Kemenpora Puji Konsep Kepahiang Gala Desa di Puncak Gunung

Jum'at, 25 Agustus 2017 - 10:17 WIB
Kemenpora Puji Konsep Kepahiang Gala Desa di Puncak Gunung
Kemenpora Puji Konsep Kepahiang Gala Desa di Puncak Gunung
A A A
KEPAHIANG - Ajang unggulan Kemenpora Gala Desa 2017 berlangsung di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Konsep memaksimalkan program Gala Desa bertujuan untuk memperkenalkan wisata di sana. Memang, dalam urusan pelaksana, tetap menjadi tanggung jawab pihak kabupaten yang bersinergis dengan program dari pemerintah pusat. Namun, dalam pelaksanaannya, Kepahiang memiliki cara tersendiri.

Karena berada di bawah koordinasi Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, unsur olahraga dan pariwisata coba disatukan. Jadilah Sporttourism digaungkan dalam pelaksannya. Berbeda dengan daerah lain yang menggelar pembukaan atau kick off Gala Desa di stadion utama yang ada di Ibu Kota kabupaten/kota, Kepahiang memilih menggelarnya di lapangan desa Sido Rejo, Kaba Wetan.

Sekira 20 menit perjalanan dari kota Kepahiang, menuju arah pegunungan dengan jalan yang tak terlampau lebar, rombongan Kemenpora yang akan membuka Gala Desa disuguhi pemandangan alam yang luar biasa. Sesampainya di lapangan, antusiasme masyarakat sangat terlihat.

Mereka nampak tak sabar untuk segera melakukan kick off Gala Desa. Ada sekitar 1.500 atlet desa yang berasal dari Kaba Wetan, ada juga yang dari Kampung Bogor, dan juga dari desa lainnya. Dipilihnya lapangan desa ini menurut sang Bupati Kepahiang Hidayat adalah untuk mengajak seluruh masyarakat di sana, melihat potensi wisata yang bagus.

"Kami ingin olahraga ini disatukan dengan pariwisata. Bisa olahraga, setelah itu menikmati wisatanya," kata Hidayat dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews.

Menurut Hidayat, minat olahraga warga di daerahnya, terutama yang muda, cukup besar. Karena itu, saat Gala Desa digelar, antusiasme dan minat ikut serta cukup tinggi. "Ini sudah ada ribuan yang mau ikut," terang Kadispora Kepahiang, Su'urdi.

Memang, minat olahraga di sana cukup tinggi tapi belum seiring dengan anggaran yang disediakan pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk olahraga. Kadisporapar hanya mendapatkan anggaran Rp 2,5 Miliar, fasilitas olahraga pun minim, karena itu mereka berusaha untuk bisa mendapatkan bantuan membangun stadion. Lapangan yang mereka miliki di tengah kota dahulu, kini sudah dialih fungsikan menjadi taman, sehingga warga tak punya fasilitas olahraga.

Sementara itu, melihat keramaian dan antusiasme itu, Deputi Pembudayaan Olahraga R Isnanta menegaskan konsep Kepahiang menggelar Gala Desa benar-benar di lapangan desa, di puncak gunung dan di area hamparan kebun teh, membuatnya terkesan.

"Ini cukup menarik, sport tourism memang harus digalakkan, apalagi daerah yang ditempati Gala Desa punya banyak potensi wisata. Olahraga, sekaligus berwisata, Sport tourism ini cocok memang untuk Indonesia yang alamnya luar biasa," tegas Isnanta.

Dengan 9 Kecamatan dan 91 desa, Kepahiang memiliki banyak tim dan atlet yang bagus. Mereka juga sedang berjuang untuk menembus Liga 2 dengan klub andalannya, PS Kepahiang.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6638 seconds (0.1#10.140)