Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang

Senin, 25 September 2017 - 17:54 WIB
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang
A A A
MAGELANG - Magelang merupakan salah satu kota yang penuh sejarah yang dimiliki Indonesia. Di sana, ada situs 7 keajaiban dunia, Candi Borobudur. Keindahan alam juga begitu memesona berupa pegunungan, serta wisata kuliner. Di kota inilah digelar pertemuan akbar pencinta Newcastle United di Indonesia, pada medio September 2017 ini.

Acara bertajuk 'Gathering Nasional ke-4 Indonesia Toon Army' sekaligus memperingati 20 tahun terbentuknya Indonesia Toon Army (ITA). Fans dari berbagai daerah Indonesia, bahkan dari luar negeri -Toon Army Thailand dan Toon Army Fiji- ikut meramaikan pertemuan yang dilaksanakan 2 tahunan ini.

Perjalanan Indonesia Toon Army cukup berat. Pasang surut anggota menjadi cerita perjalanan 20 tahun ITA nasional yang bahkan sempat vakum. Pada Februari 2006 ITA mendapat undangan Untuk bergabung dengan Premier League Indonesia Fans Association (PLIFA) yang diprakarsai majalah sepak bola FourFourTwo Indonesia yang bertujuan menggabungkan suporter klub di Indonesia dalam satu wadah guna menjalin kebersamaan.
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang

Anggota PLIFA antara lain Chelsea Indonesia Supporter Club (CISC), Indo Spurs , Indo Man Utd, Arsenal Indonesian Supporter (AIS), Big Reds ( Liverpool), dan Indonesia Toon Army (ITA–Newcastle United). Sayangnya, memasuki 2008 aktivitas PLIFA mulai berkurang sampai saat ini.

Kembali pada acara peringatan 20 tahun Indonesia Toon Army, pada 2011, terpilih Bung Eddy Suryadi sebagai ketua pertama. Dibantu rekan–rekan ITA Regional, Eddy berhasil menggelar Gathering Nasional Pertama dengan tema “Toon Army For Solidarity”. Tujuan gathering juga untuk memasuki era yang baru menuju organisasi yang lebih dewasa dan Profesional.

Pada Gathering Nasional yang pertama terpilihlah struktur kepengurusan ITA yang baru, masa bakti 2011–2013 dengan ketua terpilih Gilang Ramado. Kepengurusan ITA pun berlanjut ke generasi–generasi pemimpin terbaiknya. Pada masa bakti 2013–2015 Aryo Bimo terpilih sebagai ketua yang mewarnai era kepemimpinannya.

Sementara pada masa bakti 2015–2017, terpilih ketua yang cukup matang dari segi umur dan pengelolaan organisasi yakni Alex Zubaedi. Di masa ini, Alex mampu meresmikan empat regonal. Ini adalah sejarah terbanyak organisasi ini meresmikan regional. Empat regional yang diresmikan saat itu adalah ITA Reg (regional) Malang, ITA Reg Surabaya, ITA Reg Solo, dan ITA RegKarimun–Kepri.
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang

Sedangkan pada Gathering Nasional ke-4, ITA Nasional mencari Ketua baru dengan harapan baru. Gathering Nasional ke-4 berlangsung dua hari. pada Ghatnas ini kegiatan sangat padat dari acara pembukaan dimulai dari perkenalan dan ramah tamah anggota. Langsung di lanjutkan kegiatan Fun Mini Soccer dari seluruh peserta Ghatnas Ke 4 di acara Fun Mini soccer ini juga ada Bazzar baju antik Newcastle Original yang terdiri dari masa keemasanya.

Gathering ini merupakan acara yang paling bersejarah, kesan yang indah, serta kegiatan yang sangat padat dari acara pembukaan hingga acara puncak pemilihan ketua umum baru dan Nonton Bareng Keluarga Indonesia Toon Army dari seluruh Indonesia.

Pada pemilihan ketua umum Bakti 2017–2019, terpilih Bung Rangga Yudha sebagai Ketua Umum, mengalahkan empat pesaingnya; Hermanurizal, Subchan Noorsyahid, Abdul Latief, dan Ahmad Indra alis si Singkong Hitam. Ketua umum merupakan orang yang sangat paham akan organiasi ini berlatar belakang dengan kekentalan mencintai klub dan lulusan universitas di Newcastle.
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang

Pada acara penutup keesokan harinya, keluarga Indonesia Toon Army berwisata ke Bukit Rhema Untuk melihat Sun Rise, di lanjutkan sarapan bersama dan berwisata sepeda onthel mengeliling Kota Magelang. Di sela acara tersebut, diadakan pelepasan 100 balon harapan Indonesia Toon Army di usia ke-20 tahun. Setelah itu kembali ke Tripsona Hotel untuk melakukan salam perpisahan dari berbagai wakil se-Indonesia.

Harapan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk dua tahun ke depan bukan tanggung jawab ketua terpilih semata, juga tugas smeua elemen organisasi agar semakin besar. Persaudaraan yang hilang harus disatukan, teman yang jauh didekatkan, kopdar wajib diaktifkan, serta silahturahmi harus dijalankan.

Hitam dan putih memang tidak bisa bersatu tapi mereka bisa berdampingan menjadi sesuatu yang indah. Salam hangat.(Rizka Syaputra Indo Toon Army Karimun).
Menciptakan Sejarah, Indonesia Toon Army Bersatu di Magelang
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5025 seconds (0.1#10.140)