Awas, Jangan Sembarangan Naik Taksi di Bandara Kuala Lumpur
A
A
A
KUALA LUMPUR - Upacara pembukaan SEA Games 2017 bakal dilangsungkan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, pada 19 Agustus mendatang. Sejumlah persiapan sudah dilakukan, mulai dari mempercantik stadion hingga memperkuat keamanan di beberapa titik yang dianggap rawan.
Satu catatan yang perlu diperhatikan wisatawan maupun awak media yang datang adalah keberadaan calo dan taksi ilegal di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Belum lama ini Komisi Transportasi Darat Publik Malaysia (SPAD) berhasil mengamankan enam orang yang diduga melakukan tindak kriminalitas di KLIA.
Enam orang itu terdiri dari tiga calo taksi, dua supir taksi ilegal, dan satu supir taksi yang berperan menjemput penumpang di luar wilayah yang telah diizinkan. Operasi penangkapan yang diberi nama Ops Parasit itu dipimpin langsung oleh Kepala Divisi penegakan SPAD, Datuk Paduka Che Hasni Che Ahmad.
"Kami menangkap tiga calo taksi selama operasi kami. Semuanya berusia antara 25 hingga 50 tahun," kata Che Hasni seperti dikutip dari New Straits Times, Kamis (10/8/2017).
Che Hasni menambahkan, taksi ilegal tersebut telah menargetkan orang asing dan beberapa diantaranya dikenakan biaya sebesar 100 ringgit atau sekira Rp429 ribu untuk perjalanan ke Kuala Lumpur. Dikatakan, KLIA sudah lama dijadikan sebagai tempat untuk para calo taksi menipu wisatawan.
Che Hasni memperingatkan bahwa timnya akan melanjutkan tindakan penegakan hukum terhadap layanan taksi ilegal di KLIA sampai akhir SEA Games 2017. Pihaknya tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada individu yang tidak bertanggung jawab. "Meski memiliki aktivitas penegakan hukum yang ketat, namun aturan itu tidak terlalu memengaruhi.
Satu catatan yang perlu diperhatikan wisatawan maupun awak media yang datang adalah keberadaan calo dan taksi ilegal di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Belum lama ini Komisi Transportasi Darat Publik Malaysia (SPAD) berhasil mengamankan enam orang yang diduga melakukan tindak kriminalitas di KLIA.
Enam orang itu terdiri dari tiga calo taksi, dua supir taksi ilegal, dan satu supir taksi yang berperan menjemput penumpang di luar wilayah yang telah diizinkan. Operasi penangkapan yang diberi nama Ops Parasit itu dipimpin langsung oleh Kepala Divisi penegakan SPAD, Datuk Paduka Che Hasni Che Ahmad.
"Kami menangkap tiga calo taksi selama operasi kami. Semuanya berusia antara 25 hingga 50 tahun," kata Che Hasni seperti dikutip dari New Straits Times, Kamis (10/8/2017).
Che Hasni menambahkan, taksi ilegal tersebut telah menargetkan orang asing dan beberapa diantaranya dikenakan biaya sebesar 100 ringgit atau sekira Rp429 ribu untuk perjalanan ke Kuala Lumpur. Dikatakan, KLIA sudah lama dijadikan sebagai tempat untuk para calo taksi menipu wisatawan.
Che Hasni memperingatkan bahwa timnya akan melanjutkan tindakan penegakan hukum terhadap layanan taksi ilegal di KLIA sampai akhir SEA Games 2017. Pihaknya tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada individu yang tidak bertanggung jawab. "Meski memiliki aktivitas penegakan hukum yang ketat, namun aturan itu tidak terlalu memengaruhi.
(bep)