Gala Desa Temanggung Buat Kemenpora Terpana
A
A
A
TEMANGGGUNG - Perhelatan Gala Desa yang digelar di Temanggung berjalan sukses. Hal inilah yang membuat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terpana dengan antusias yang ditunjukkan masyarakat Temanggung, Jawa Tengah.
Gala Desa itu sendiri yang berlangsung di Lapangan Sidorejo, Maron, Temanggung, sudah berakhir
akhir pekan lalu. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Drs Raden Isnanta yang mewakili Menpora Imam Nahrawi tak mengira gelaran yang baru kali pertama dihelat ini mendapatkan sambutan ribuan orang.
Sebanyak 14 ribu jiwa dari 288 desa yang terdiri dari 20 kecamatan tumpah ruah di Lapangan Maron guna mensukseskan salah satu program andalan Kemenpora dibawah naungan `Ayo Olahraga`. Selain dibanjiri puluhan ribu warga yang memadati Lapangan Maron, sejumlah atraksi ditampilkan penduduk setempat guna mengenalkan kekayaan kesenian, budaya serta hasil bumi yang dimiliki.
Kesemuanya bersatu dengan komponen lain seperti pemerintah daerah dan juga atlet yang akan berlaga di Gala Desa Temanggung. "Baru kali ini saya menyaksikan komponen Temanggung yang sangat komplit. Ada atlet, pembina, penggerak dan masyarakat secara luas untuk mensukseskan Gala Desa kali ini. Dan saya rasa ini melebihi kontingen PON," ujar Raden Isnanta dalam sambutan di Lapangan Maron, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2017).
Ia berharap, dari sekian banyak peserta, khususnya atlet yang tengah melangsungkan pertandingan, disana dapat ditemukan beberapa bibit atlet potensial untuk dikembangkan menuju level nasional maupun internasional.
"Kalau kontingen PON satu provinsi bisa seperti ini, maka akan ada banyak atlet yang kita miliki. Namanya prestasi, bakat, semua makin mengerucut berpotensi go internasional. Saya titip kepada KONI, Dispora dan perangkat daerah lain untuk tidak berhenti saja sampai disini," jelas Isnanta.
"Kejuaraan kompetisi harus rutin di lakukan. Ini hanya awal. Sebuah pancingan. Stimulan. Kedepan olahraga kita jadikan alat dan instrumen untuk menyatukan masyarakat di atas banyak perbedaan. Azas pancasila harus kita utamakan. Mari kita jadikan olahraga menjadi kekuatan nasional," sambungnya.
Di tempat yang sama, sambutan hangat dilakukan Bupati Temanggung, Bambang Sukarno. Ia mengaku kehadiran pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpora ke wilayahnya untuk menggalakkan semangat berolahraga melalui Gala Desa menjadi sebuah ajang yang positif.
"Acara yang digerakkab Kemenpora ini luar biasa. Saya pun berencana nanti di ulang tahun Kabupaten Temanggung, bisa ada acara-acara seperti ini. Karena dengan ini, nantinya akan muncul bibit-bibit (potensial -red). Apalagi dengan partisipasi setiap desa yang ikut," ucap Bambang.
Seperti diketahui, Gala Desa mulai bergulir di Bulukumba, Sulawesi Selatan, 14 Mei lalu. Dalam ajang itu, terdapat enam cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Sepak Bola, Bulutangkis, Sepak Takraw, Atletik, Pencak Silat dan Tenis Meja.
Gala Desa itu sendiri yang berlangsung di Lapangan Sidorejo, Maron, Temanggung, sudah berakhir
akhir pekan lalu. Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Drs Raden Isnanta yang mewakili Menpora Imam Nahrawi tak mengira gelaran yang baru kali pertama dihelat ini mendapatkan sambutan ribuan orang.
Sebanyak 14 ribu jiwa dari 288 desa yang terdiri dari 20 kecamatan tumpah ruah di Lapangan Maron guna mensukseskan salah satu program andalan Kemenpora dibawah naungan `Ayo Olahraga`. Selain dibanjiri puluhan ribu warga yang memadati Lapangan Maron, sejumlah atraksi ditampilkan penduduk setempat guna mengenalkan kekayaan kesenian, budaya serta hasil bumi yang dimiliki.
Kesemuanya bersatu dengan komponen lain seperti pemerintah daerah dan juga atlet yang akan berlaga di Gala Desa Temanggung. "Baru kali ini saya menyaksikan komponen Temanggung yang sangat komplit. Ada atlet, pembina, penggerak dan masyarakat secara luas untuk mensukseskan Gala Desa kali ini. Dan saya rasa ini melebihi kontingen PON," ujar Raden Isnanta dalam sambutan di Lapangan Maron, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2017).
Ia berharap, dari sekian banyak peserta, khususnya atlet yang tengah melangsungkan pertandingan, disana dapat ditemukan beberapa bibit atlet potensial untuk dikembangkan menuju level nasional maupun internasional.
"Kalau kontingen PON satu provinsi bisa seperti ini, maka akan ada banyak atlet yang kita miliki. Namanya prestasi, bakat, semua makin mengerucut berpotensi go internasional. Saya titip kepada KONI, Dispora dan perangkat daerah lain untuk tidak berhenti saja sampai disini," jelas Isnanta.
"Kejuaraan kompetisi harus rutin di lakukan. Ini hanya awal. Sebuah pancingan. Stimulan. Kedepan olahraga kita jadikan alat dan instrumen untuk menyatukan masyarakat di atas banyak perbedaan. Azas pancasila harus kita utamakan. Mari kita jadikan olahraga menjadi kekuatan nasional," sambungnya.
Di tempat yang sama, sambutan hangat dilakukan Bupati Temanggung, Bambang Sukarno. Ia mengaku kehadiran pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpora ke wilayahnya untuk menggalakkan semangat berolahraga melalui Gala Desa menjadi sebuah ajang yang positif.
"Acara yang digerakkab Kemenpora ini luar biasa. Saya pun berencana nanti di ulang tahun Kabupaten Temanggung, bisa ada acara-acara seperti ini. Karena dengan ini, nantinya akan muncul bibit-bibit (potensial -red). Apalagi dengan partisipasi setiap desa yang ikut," ucap Bambang.
Seperti diketahui, Gala Desa mulai bergulir di Bulukumba, Sulawesi Selatan, 14 Mei lalu. Dalam ajang itu, terdapat enam cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Sepak Bola, Bulutangkis, Sepak Takraw, Atletik, Pencak Silat dan Tenis Meja.
(bbk)