Valentino Rossi Pastikan Absen di Balapan MotoGP Aragon
A
A
A
MISANO - Harapan Valentino Rossi bisa pulih dalam tiga pekan dan kembali lagi ke lintasan MotoGP pupus. Pembalap Movistar Yamaha itu tidak hanya melewatkan Grand Prix San Marino, akhir pekan lalu, tapi Rossi juga dipastikan tidak akan mengikuti balapan MotoGP seri Aragon, 24 September mendatang.
Di sela balapan MotoGP di Misano, Rossi mengaku mencoba membandingkan lukanya kali ini dengan cedera yang dialami pada 2010. Waktu itu, The Doctor mengalami patah kaki setelah kecelakaan dalam balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Rossi butuh waktu enam pekan untuk sembuh dan kembali balapan.
"Saya belajar bahwa dalam fase pemulihan ini, Anda harus hidup dari hari ke hari. Itu sangat tergantung pada bagaimana rasanya kaki, seberapa banyak rasa sakit yang ada. Kami sudah mencoba untuk kembali sesegera mungkin. Perlombaan berikutnya setelah Misano adalah Aragon, tapi saya pikir akan sangat sulit untuk kembali ke sana karena 22 hari setelah cedera, hanya tiga minggu," katanya seperti dilansir Motorcyclenews.com, Kamis (14/9/2017).
Menurut Rossi, dia membutuhkan waktu dua kali lipat atau bahkan sampai 40 hari. Itu berarti Rossi kemungkinan baru akan mengikuti balapan di Sirkuit Montegi, Jepang, pada 15 Oktober mendatang. Juara dunia 7 kali tersebut saat memang masih merasakan sakit di kaki tapi secara umum dia merasa lebih baik. Yang paling menyakitkan adalah dari sisi mental.
"Sungguh saya merasa malu luar biasa membuang semua peluang untuk kejuaraan dan kesempatan berlomba di depan semua penggemar rumah saya di Misano," katanya.
Rossi kemudian mengungkapkan bagaimana kecelakaan itu terjadi. Menurutnya, kecelakaan yang membuat dia cedera di bawah lutut kaki kanannya bukan karena mengendarai motor dengan sangat kencang atau balapan. Dia hanya mengendarai sepeda motor bersama teman-temannya di siang hari.
"Saya bersama semua teman saya dengan sepeda enduro, melakukan tur keliling bukit di pedesaan belakang Kota Urbino. Ini adalah hal yang telah saya lakukan sejak saya berusia 18 bersama dengan ayah saya. Menjelang akhir trek, ada satu bagian menurun dengan kecepatan sangat rendah, saya kehilangan kemudi. Agar tidak menabrak, saya lalu letakkan kaki di tanah. Lantaran kondisi treknya agak menurun, semua beban motornya berada di kaki saya, hingga akhirnya kaki saya patah," katanya.
Di sela balapan MotoGP di Misano, Rossi mengaku mencoba membandingkan lukanya kali ini dengan cedera yang dialami pada 2010. Waktu itu, The Doctor mengalami patah kaki setelah kecelakaan dalam balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello. Rossi butuh waktu enam pekan untuk sembuh dan kembali balapan.
"Saya belajar bahwa dalam fase pemulihan ini, Anda harus hidup dari hari ke hari. Itu sangat tergantung pada bagaimana rasanya kaki, seberapa banyak rasa sakit yang ada. Kami sudah mencoba untuk kembali sesegera mungkin. Perlombaan berikutnya setelah Misano adalah Aragon, tapi saya pikir akan sangat sulit untuk kembali ke sana karena 22 hari setelah cedera, hanya tiga minggu," katanya seperti dilansir Motorcyclenews.com, Kamis (14/9/2017).
Menurut Rossi, dia membutuhkan waktu dua kali lipat atau bahkan sampai 40 hari. Itu berarti Rossi kemungkinan baru akan mengikuti balapan di Sirkuit Montegi, Jepang, pada 15 Oktober mendatang. Juara dunia 7 kali tersebut saat memang masih merasakan sakit di kaki tapi secara umum dia merasa lebih baik. Yang paling menyakitkan adalah dari sisi mental.
"Sungguh saya merasa malu luar biasa membuang semua peluang untuk kejuaraan dan kesempatan berlomba di depan semua penggemar rumah saya di Misano," katanya.
Rossi kemudian mengungkapkan bagaimana kecelakaan itu terjadi. Menurutnya, kecelakaan yang membuat dia cedera di bawah lutut kaki kanannya bukan karena mengendarai motor dengan sangat kencang atau balapan. Dia hanya mengendarai sepeda motor bersama teman-temannya di siang hari.
"Saya bersama semua teman saya dengan sepeda enduro, melakukan tur keliling bukit di pedesaan belakang Kota Urbino. Ini adalah hal yang telah saya lakukan sejak saya berusia 18 bersama dengan ayah saya. Menjelang akhir trek, ada satu bagian menurun dengan kecepatan sangat rendah, saya kehilangan kemudi. Agar tidak menabrak, saya lalu letakkan kaki di tanah. Lantaran kondisi treknya agak menurun, semua beban motornya berada di kaki saya, hingga akhirnya kaki saya patah," katanya.
(amm)