Pengambilan Tanah dan Air Awali GPN Etape Bogor
A
A
A
BOGOR - Pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 diawali dengan proses pengambilan tanah dan air di bawah kerindangan pohon-pohon besar di Kebun Raya Bogor, Sabtu (2/9/2017).
Kesakralan amat kental terlihat dalam prosesi itu yang diambil dari Petilasan Tirta Kahuripan. Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo dan Kasi Pengembangan Seni Film dan Kelembagaan Disparbud Kota Bogor, Sanusi hadir dalam acara tersebut.
Menurut Uci, sapaan Sanusi, dipilihnya petilasan Tirta Kahuripan dikarenakan pada masa kejayaaan Prabu Siliwangi, petilasan ini merupakan satu-satunya petilasan yang ada di lingkungan Istana Kerajaan Pasundan dan berada dekat Pintu III Kebon Raya Bogor.
“Di sini dulunya merupakan daerah pertahanan air di kerajaan. Kemudian sempat dijebol musuh. Tapi hingga saat ini, air di petilasan ini tidak pernah kering. Sampai sekarang, petilasan ini selalu didatangi orang untuk meminta berkah dengan mengambil airnya tanpa dipungut bayaran,” beber Uci.
Sedangkan Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo sangat merasa bangga dengan kepercayaan yang diberikan Kemenpora untuk membawa tanah dan air dari petilasan Tirta Kahuripan ke Magelang dalam rangkaian agenda GowesPesona Nusantara 2017 ini, di mana nantinya tanah dan air tersebut akan disatukan dengan tanah dan air dari 89 kabupaten kota di Indonesia pada 9 September untuk kemudian dijadikan sebagai monumen.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya tanah dan air dari Tirta Kahuripan, nantinya akan membuat NKRI semakin kuat dan kokoh,” ujar Eko.
Sementara itu Staf Ahli Menpora Bidang Kerjasama AntarLembaga, Dra Adiati Noerdin M.A mengibaratkan air kehidupan yang akan digabungkan saat peringatan Hari Olahraga Nasional sebagai semangat yang tak pernah habis bagi perjuangan bangsa Indonesia. “Sesuai dengan mata airnya yang tak pernah habis, mudah-mudahan akan membuat semangat para pemuda Indonesia juga tak akan habis,” tukasnya.
Wanita yang satu ini sangat merasa takjub dengan Petilasan Tirta Kahuripan yang tak pernah kering airnya sekalipun di musim kemarau yang panjang.
Rencananya GPN Bogor yang bertajuk Etape Kujang akan menempuh jarak sekitar 20 Km, start dilakukan oleh Walikota Bogor, Bima Arya. Diperkirakan sekitar 1.500 penggowes akan memulai start dari depan Stadion Padjajaran, Bogor, Minggu (3/9/2017) pagi.
“Selain melintasi Kebun Raya Bogor, para peserta juga akan kita sajikan pemandangan indah yang ada di sekitar Bogor seperti Tugu Kujang, Taman Grafiti, Lembah Hijau, dan berbagai tempat wisata lainnya,” tambah Eko Prabowo.
Usai bergowes ria, para penggowes juga akan beradu untung mendapatkan door prize, di antaranya mesin cuci, kipas angin, sepeda, peralatan elektronik, dll. “Mereka juga akan dihibur oleh berbagai pertunjukkan seperti permainan angklung dari 150 orang pelajar cilik, selain mendapatkan door prize,” pugkasnya.
Kesakralan amat kental terlihat dalam prosesi itu yang diambil dari Petilasan Tirta Kahuripan. Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo dan Kasi Pengembangan Seni Film dan Kelembagaan Disparbud Kota Bogor, Sanusi hadir dalam acara tersebut.
Menurut Uci, sapaan Sanusi, dipilihnya petilasan Tirta Kahuripan dikarenakan pada masa kejayaaan Prabu Siliwangi, petilasan ini merupakan satu-satunya petilasan yang ada di lingkungan Istana Kerajaan Pasundan dan berada dekat Pintu III Kebon Raya Bogor.
“Di sini dulunya merupakan daerah pertahanan air di kerajaan. Kemudian sempat dijebol musuh. Tapi hingga saat ini, air di petilasan ini tidak pernah kering. Sampai sekarang, petilasan ini selalu didatangi orang untuk meminta berkah dengan mengambil airnya tanpa dipungut bayaran,” beber Uci.
Sedangkan Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo sangat merasa bangga dengan kepercayaan yang diberikan Kemenpora untuk membawa tanah dan air dari petilasan Tirta Kahuripan ke Magelang dalam rangkaian agenda GowesPesona Nusantara 2017 ini, di mana nantinya tanah dan air tersebut akan disatukan dengan tanah dan air dari 89 kabupaten kota di Indonesia pada 9 September untuk kemudian dijadikan sebagai monumen.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya tanah dan air dari Tirta Kahuripan, nantinya akan membuat NKRI semakin kuat dan kokoh,” ujar Eko.
Sementara itu Staf Ahli Menpora Bidang Kerjasama AntarLembaga, Dra Adiati Noerdin M.A mengibaratkan air kehidupan yang akan digabungkan saat peringatan Hari Olahraga Nasional sebagai semangat yang tak pernah habis bagi perjuangan bangsa Indonesia. “Sesuai dengan mata airnya yang tak pernah habis, mudah-mudahan akan membuat semangat para pemuda Indonesia juga tak akan habis,” tukasnya.
Wanita yang satu ini sangat merasa takjub dengan Petilasan Tirta Kahuripan yang tak pernah kering airnya sekalipun di musim kemarau yang panjang.
Rencananya GPN Bogor yang bertajuk Etape Kujang akan menempuh jarak sekitar 20 Km, start dilakukan oleh Walikota Bogor, Bima Arya. Diperkirakan sekitar 1.500 penggowes akan memulai start dari depan Stadion Padjajaran, Bogor, Minggu (3/9/2017) pagi.
“Selain melintasi Kebun Raya Bogor, para peserta juga akan kita sajikan pemandangan indah yang ada di sekitar Bogor seperti Tugu Kujang, Taman Grafiti, Lembah Hijau, dan berbagai tempat wisata lainnya,” tambah Eko Prabowo.
Usai bergowes ria, para penggowes juga akan beradu untung mendapatkan door prize, di antaranya mesin cuci, kipas angin, sepeda, peralatan elektronik, dll. “Mereka juga akan dihibur oleh berbagai pertunjukkan seperti permainan angklung dari 150 orang pelajar cilik, selain mendapatkan door prize,” pugkasnya.
(bbk)