Pelatih Timnas U-19 Jadikan Piala Asia 2014 Pengalaman Berharga
A
A
A
JAKARTA - Indra Sjafri mengaku bersyukur dan gembira Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Asia U-19. Dikatakan, ini bisa dijadikan sebagai momen atau kesempatan untuk memperbaiki hasil di turnamen yang sama pada 2014 lalu.
"Ini bentuk kepercayaan AFC kepada PSSI. Kami punya keinginan untuk meraih prestasi terbaik di kesempatan ini," kata Indra Sjafri seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Sabtu (29/7/2017).
Semula sosok Indra Sjafri tak banyak yang mengenalnya. Namun namanya tiba-tiba menjadi perbincangan hangat saat berhasil mengantarkan Timnas U-19 juara Piala AFF 2013. Setahun kemudian, dia berhasil mengantarkan Garuda Muda lolos ke putaran final Piala Asia U-19 pada 2014 di Myanmar.
Di tengah prestasi luar biasa tersebut, anak asuh Indra Sjafri mendapatkan ujian berat lantaran mereka harus berada satu grup bersama Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Dari tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala Asia U-19 pada 2014, Evan Dimas dkk gagal mencetak sebiji poin.
Hasil minor itu dijadikan sebagai pengalaman berharga buat pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Sumatera Barat, 2 Februari 1963. Karena itu, skuat asuhan pelatih Indra Sjafri tetap ambil bagian dalam kualifikasi Piala AFC U-19 2018 yang dimainkan di Korea Selatan, 31 Oktober-8 November 2017.
Hal ini dilakukan demi meraih hasil yang lebih baik dari penampilan di Piala Asia 2014 lalu. "Ini momen kedua saya di putaran final Piala Asia. Saya ingin bisa lebih dari hasil tahun 2014 demi keinginan lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2019 mendatang," kata Indra.
"Ini bentuk kepercayaan AFC kepada PSSI. Kami punya keinginan untuk meraih prestasi terbaik di kesempatan ini," kata Indra Sjafri seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Sabtu (29/7/2017).
Semula sosok Indra Sjafri tak banyak yang mengenalnya. Namun namanya tiba-tiba menjadi perbincangan hangat saat berhasil mengantarkan Timnas U-19 juara Piala AFF 2013. Setahun kemudian, dia berhasil mengantarkan Garuda Muda lolos ke putaran final Piala Asia U-19 pada 2014 di Myanmar.
Di tengah prestasi luar biasa tersebut, anak asuh Indra Sjafri mendapatkan ujian berat lantaran mereka harus berada satu grup bersama Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab. Dari tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala Asia U-19 pada 2014, Evan Dimas dkk gagal mencetak sebiji poin.
Hasil minor itu dijadikan sebagai pengalaman berharga buat pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Sumatera Barat, 2 Februari 1963. Karena itu, skuat asuhan pelatih Indra Sjafri tetap ambil bagian dalam kualifikasi Piala AFC U-19 2018 yang dimainkan di Korea Selatan, 31 Oktober-8 November 2017.
Hal ini dilakukan demi meraih hasil yang lebih baik dari penampilan di Piala Asia 2014 lalu. "Ini momen kedua saya di putaran final Piala Asia. Saya ingin bisa lebih dari hasil tahun 2014 demi keinginan lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2019 mendatang," kata Indra.
(sha)