Duka 3 Pesepak Bola Beken di SEA Games
A
A
A
JAKARTA - Penikmat sepak bola di Tanah Air mengharapkan Evan Dimas dkk bisa merebut medali emas di SEA Games 2017. Maklum, Timnas Indonesia terakhir kali meraih medali emas pada 1991 di Manila.
Penantian panjang inilah yang akan terus dirasakan masyarakat Indonesia, apakah Garuda Muda bisa mengembalikan reputasi atau malah meneruskan duka sepak bola Indonesia. Tapi sebelum terlalu jauh membicarakan mengenai hal tersebut tak ada salahnya untuk membahas tentang sejumlah pemain beken yang gagal mengantarkan tim nasional merebut medali emas di pesta olahraga Asia Tenggara ini. Siapa sajakah mereka?
Berikut 3 pemain top yang gagal raih medali emas di SEA Games:
1. Bambang Pamungkas
Nama Bambang Pamungkas tentu sangat familiar di kalangan penikmat sepak bola di Indonesia. Bepe sapaan akrabnya merupakan salah satu pemain yang menorehkan gol terbanyak bagi timnas Indonesia dengan 38 gol dari 86 caps.
Bepe memulai kariernya bersama timnas Indonesia saat berusia 19 tahun di SEA Games yang berlangsung di Brunei Darussalam pada 1999. Debutnya cukup mencolok saat itu lantaran dia berhasil mencetak dua gol saat melawan Malaysia di penyisihan grup.
Sayangnya, Bepe gagal mengantarkan timnas Indonesia tampil di final setelah tersingkir di semifinal. Timnas Indonesia hanya mengambil posisi ketiga di SEA Games 1999 usai mengalahkan Singapura melalui drama adu penalti 4-2. Dua tahun kemudian, duka sepak bola Indonesia di SEA Games masih terus berlanjut. Meski Bepe mencetak empat gol di SEA Games 2001, namun pentolan Persija Jakarta itu gagal melaju dari babak penyisihan grup.
2. Therdsak Chaiman
Therdsak Chaiman mengawali karier di sepak bola pada tahun 1994-1995. Dia berjuang untuk masuk ke skuat senior Thailand, namun peluangnya saat itu sangat tipis mengingat stok gelandang di era 'Tim Impian' sangat penuh.
Akibatnya, Therdsak harus berpaling ke futsal untuk sementara waktu guna mewujudkan mimpinya membela timnas Thailand. Mimpinya pun akhirnya terwujud saat dipanggil untuk mengikuti Asian Futsal Championship pada tahun 2000.
Di turnamen bergengsi tersebut, Therdsak menjadi pencetak gol terbanyak. Namanya pun lantas mulai dikenal saat membela BEC Tero Sasana. Maklum, dia berhasil menjadi tokoh kunci bagi timnya dan membantu klub mengklaim beberapa penghargaan.
Salah satu penghargaan yang tidak dapat dilupakan Therdsak saat dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik di Liga Champions AFC pada musim 2002/2003. Meski menyabet sederet prestasi, namun Therdsak tidak pernah memiliki kesempatan utnuk berpartisipasi di SEA Games.
3. Khairul Amri
Striker berusia 32 tahun itu pasti bisa dianggap sebagai salah satu pemain depan paling berbahaya di Asia Tenggara, terutama dalam satu dekade terakhir. Khairul Amri sudah masuk tim nasional Singapura saat usia 19 tahun.
Khairul Amri memulai debutnya bersama timnas Singapura melawan Oman. Dia makin terkenal saat tampil di Piala AFF pada 2004, dan mencetak gol di final melawan Indonesia.
Namun, Amri gagal mencicipi medali emas di SEA Games. Yang paling dekat adalah pesta olahraga Asia Tenggara pada 2007 yang diadakan di Nakhon Ratchasima, Thailand. Pasalnya, Singapura kalah 0-3 dari Thailand di semifinal.
Penantian panjang inilah yang akan terus dirasakan masyarakat Indonesia, apakah Garuda Muda bisa mengembalikan reputasi atau malah meneruskan duka sepak bola Indonesia. Tapi sebelum terlalu jauh membicarakan mengenai hal tersebut tak ada salahnya untuk membahas tentang sejumlah pemain beken yang gagal mengantarkan tim nasional merebut medali emas di pesta olahraga Asia Tenggara ini. Siapa sajakah mereka?
Berikut 3 pemain top yang gagal raih medali emas di SEA Games:
1. Bambang Pamungkas
Nama Bambang Pamungkas tentu sangat familiar di kalangan penikmat sepak bola di Indonesia. Bepe sapaan akrabnya merupakan salah satu pemain yang menorehkan gol terbanyak bagi timnas Indonesia dengan 38 gol dari 86 caps.
Bepe memulai kariernya bersama timnas Indonesia saat berusia 19 tahun di SEA Games yang berlangsung di Brunei Darussalam pada 1999. Debutnya cukup mencolok saat itu lantaran dia berhasil mencetak dua gol saat melawan Malaysia di penyisihan grup.
Sayangnya, Bepe gagal mengantarkan timnas Indonesia tampil di final setelah tersingkir di semifinal. Timnas Indonesia hanya mengambil posisi ketiga di SEA Games 1999 usai mengalahkan Singapura melalui drama adu penalti 4-2. Dua tahun kemudian, duka sepak bola Indonesia di SEA Games masih terus berlanjut. Meski Bepe mencetak empat gol di SEA Games 2001, namun pentolan Persija Jakarta itu gagal melaju dari babak penyisihan grup.
2. Therdsak Chaiman
Therdsak Chaiman mengawali karier di sepak bola pada tahun 1994-1995. Dia berjuang untuk masuk ke skuat senior Thailand, namun peluangnya saat itu sangat tipis mengingat stok gelandang di era 'Tim Impian' sangat penuh.
Akibatnya, Therdsak harus berpaling ke futsal untuk sementara waktu guna mewujudkan mimpinya membela timnas Thailand. Mimpinya pun akhirnya terwujud saat dipanggil untuk mengikuti Asian Futsal Championship pada tahun 2000.
Di turnamen bergengsi tersebut, Therdsak menjadi pencetak gol terbanyak. Namanya pun lantas mulai dikenal saat membela BEC Tero Sasana. Maklum, dia berhasil menjadi tokoh kunci bagi timnya dan membantu klub mengklaim beberapa penghargaan.
Salah satu penghargaan yang tidak dapat dilupakan Therdsak saat dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik di Liga Champions AFC pada musim 2002/2003. Meski menyabet sederet prestasi, namun Therdsak tidak pernah memiliki kesempatan utnuk berpartisipasi di SEA Games.
3. Khairul Amri
Striker berusia 32 tahun itu pasti bisa dianggap sebagai salah satu pemain depan paling berbahaya di Asia Tenggara, terutama dalam satu dekade terakhir. Khairul Amri sudah masuk tim nasional Singapura saat usia 19 tahun.
Khairul Amri memulai debutnya bersama timnas Singapura melawan Oman. Dia makin terkenal saat tampil di Piala AFF pada 2004, dan mencetak gol di final melawan Indonesia.
Namun, Amri gagal mencicipi medali emas di SEA Games. Yang paling dekat adalah pesta olahraga Asia Tenggara pada 2007 yang diadakan di Nakhon Ratchasima, Thailand. Pasalnya, Singapura kalah 0-3 dari Thailand di semifinal.
(bbk)