Timnas Spanyol Pikul Beban Internal Hadapi Albania
A
A
A
ALICANTE - Tugas Pelatih Timnas Spanyol Julen Lopetegui tidak sekadar mematangkan strategi untuk meredam Albania dalam lanjutan kualifikasi Grup G Piala Dunia 2018 Zona Eropa di Estadio Jose Rico Perez, Alicante, Sabtu (7/10/2017) dini hari. Dia juga mendapat beban meredam situasi internal tim.
Spanyol membutuhkan kemenangan demi memastikan tiket terbang ke Rusia untuk tampil di Piala Dunia. Masalahnya, pada saat bersamaan, tim seperti terbelah antara pemain yang mendukung kemerdekaan Catalonia setelah digelarnya referendum dan mereka yang menolak. Di barisan pendukung kemerdekaan, bek Gerard Pique menjadi vocal point.
Beberapa komentarnya juga sempat memancing reaksi dari suporter La Furia Roja. Sementara Sergio Ramos menjadi leader yang menolak pemisahan Katalan. Situasi ini dikhawatirkan menjadi duri dalam daging persiapan Spanyol melawan Albania. Lopetegui merasa perlu melakukan pertemuan darurat dengan pemain untuk meredam kemungkin an gejolak yang muncul antarpemain, terutama antara Ramos dan Pique yang menjadi tulang punggung di center back Spanyol.
“Bagi saya, pekan ini tidak ada yang lebih penting dibandingkan laga melawan Albania,” kata Lopetegui. Dia menolak keras pihak-pihak yang menggunakan sepak bola untuk melakukan demonstrasi, karena olahraga adalah mempersatukan. Dia berharap menemukan atmosfer positif di Alicante dan semua memiliki kewajiban menciptakan suasana kondusif.
Lopetegui memuji komitmen Pique dan mengatakan bahwa tingkah lakunya bersama tim nasional selalu sangat baik sehingga tidak ada alasan tidak membawanya di dalam skuad. Dia juga mengirim pesan yang jelas bahwa seluruh tim harus fokus hanya pada sepak bola.
“Kami adalah pemain dan pelatih sepak bola. Kami harus fokus pada tujuan utama, yakni lolos ke Piala Dunia. Saya tahu ini situasi yang tidak menyenangkan. Tapi, saya meminta pemain agar bisa menampilkan permainan hebat saat menghadapi Albania,” tuturnya.
Gelandang Spanyol Thiago Alcantara menambahkan jika para pemain berkumpul untuk bermain sepak bola. Mereka tidak akan bicara di luar pertandingan melawan Albania dan Israel. Pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan sekarang membela Bayern Muenchen tersebut mengatakan para pemain harus mendedikasikan diri hanya pada sepak bola. “Kami di sini tidak untuk memberikan pendapat pribadi tentang debat politik. Kami di sini untuk berbicara tentang timnas dan melakukan yang terbaik demi membantu timnas mencapai Piala Dunia. Ini sesuatu yang sangat penting bagi kami,” tandasnya.
Sergio Busquets, rekan Pique di Barcelona dan timnas Spanyol, mengaku jika pekan ini menjadi periode sulit dalam segala hal. Menurut dia, semua sudah berusaha melakukan hal yang bisa dilakukan untuk meredakan suasana, tapi situasinya memang tidak seperti biasa. “Kami menyadari apa yang telah terjadi di sekitar kita. Jelas sekali hal itu terjadi pada kami,” ujarnya.
Sementara Pique berusaha bersikap tenang. Dia mengakui tidak mudah berada dalam situasi saat hampir semua orang melawannya. Tapi, dia tetap berada di timnas Spanyol karena untuk mengatasi situasi yang terjadi.
Pique, yang menangis saat mengkritik polisi melakukan tindakan brutal kepada warga Katalan yang berusaha memberikan suara pada hari Minggu, menegaskan tidak masalah meninggalkan timnas Spanyol jika memang pelatih atau federasi Spanyol menganggapnya sebagai gangguan. “Saya tidak ingin pergi melalui pintu belakang. Ini keluarga saya dan saya ingin terus bermain di sini,” tandasnya.
Spanyol membutuhkan kemenangan demi memastikan tiket terbang ke Rusia untuk tampil di Piala Dunia. Masalahnya, pada saat bersamaan, tim seperti terbelah antara pemain yang mendukung kemerdekaan Catalonia setelah digelarnya referendum dan mereka yang menolak. Di barisan pendukung kemerdekaan, bek Gerard Pique menjadi vocal point.
Beberapa komentarnya juga sempat memancing reaksi dari suporter La Furia Roja. Sementara Sergio Ramos menjadi leader yang menolak pemisahan Katalan. Situasi ini dikhawatirkan menjadi duri dalam daging persiapan Spanyol melawan Albania. Lopetegui merasa perlu melakukan pertemuan darurat dengan pemain untuk meredam kemungkin an gejolak yang muncul antarpemain, terutama antara Ramos dan Pique yang menjadi tulang punggung di center back Spanyol.
“Bagi saya, pekan ini tidak ada yang lebih penting dibandingkan laga melawan Albania,” kata Lopetegui. Dia menolak keras pihak-pihak yang menggunakan sepak bola untuk melakukan demonstrasi, karena olahraga adalah mempersatukan. Dia berharap menemukan atmosfer positif di Alicante dan semua memiliki kewajiban menciptakan suasana kondusif.
Lopetegui memuji komitmen Pique dan mengatakan bahwa tingkah lakunya bersama tim nasional selalu sangat baik sehingga tidak ada alasan tidak membawanya di dalam skuad. Dia juga mengirim pesan yang jelas bahwa seluruh tim harus fokus hanya pada sepak bola.
“Kami adalah pemain dan pelatih sepak bola. Kami harus fokus pada tujuan utama, yakni lolos ke Piala Dunia. Saya tahu ini situasi yang tidak menyenangkan. Tapi, saya meminta pemain agar bisa menampilkan permainan hebat saat menghadapi Albania,” tuturnya.
Gelandang Spanyol Thiago Alcantara menambahkan jika para pemain berkumpul untuk bermain sepak bola. Mereka tidak akan bicara di luar pertandingan melawan Albania dan Israel. Pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan sekarang membela Bayern Muenchen tersebut mengatakan para pemain harus mendedikasikan diri hanya pada sepak bola. “Kami di sini tidak untuk memberikan pendapat pribadi tentang debat politik. Kami di sini untuk berbicara tentang timnas dan melakukan yang terbaik demi membantu timnas mencapai Piala Dunia. Ini sesuatu yang sangat penting bagi kami,” tandasnya.
Sergio Busquets, rekan Pique di Barcelona dan timnas Spanyol, mengaku jika pekan ini menjadi periode sulit dalam segala hal. Menurut dia, semua sudah berusaha melakukan hal yang bisa dilakukan untuk meredakan suasana, tapi situasinya memang tidak seperti biasa. “Kami menyadari apa yang telah terjadi di sekitar kita. Jelas sekali hal itu terjadi pada kami,” ujarnya.
Sementara Pique berusaha bersikap tenang. Dia mengakui tidak mudah berada dalam situasi saat hampir semua orang melawannya. Tapi, dia tetap berada di timnas Spanyol karena untuk mengatasi situasi yang terjadi.
Pique, yang menangis saat mengkritik polisi melakukan tindakan brutal kepada warga Katalan yang berusaha memberikan suara pada hari Minggu, menegaskan tidak masalah meninggalkan timnas Spanyol jika memang pelatih atau federasi Spanyol menganggapnya sebagai gangguan. “Saya tidak ingin pergi melalui pintu belakang. Ini keluarga saya dan saya ingin terus bermain di sini,” tandasnya.
(amm)