Pelatih Persela: Gaya Persib Terbaca, Cuma Main-main di Sayap
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persela Lamonan Heri 'Herkis' Kiswanto menegaskan timnya tidak bermain menggunakan strategi parkir bus saat dijamu Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (12/7/2017) malam. Laga berakhir imbang 1-1.
Dalam pertandingan tersebut, Persela menumpuk pemain di setengah lapangan untuk menghadang serangan Persib. Menurut Herkis, itu bukan strategi parkir bus, melainkan strategi yang disesuaikan dengan pola Persib.
"Saya enggak parkis bus ya. Saya melihat Persib tidak punya striker murni di situ. Saya sudah baca, Persib cuma main-main di sayap dan masuk (ke kotak penalti). Persib sendiri yang (bermain) melebar-melebar," kata Herkis.
Selain menyesuaikan strategi dengan cara bermain Persib, dia juga melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan timnya. Salah satunya adalah keragu-raguan Persib dalam melakukan serangan.
Kondisi itu dimanfaatkan Persela. Alhasil, Persela bisa memberikan perlawanan. Bahkan menjelang laga berakhir, Persela bisa menyamakan kedudukan meski melalui tendangan penalti. (Baca Juga: Penalti Del Piero Buyarkan Kemenangan Persib Atas Persela)
Tapi, Persela diakuinya masih belum tampil sempurna dalam laga tersebut. Sebab, beberapa serangan dan peluang yang diciptakan tidak bisa dituntaskan dengan sempurna.
"Saya melihat ada perubahan di Persib, ada kegugupan. Cuma, pemain saya masih sedikit belum tenang dalam kontrol, ada peluang juga masih kurang cerdas (memanfaatkannya)," ungkap Herkis.
Di sisi lain, ia memuji semangat yang diperlihatkan Samsul Arif dan kawan-kawan. Meski kalah kualitas pemain, tapi timnya tampil dengan semangat juang tinggi. Tidak ada rasa takut selama bermain 90 menit di lapangan.
"Melawan Persib memang harus kerja keras. Pertama, Bobotohnya. Kedua, Persib main di kandang yang selama ini sangat garang sekali," tuturnya.
Sebelum laga, dia pun sudah menekankan kepada para pemainnya agar tampil penuh semangat. Hal itu ternyata dimiliki para pemain.
"Saya pesan ke pemain harus (mengeluarkan pemain) 150 persen. Kemampuan kita, kekurangan kita, harus ditutup dengan kemauan keras dan bermain kompak," tandas Herkis.
Dalam pertandingan tersebut, Persela menumpuk pemain di setengah lapangan untuk menghadang serangan Persib. Menurut Herkis, itu bukan strategi parkir bus, melainkan strategi yang disesuaikan dengan pola Persib.
"Saya enggak parkis bus ya. Saya melihat Persib tidak punya striker murni di situ. Saya sudah baca, Persib cuma main-main di sayap dan masuk (ke kotak penalti). Persib sendiri yang (bermain) melebar-melebar," kata Herkis.
Selain menyesuaikan strategi dengan cara bermain Persib, dia juga melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan timnya. Salah satunya adalah keragu-raguan Persib dalam melakukan serangan.
Kondisi itu dimanfaatkan Persela. Alhasil, Persela bisa memberikan perlawanan. Bahkan menjelang laga berakhir, Persela bisa menyamakan kedudukan meski melalui tendangan penalti. (Baca Juga: Penalti Del Piero Buyarkan Kemenangan Persib Atas Persela)
Tapi, Persela diakuinya masih belum tampil sempurna dalam laga tersebut. Sebab, beberapa serangan dan peluang yang diciptakan tidak bisa dituntaskan dengan sempurna.
"Saya melihat ada perubahan di Persib, ada kegugupan. Cuma, pemain saya masih sedikit belum tenang dalam kontrol, ada peluang juga masih kurang cerdas (memanfaatkannya)," ungkap Herkis.
Di sisi lain, ia memuji semangat yang diperlihatkan Samsul Arif dan kawan-kawan. Meski kalah kualitas pemain, tapi timnya tampil dengan semangat juang tinggi. Tidak ada rasa takut selama bermain 90 menit di lapangan.
"Melawan Persib memang harus kerja keras. Pertama, Bobotohnya. Kedua, Persib main di kandang yang selama ini sangat garang sekali," tuturnya.
Sebelum laga, dia pun sudah menekankan kepada para pemainnya agar tampil penuh semangat. Hal itu ternyata dimiliki para pemain.
"Saya pesan ke pemain harus (mengeluarkan pemain) 150 persen. Kemampuan kita, kekurangan kita, harus ditutup dengan kemauan keras dan bermain kompak," tandas Herkis.
(sha)