Sekjen PSSI: Sepak Bola Indonesia Kembali Tercoreng
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Catur Juliantono, korban terkena letusan petasan saat menyaksikan pertandingan persahabatan yang mempertemukan timnas Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9). Dia menjelaskan akibat peristiwa ini sepak bola Indonesia kembali tercoreng.
"Sepak bola kita kembali menghadapi ujian yang berat. Duka yang mendalam untuk keluarga Catur. Kami mengecam keras tindakan tidak bertanggung jawab ini. Tak cuma suporter yang menjadi korban, sepak bola Indonesia pun bisa kembali tercoreng," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (3/9/2017).
Ratu Tisha menjelaskan, penyelenggaraan pertandingan berjalan lancar hingga menit ke- 97. Akses kontrol sangat ketat dengan 130 personel keamanan internal. Bahkan setiap titik dikontrol dengan baik dan maksimal tentunya bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Selama pertandingan tidak ada asap, petasan, dan lain sebagainya. Saat seluruh pertandingan usai, ada kembang api ditembakkan dari tribun selatan ke timur, mengenai kepala dan korban meninggal dunia.
"Pada laga persahabatan ini kami menunjukkan banyak inovasi. Untuk pertama kalinya kami launching official merchandise store, photo fans booth, matchday program book, VVIP fans special activity, dan LED perimeter board. Tiket yang terjual sebanyak 19.636 lembar dan 9.104 online. Ini rekor penjualan tiket online laga timnas. Akan tetapi, terlepas kerja keras kami, sepak bola kita kembali menghadapi ujian," ujar Tisha.
Baca juga:
Satu Suporter Meninggal Usai Saksikan Timnas Indonesia Melawan Fiji
Timnas Berduka, Satu Suporter Tewas Akibat Ledakan Kembang Api
"Sepak bola kita kembali menghadapi ujian yang berat. Duka yang mendalam untuk keluarga Catur. Kami mengecam keras tindakan tidak bertanggung jawab ini. Tak cuma suporter yang menjadi korban, sepak bola Indonesia pun bisa kembali tercoreng," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (3/9/2017).
Ratu Tisha menjelaskan, penyelenggaraan pertandingan berjalan lancar hingga menit ke- 97. Akses kontrol sangat ketat dengan 130 personel keamanan internal. Bahkan setiap titik dikontrol dengan baik dan maksimal tentunya bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Selama pertandingan tidak ada asap, petasan, dan lain sebagainya. Saat seluruh pertandingan usai, ada kembang api ditembakkan dari tribun selatan ke timur, mengenai kepala dan korban meninggal dunia.
"Pada laga persahabatan ini kami menunjukkan banyak inovasi. Untuk pertama kalinya kami launching official merchandise store, photo fans booth, matchday program book, VVIP fans special activity, dan LED perimeter board. Tiket yang terjual sebanyak 19.636 lembar dan 9.104 online. Ini rekor penjualan tiket online laga timnas. Akan tetapi, terlepas kerja keras kami, sepak bola kita kembali menghadapi ujian," ujar Tisha.
Baca juga:
Satu Suporter Meninggal Usai Saksikan Timnas Indonesia Melawan Fiji
Timnas Berduka, Satu Suporter Tewas Akibat Ledakan Kembang Api
(sha)