Tak Berkutik di Sydney, Ini Pembelaan Ricky/Angga
A
A
A
SYDNEY - Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama gagal mempertahankan performa terbaiknya di Australia Open 2017. Jika pada 2016, keduanya melaju ke final dan menjadi runner-up ganda putra, tahun ini prestasi pasangan itu jeblok setelah tersingkir di babak pertama.
Ricky/Angga tak berkutik menghadapi wakil Jepang nonunggulan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe lewat pertarungan tiga game 21-13, 17-21, 19-21 dalam tempo 56 menit di Sydney Olympic Park Sport Center, Rabu (21/6/2017). (Baca Juga: Ganda Putra Rontok, Ricky/Angga Pun Menyerah di Babak Pertama).
Angga mengaku bermain terlalu terburu-buru sehingga banya melakukan kesalahan. “Kami terburu-buru. Meskipun ketinggalan jauh, kami berusaha mengejar. Namun, kami terlalu bernafsu ingin mematikan lawan,” kata Angga kepada badmintonindonesia.org.
Mengenai ultimatum pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi yang akan memisahkan pasangan tersebut jika tidak ada kemajuan performa, Angga mengatakan ancaman itu dijadikan pembangkit motivasi. “Kami jadikan itu sebagai motivasi, tentunya kami ingin bangkit dan tampil lebih baik,” ucap Angga.
Sementara soal ketangguhan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Ricky mengakui duet Jepang tangguh dalam bertahan. “Pertahanan lawan kuat dan tidak mudah dimatikan. Itu membuat kami penasaran, tapi malah terburu-buru jadinya. Kami kurang sabar,” imbuh Ricky.
Sebaliknya, pebulu tangkis Indonesia nonpelatnas Hendra Setiawan yang berpasangan dengan atlet Malaysia Tan Boon Heong melaju ke babak kedua seusai mengalahkan Francis Alwin/Tarun Kona (India) dengan skor 21-17, 21-15.
Ganda putra yang lolos dari kualifikasi, Saputra Alvindo/Ferdinand Sinarta Surbakti, juga menginjak babak kedua usai menyingkirkan duet Australia Raymond Tam/Eric Vuong dengan skor 21-17, 20-22, dan 21-13.
Sementara di sektor ganda campuran, pasangan Hendra Tandjaya/Putri Sekartaji lolos seusai membekuk Jacob Schueler/Celeste Lee (Australia) 21-17, 21-18. Pbulutnagkis pelatnas yang lolos ke babak kedua, tunggal putra Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. (Baca Juga: Dua Tunggal Putra Indonesia Bertemu Unggulan China) dan ( Praveen/Debby Lewati Rintangan Pertama di Sydney ).
Ricky/Angga tak berkutik menghadapi wakil Jepang nonunggulan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe lewat pertarungan tiga game 21-13, 17-21, 19-21 dalam tempo 56 menit di Sydney Olympic Park Sport Center, Rabu (21/6/2017). (Baca Juga: Ganda Putra Rontok, Ricky/Angga Pun Menyerah di Babak Pertama).
Angga mengaku bermain terlalu terburu-buru sehingga banya melakukan kesalahan. “Kami terburu-buru. Meskipun ketinggalan jauh, kami berusaha mengejar. Namun, kami terlalu bernafsu ingin mematikan lawan,” kata Angga kepada badmintonindonesia.org.
Mengenai ultimatum pelatih ganda putra PBSI Herry Iman Pierngadi yang akan memisahkan pasangan tersebut jika tidak ada kemajuan performa, Angga mengatakan ancaman itu dijadikan pembangkit motivasi. “Kami jadikan itu sebagai motivasi, tentunya kami ingin bangkit dan tampil lebih baik,” ucap Angga.
Sementara soal ketangguhan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Ricky mengakui duet Jepang tangguh dalam bertahan. “Pertahanan lawan kuat dan tidak mudah dimatikan. Itu membuat kami penasaran, tapi malah terburu-buru jadinya. Kami kurang sabar,” imbuh Ricky.
Sebaliknya, pebulu tangkis Indonesia nonpelatnas Hendra Setiawan yang berpasangan dengan atlet Malaysia Tan Boon Heong melaju ke babak kedua seusai mengalahkan Francis Alwin/Tarun Kona (India) dengan skor 21-17, 21-15.
Ganda putra yang lolos dari kualifikasi, Saputra Alvindo/Ferdinand Sinarta Surbakti, juga menginjak babak kedua usai menyingkirkan duet Australia Raymond Tam/Eric Vuong dengan skor 21-17, 20-22, dan 21-13.
Sementara di sektor ganda campuran, pasangan Hendra Tandjaya/Putri Sekartaji lolos seusai membekuk Jacob Schueler/Celeste Lee (Australia) 21-17, 21-18. Pbulutnagkis pelatnas yang lolos ke babak kedua, tunggal putra Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto. (Baca Juga: Dua Tunggal Putra Indonesia Bertemu Unggulan China) dan ( Praveen/Debby Lewati Rintangan Pertama di Sydney ).
(sha)