PSG Diuji Perang Ego Neymar vs Cavani
A
A
A
PARIS - Pemain bintang Paris Saint-Germain (PSG) mulai berulah. Edinson Cavani dan Neymar Jr dikabarkan berebut menjadi eksekutor saat Les Parisiens mendapat hadiah penalti ketika menghadapi Olympique Lyon di Parc des Princes, Paris, Prancis, Senin (18/9/2017) dini hari.
Kejadian ini tentu menjadi noda kemenangan PSG 2-0 pada pertandingan tersebut. Apalagi, kemenangan Les Parisiens tercipta bukan hasil dari gol pemain PSG, melainkan dua gol bunuh diri pemain Lyon, yakni Marcelo (75) dan Jeremy Morel (86). Pelatih PSG Unai Emery lantas angkat bicara mengenai kejadian memalukan tersebut. Pelatih berpaspor Spanyol ini meminta masalah ini diselesaikan berdua. “Mereka harus bisa menyelesaikan masalah ini. Saya tak ingin persiapan kami terganggu akibat pertikaian mereka,” ungkap Emery, dilansir Marca.
Namun, bukan berarti Emery lepas tangan melihat perilaku dua bintangnya tersebut. Mantan pelatih Sevilla ini bakal turun tangan apabila mereka tak bisa menyelesaikannya. Emery berharap timnya bisa kembali kondusif seperti sebelumnya. Kejadian rebutan bola antara Cavani dan Neymar bermula ketika Ferland Mendy melanggar Kylian Mbappe pada menit ke-80. Wasit Ruddy Buquet kemudian memberikan hadiah penalti kepada Les Parisiens.
Cavani segera maju untuk mengeksekusi tendangan penalti, kemudian disusul Neymar. Mantan bintang Barcelona yang dibeli PSG senilai 222 juta euro itu pun sepertinya ingin mengambil kesempatan tersebut. Namun, Cavani menolak memberikan penalti kepada pemain asal Brasil tersebut. Penolakan dari Cavani itu ternyata memancing reaksi Dani Alves. Dia lantas mengambil bola dari tangan Cavani kemudian memberikannya kepada kompatriotnya tersebut.
Cavani tetap tidak terima dengan sikap Neymar, terlebih Alves yang ikut campur dalam urusannya tersebut. Cavani bersikeras sebagai penendang yang dipilih setiap PSG mendapat hadiah penalti. Argumen pun berhenti setelah Neymar mundur seolah memberikan kesempatan kepada Cavani. Entah kebetulan atau tidak, Cavani ternyata gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tendangannya dapat diantisipasi dengan baik oleh kiper Lyon Anthony Lopes. Sayang, baik Cavani maupun Neymar enggan mengomentari masalah ini setelah pertandingan tersebut. Emery berharap masalah seperti ini tak terulang. Pasalnya, PSG masih membutuhkan keharmonisan antarsesama pemain untuk memenuhi ambisi mereka mencapai banyak prestasi musim ini.
“Kami tentu akan mengalami kegagalan apabila hubungan sudah mulai renggang. Tapi, saya yakin mereka akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Kami masih membutuhkan mereka untuk mengarungi ketatnya kompetisi musim ini,” tandas Emery. Permintaan Emery bisa dimengerti karena Les Parisiens akan menjalani ketatnya jadwal pertandingan. Setelah ini mereka dijadwalkan akan menghadapi Montpellier dalam lanjutan Ligue 1, Sabtu (23/9/2017).
PSG wajib meraih hasil maksimal di pertandingan tersebut. Selain menjaga konsistensi sebagai pemuncak klasemen, mereka membutuhkan kemenangan untuk mendongkrak motivasi Les Parisienssebelum menghadapi Bayern Muenchen di penyisihan grup Liga Champions, Kamis (28/9/2017).
Kejadian ini tentu menjadi noda kemenangan PSG 2-0 pada pertandingan tersebut. Apalagi, kemenangan Les Parisiens tercipta bukan hasil dari gol pemain PSG, melainkan dua gol bunuh diri pemain Lyon, yakni Marcelo (75) dan Jeremy Morel (86). Pelatih PSG Unai Emery lantas angkat bicara mengenai kejadian memalukan tersebut. Pelatih berpaspor Spanyol ini meminta masalah ini diselesaikan berdua. “Mereka harus bisa menyelesaikan masalah ini. Saya tak ingin persiapan kami terganggu akibat pertikaian mereka,” ungkap Emery, dilansir Marca.
Namun, bukan berarti Emery lepas tangan melihat perilaku dua bintangnya tersebut. Mantan pelatih Sevilla ini bakal turun tangan apabila mereka tak bisa menyelesaikannya. Emery berharap timnya bisa kembali kondusif seperti sebelumnya. Kejadian rebutan bola antara Cavani dan Neymar bermula ketika Ferland Mendy melanggar Kylian Mbappe pada menit ke-80. Wasit Ruddy Buquet kemudian memberikan hadiah penalti kepada Les Parisiens.
Cavani segera maju untuk mengeksekusi tendangan penalti, kemudian disusul Neymar. Mantan bintang Barcelona yang dibeli PSG senilai 222 juta euro itu pun sepertinya ingin mengambil kesempatan tersebut. Namun, Cavani menolak memberikan penalti kepada pemain asal Brasil tersebut. Penolakan dari Cavani itu ternyata memancing reaksi Dani Alves. Dia lantas mengambil bola dari tangan Cavani kemudian memberikannya kepada kompatriotnya tersebut.
Cavani tetap tidak terima dengan sikap Neymar, terlebih Alves yang ikut campur dalam urusannya tersebut. Cavani bersikeras sebagai penendang yang dipilih setiap PSG mendapat hadiah penalti. Argumen pun berhenti setelah Neymar mundur seolah memberikan kesempatan kepada Cavani. Entah kebetulan atau tidak, Cavani ternyata gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna. Tendangannya dapat diantisipasi dengan baik oleh kiper Lyon Anthony Lopes. Sayang, baik Cavani maupun Neymar enggan mengomentari masalah ini setelah pertandingan tersebut. Emery berharap masalah seperti ini tak terulang. Pasalnya, PSG masih membutuhkan keharmonisan antarsesama pemain untuk memenuhi ambisi mereka mencapai banyak prestasi musim ini.
“Kami tentu akan mengalami kegagalan apabila hubungan sudah mulai renggang. Tapi, saya yakin mereka akan menyelesaikan masalah ini secepatnya. Kami masih membutuhkan mereka untuk mengarungi ketatnya kompetisi musim ini,” tandas Emery. Permintaan Emery bisa dimengerti karena Les Parisiens akan menjalani ketatnya jadwal pertandingan. Setelah ini mereka dijadwalkan akan menghadapi Montpellier dalam lanjutan Ligue 1, Sabtu (23/9/2017).
PSG wajib meraih hasil maksimal di pertandingan tersebut. Selain menjaga konsistensi sebagai pemuncak klasemen, mereka membutuhkan kemenangan untuk mendongkrak motivasi Les Parisienssebelum menghadapi Bayern Muenchen di penyisihan grup Liga Champions, Kamis (28/9/2017).
(amm)