Firasat Pelatih Aji Santoso Sebelum Choirul Huda Meninggal Dunia

Minggu, 15 Oktober 2017 - 20:54 WIB
Firasat Pelatih Aji...
Firasat Pelatih Aji Santoso Sebelum Choirul Huda Meninggal Dunia
A A A
LAMONGAN - Dunia olah raga tanah air, kembali berduka. Penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia setelah mengalami benturan keras dengan pemain belakang Persela Lamongan, Ramon Rodrigues dalam laga Liga 1 2017 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017).

Benturan keras pemain satu tim ini, saat pertandingan tinggal menyisakan satu menit waktu normal di babak pertama. Akibat benturan, Choirul Huda tidak sadarkan diri, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Soegiri, Kabupaten Lamongan.

Pelatih, pemain, serta staf Persela sangat berduka atas kejadian ini. Bahkan, mereka nampak menangis tersedu di Stadion Surajaya. Kemenangan 2-0 atas Semen Padang seolah tak berarti. (Baca Juga: Choirul Huda Meninggal Dunia, Ucapan Bela Sungkawa Mengalir).

Pelatih Aji Santoso mendapat firasat sebelum menurunkan Choirul Huda di pertandingan melawan Semen Padang. Pemain yang bergabung dengan Persela Lamongan, sejak tahun 1999 tersebut sempat dibangkucadangkan oleh pelatih Aji Santoso, saat timnya melakukan lawatan dua pertandingan di kandang Perseru Serui, dan Persipura Jayapura. Posisinya digantikan Ferdiansyah.

Namun, menjelang laga menghadapi Semen Padang FC, Aji melihat banyak perubahan yang dilakukan Choirul Huda. “Dia selalu bersemangat berlatih dalam sepekan terakhir. Semangatnya luar biasa. Makanya saya mainkan di pertandingan ini,” ungkap Aji saat dihubungi media ini, Minggu (15/10/2017).

“Kami sangat kehilangan. Dunia sepak bola nasional juga sangat kehilangan. Dia pemain yang baik, dan konsisten,” imbuh mantan pelatih Arema C itu.

Sosok Choirul Huda, merupakan pemain panutan bagi tim. Konsistensinya dan loyalitasnya dalam dunia sepak bola sangat tinggi. Berkat kualitasnya tersebut, pemain yang meninggal dunia di usia 38 tahun tersebut, juga pernah memperkuat Timnas Indonesia.

Seusai pertandingan, Aji bersama seluruh anggota tim langsung mendatangi RS Soegiri. Mereka langsung menumpahkan air mata, ketika melihat penjaga gawang bertubuh tinggi besar ini sudah meninggal. “Kami sangat kehilangan. Mohon doanya. Kami semua ke rumah duka terlebih dahulu, karena rencana akan langsung dimakamkan,” ujar Aji.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0642 seconds (0.1#10.140)