa mereka mendengar petasan, sementara yang lain menyebutkan ada orang yang melepaskan gas merica ke udara, yang membuat orang-orang kesulitan bernapas.
Kritik keras tertuju pada dewan lokal, yang dikelola Pergerakan Bintang Lima anti kemapanan, terkait buruknya pelaksanaan acara itu. "Apa yang terjadi akan membebani pada mereka yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung," kata ketua Partai Demokratik, Matteo Renzi.
Sementara Walikota Turin, Chiara Appendino, telah meminta maaf dan mengusulkan hari berkabung untuk mengenang Pioletti.
(sbn)