Perbedaan Bersatu di GPN 2017 Pekanbaru

Sabtu, 08 Juli 2017 - 23:30 WIB
Perbedaan Bersatu di GPN 2017 Pekanbaru
Perbedaan Bersatu di GPN 2017 Pekanbaru
A A A
PEKANBARU - Kaos yang melekat di badan berbeda-beda. Tapi, semangat mereka bergowes tetap sama; satu sepeda sejuta sahabat. Itulah pemandangan yang terjadi di gelaran Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 Pekanbaru, Sabtu (8/7/2017).

"Kami datang dari perbatasan Provinsi Jambi. Kami mengayuh sepeda 8 jam dari kabupaten Tembilahan ke Pekanbaru untuk mengikuti Gowes Pesona Nusantara," kata Mohamad Ragil, penggowes yang mengaku baru kali pertama ke Kota Pekanbaru, Ria

Gowes Pesona Nusantara memang bukan sekadar mengajak masyarakat berolahraga sepeda. Tapi juga memperkenalkan destinasi budaya dan wisata di tiap daerah penyelenggara. Hajatan yang diprakarsai Menpora Imam Nahrawi ini digelar di 90 kota kabupaten seluruh Indonesia dalam mengkampanyekan "Ayo Olahraga".

Tagline tersebut sangat bersahabat dalam mengajak masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan berolahraga. "Puncaknya nanti pada Hari Olahraga Nasional 9 September di Magelang. Kami bersyukur Riau menjadi salah satu kota yang dipercaya menggelar Gowes Pesona Nusantara," ujar Ketua Panitia Rahmadi Eka Surya.

Tak kurang dari 2.000 peserta sejak pukul 5.30 WIB, sudah memadati halaman Kantor Walikota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman. Semua lapisan masyarakat ikut bergowes sejauh 15 km di Bumi Lancang Kuning. Pun berbagai komunitas sepeda dari 12 kabupaten Provinsi Riau.

"Kegiatan ini membuat kita sadar pentingnya hidup sehat. Kami berharap usai kegiatan ini masyarakat membentuk grup-grup atau komunitas bersepeda," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai melepas GPN 2017.

Sementara itu, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi yang ikut bergowes mengatakan olahraga menjadi kebiasaan masyarakat Riau. Diakui untuk membangun daerah tentu butuh badan yang sehat.

"Tiap Kamis kami mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke kantor dengan bersepeda agar kota Pekanbaru bebas polusi dan bersih. Kami siap menggelar gowes alam kedepannya," imbuhnya.

M Yusuf, Kadispora Pekanbaru mengatakan ini kegiatan perdana di Pekanbaru. Tentu masih banyak kekurangan. Tapi, ia bersykur antusiasme masyarakat Pekanbaru cukup tinggi. Bahkan semua pecinta sepeda dari 12 kota kabupaten juga ikut berpartisipasi. "Semoga Gowes Pesona Nusantara dapat mewujudkan cita-citanya dalam mengembangkan masyarakat Indonesia yang madani," kata M Yusuf.

Tarian tradisional Persembahan juga ikut menghibur peserta Gowes Pesona Nusantara. Tari makan sirih (Persembahan) adalah salah satu tarian tradisional atau tarian klasik Riau (Melayu) untuk menyambut dan dipersembahkan untuk menghormati tamu negara / tamu agung yang datang. Terakhir, penyerahan air dan tanah yang jadi tradisi Gowes Pesona Nusantara sebagai monumen Tanah Air Nusantara. Tanah dan air diambil dari sumur tua di Masjid Raya Senapelan atau Pekanbaru, Kamis (6/7).

"Kami serahkan tanah dan air Pekanbaru ini sebagai cinta persatuan dan kesatuan Indobesia," tutur Ayat Cahyadi kepada perwakilan Kemenpora Budiyanto.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6282 seconds (0.1#10.140)