Enam Siswa Indonesia Sabet 9 Medali Ajang Karate Dunia

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 13:59 WIB
Enam Siswa Indonesia...
Enam Siswa Indonesia Sabet 9 Medali Ajang Karate Dunia
A A A
TANGERANG - Siswa Indonesia kembali mencetak prestasi di ajang kompetisi internasional. Tak hanya di kompetisi ilmiah, siswa Indonesia juga andal dalam kompetisi olahraga internasional.

Kali ini sebanyak enam siswa sekolah menengah pertama (SMP) berhasil menyabet sembilan medali di kejuaraan Karate Dunia di Luksemburg. Hebatnya, prestasi ini dicetak di tengah musim dingin dengan suhu 8 derajat Celsius.

Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano mengatakan, suhu di negara yang berbatasan langsung dengan Prancis, Jerman, dan Belgia pada Oktober ini memang sedang dingin-dinginnya. "Mereka harus berjuang di suhu yang terlalu dingin dengan melawan rival orang Eropa yang posturnya lebih tinggi dari mereka," katanya saat penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (19/10/2017).

Atas prestasi yang mereka raih, pemerintah memberi apresiasi. Peraih medali emas menerima Rp12,5 juta, perak Rp10 juta, dan perunggu Rp7,5 juta.

Kejuaraan Karate The 31st Coupe International De Kayl 2017 berlangsung di Kayl, Luxembourg, 14-15 Oktober lalu diikuti oleh 87 klub dari 18 negara, yaitu Algeria, Armenia, Austria, Belgia, Kamerun, Inggris, Prancis, Jerman, Indonesia, Italia, Luksemburg, Maroko, Nepal, Belanda, Palestina, Skotlandia, Swiss, dan Tunisia.

Keenam siswa peraih juara tersebut, yakni I Made Khisawa Hergianta, dari SMPN 1 Singosari berhasil meraih emas kategori kata perorangan; Audifah Indrawan (SMPN 1 Sunggal Deli Serdang) berhasil meraih emas pada kategori lomba kumite perorangan.

Selanjutnya, tiga pelajar Indonesia berhasil merebut dua medali sekaligus pada dua kategori, yakni kata dan kumite. Kedua pelajar tersebut adalah M Bagus Laksamana Putra (SMPN 19 Jakarta) berhasil meraih emas pada kategori kata perorangan, dan medali perak pada kategori kumite, sedangkan Laila Nurul Humairoh (SMPN 1 Sidoarjo) berhasil meraih emas pada kategori kumite dan perak pada kategori kata perorangan.

Peraih dua medali perak dan perunggu diraih Salsabila Ragil Putri Ardiana (SMPN 1 Tulangan Sidoarjo) dan peraih perunggu Mayang Putri Aurryel (SMPN 3 Kota Bekasi).

Supriano menyebut mereka adalah aset bangsa yang harus terus dibina. Pemerintah, kata dia, akan terus mendampingi mereka hingga menjadi atlet tim nasional. Terlebih dengan perolehan medali yang didapat, katanya, menjadikan posisi Indonesia di nomor empat kejuaraan tersebut.

"Kita berhasil mengalahkan Austria, Belanda, Italia, Inggris Raya, dan Swiss dalam perolehan medali, yaitu menduduki peringkat keempat dari 18 negara," terangnya.

Peraih dua medali M Bagus Laksamana Putra mengaku awalnya senang karate sebagai bentuk pertahanan diri saja. Namun ketika dia melihat abangnya, M Zidane Bagaskara Putra, berhasil menjadi atlet karate nasional yang sering menang di berbagai pertandingan, dia pun tertarik jadi atlet karate.

Pendamping dan Pelatih PB Forki Syamsuddin mengakui, potensi Indonesia di tingkat karate dunia khususnya jenjang junior sangat besar. "Ini kejuaraan yang sangat ketat. Negara lain mengirimkan timnasnya ke sini karena ini uji coba sebelum kejuaraan dunia karate di Spanyol," katanya.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0959 seconds (0.1#10.140)