Terkait Kartu Kuning Evan Dimas, Timnas Indonesia Kirim Surat Banding ke AFC
A
A
A
SELANGOR - Timnas Indonesia U-22 resmi mengajukan banding ke Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait kartu kuning yang diterima Evan Dimas saat melakoni laga melawan Timor Leste di laga lanjutan babak penyisihan Grup B SEA Games 2017, Minggu (20/8). Hal itu disebagaimana disampaikan Manajer timnas Indonesia, Endri Erawan.
Endri mengaku sudah berkoordinasi dengan Joko Driyono (Wakil ketua umum PSSI), dan Ratu Tisha (Sekretaris Jenderal PSSI). Diakuinya, meskipun dinilai sulit namun pihaknya akan berusaha keras agar AFC bisa mencabut kartu kuning pemain kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 13 Maret 1995 itu.
"Surat-surat sudah disiapkan untuk kemudian nanti kita kirim per-hari ini (Senin) ke AFC. Kami menyoroti kartu kuning Evan Dimas dan kepemimpinan wasit saat kami melawan Timor Leste kemarin," jelas Endri seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (22/8/2017).
"Harapan kami sebenarnya, pihak terkait bisa mencabut kartu kuning Evan Dimas. Walau sepertinya sulit, tapi kita tidak putus asa, kita lihat saya responnya seperti apa," lanjutnya.
Berbeda dengan Endri, koordinator timnas Indonesia, Fanny Riawan justru lebih menyoroti mengenai dukungan oleh suporter Indonesia yang hadir secara langsung di stadion.
"Kami ucapkan terimakasih kepada suporter yang hadir secara langsung mendukung kami di stadion. Syukur Alhamdulillah kami bisa menang, itu prinsipnya. Ini super tim, bukan Superman. Jadi kami akan buktikan kalau dalam kondisi ditekan bagaimanapun, kami akan tetap fight sampai akhir," beber Fanny.
Hari ini, Indonesia kembali menjalani laga lanjutan babak penyisihan Grup B melawan Vietnam di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, pukul 19.45 WIB. Kemenangan menjadi harga mati buat anak asuh Luis Milla jika mereka ingin lolos ke putaran berikutnya.
Saat ini Indonesia berada di urutan kedua dengan raihan 7 poin. Pasukan Luis Milla hanya tertinggal dua angka dari Vietnam yang kini menduduki posisi teratas di Grup B.
Endri mengaku sudah berkoordinasi dengan Joko Driyono (Wakil ketua umum PSSI), dan Ratu Tisha (Sekretaris Jenderal PSSI). Diakuinya, meskipun dinilai sulit namun pihaknya akan berusaha keras agar AFC bisa mencabut kartu kuning pemain kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 13 Maret 1995 itu.
"Surat-surat sudah disiapkan untuk kemudian nanti kita kirim per-hari ini (Senin) ke AFC. Kami menyoroti kartu kuning Evan Dimas dan kepemimpinan wasit saat kami melawan Timor Leste kemarin," jelas Endri seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (22/8/2017).
"Harapan kami sebenarnya, pihak terkait bisa mencabut kartu kuning Evan Dimas. Walau sepertinya sulit, tapi kita tidak putus asa, kita lihat saya responnya seperti apa," lanjutnya.
Berbeda dengan Endri, koordinator timnas Indonesia, Fanny Riawan justru lebih menyoroti mengenai dukungan oleh suporter Indonesia yang hadir secara langsung di stadion.
"Kami ucapkan terimakasih kepada suporter yang hadir secara langsung mendukung kami di stadion. Syukur Alhamdulillah kami bisa menang, itu prinsipnya. Ini super tim, bukan Superman. Jadi kami akan buktikan kalau dalam kondisi ditekan bagaimanapun, kami akan tetap fight sampai akhir," beber Fanny.
Hari ini, Indonesia kembali menjalani laga lanjutan babak penyisihan Grup B melawan Vietnam di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, pukul 19.45 WIB. Kemenangan menjadi harga mati buat anak asuh Luis Milla jika mereka ingin lolos ke putaran berikutnya.
Saat ini Indonesia berada di urutan kedua dengan raihan 7 poin. Pasukan Luis Milla hanya tertinggal dua angka dari Vietnam yang kini menduduki posisi teratas di Grup B.
(sha)