Imam Nahrawi Kesal dengan Wasit-wasit di SEA Games Kuala Lumpur
A
A
A
SELANGOR - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kesal dengan kepemimpinan wasit di pentas SEA Games 2017. Menurutnya ada beberapa wasit yang sangat merugikan kontingen Indonesia.
Kasus pertama terjadi dalam cabang olahraga sepak bola. Saat Indonesia mengalahkan Timor Leste 1-0, wasit dianggap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial termasuk saat memberi kartu kuning untuk Evan Dimas. (Baca Juga: Gol Tunggal Marinus Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan Garuda Muda
"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini," kata Menpora.
Dalam laga tersebut, Evan dilanggar oleh Filipe Oliveira. Setelah kejadian, ada keributan yang melibatkan sejumlah pemain dari kedua tim. Wasit memang memberi hukuman kartu merah untuk Filipe. Namun di saat yang bersamaan, sang pengadil juga melayangkan kartu kuning untuk Evan sehingga mantan kapten Timnas Indonesia U-19 itu harus absen di laga berikutnya karena akumulasi hukuman.
Kasus kedua terjadi dalam cabang olahraga sepak takraw. Tim Takraw Putri Indonesia memilih mundur dari pertandingan karena merasa dicurangi oleh wasit yang mengeluarkan sejumlah keputusan menguntungkan untuk tuan rumah, Malaysia.
"Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan. Itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri. Seharusnya Keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?," sesal Menpora.
Tampil di Titiwangsa Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Minggu (20/8/2017), Indonesia memilih keluar dari pertandingan saat memimpin 16-10 atas Malaysia. Dari set pertama, sudah ada keputusan-keputusan wasit yang dinilai sangat aneh. Salah satunya soal tekong Lena yang dianggap salah sebanyak delapan kali. (Baca Juga: Merasa Dicurangi, Timnas Sepak Takraw Putri Walkout
"Saya sendiri tidak merasa mengangkat kaki ketika tekong, tapi kenapa difault oleh wasit, bahkan sampai delapan kali. Itulah yang membuat kami memutuskan berhenti. Kami merasa dirugikan oleh wasit," ungkap Lena.
Sejauh ini belum ada tindakan lanjutan yang diambil Tim Takraw Putri Indonesia. Keputusan bakal dibicarakan lebih lanjut oleh jajaran pelatih dan pihak-pihak yang terkait.
"Kami belum memutuskan langkah selanjutnya karena ingin melihat perkembangan," kata Abdul Gani, Asisten Pelatih Tim Takraw Indonesia.
Kasus pertama terjadi dalam cabang olahraga sepak bola. Saat Indonesia mengalahkan Timor Leste 1-0, wasit dianggap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial termasuk saat memberi kartu kuning untuk Evan Dimas. (Baca Juga: Gol Tunggal Marinus Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan Garuda Muda
"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini," kata Menpora.
Dalam laga tersebut, Evan dilanggar oleh Filipe Oliveira. Setelah kejadian, ada keributan yang melibatkan sejumlah pemain dari kedua tim. Wasit memang memberi hukuman kartu merah untuk Filipe. Namun di saat yang bersamaan, sang pengadil juga melayangkan kartu kuning untuk Evan sehingga mantan kapten Timnas Indonesia U-19 itu harus absen di laga berikutnya karena akumulasi hukuman.
Kasus kedua terjadi dalam cabang olahraga sepak takraw. Tim Takraw Putri Indonesia memilih mundur dari pertandingan karena merasa dicurangi oleh wasit yang mengeluarkan sejumlah keputusan menguntungkan untuk tuan rumah, Malaysia.
"Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan. Itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri. Seharusnya Keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak. Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?," sesal Menpora.
Tampil di Titiwangsa Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Minggu (20/8/2017), Indonesia memilih keluar dari pertandingan saat memimpin 16-10 atas Malaysia. Dari set pertama, sudah ada keputusan-keputusan wasit yang dinilai sangat aneh. Salah satunya soal tekong Lena yang dianggap salah sebanyak delapan kali. (Baca Juga: Merasa Dicurangi, Timnas Sepak Takraw Putri Walkout
"Saya sendiri tidak merasa mengangkat kaki ketika tekong, tapi kenapa difault oleh wasit, bahkan sampai delapan kali. Itulah yang membuat kami memutuskan berhenti. Kami merasa dirugikan oleh wasit," ungkap Lena.
Sejauh ini belum ada tindakan lanjutan yang diambil Tim Takraw Putri Indonesia. Keputusan bakal dibicarakan lebih lanjut oleh jajaran pelatih dan pihak-pihak yang terkait.
"Kami belum memutuskan langkah selanjutnya karena ingin melihat perkembangan," kata Abdul Gani, Asisten Pelatih Tim Takraw Indonesia.
(bep)