Indonesia Target Juara Umum di Afro-Asia Traditional Karate Open 2020

Minggu, 01 November 2020 - 18:02 WIB
loading...
Indonesia Target Juara Umum di Afro-Asia Traditional Karate Open 2020
Semangat menjaga kebersamaan menjadi poin penting saat Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020
A A A
BANDUNG - Semangat menjaga kebersamaan menjadi poin penting saat Opening Ceremony 2nd Afro-Asia Online Traditional Karate Open 2020. Ini seperti dicetuskan Presiden Pertama Indonesia, Ir Soekarno kala itu yang berinisiasi mengajak bangsa-bangsa Asia-Afrika berkumpul dan menyelenggarakan event olahraga bersejarah.

Tampaknya, atmosfer yang pernah menggetarkan dunia itu pun kembali digelorakan oleh Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF) kali ini. Dengan menjaga nilai BUSHIDO dalam bingkai kemanusiaan dan perdamian menjadi basis utama dihelatnya Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020.

Meski perhelatan melalui virtual, namun tidak mengurangi kekhidamatan acara yang di hadiri oleh Ketua International Traditional Karate Federation/ITKF (Prof. Gilberto Garner), Ketua Asia Traditional Karate Federation (Mr. Ibrahim Al-Bakry), Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia/ KORMI (Hayono Isman) dan tamu kehormatan dari sejumlah negara peserta. (Baca juga: Bagus Kahfi Cuma Jadi Bahan Ledekan Penggemar Utrecht )

"Kita harus bangkit dan buktikan bahwa karate tradisional bisa tetap terlaksana. INATKF, satu-satunya Federasi Karate Tradisional di Indonesia merespon dengan cepat dan memastikan terselenggaranya acara ini, " ujar Ketua INATKF M Muchlas Rowi dalam keterangan persnya, Minggu (1/11/2020).

Opening ceremony yang di awali dengan ragam tradisional Indonesia membuat nuansa nilai-nilai tradisional bangsa menyelimuti perhelatan itu. Tidak hanya itu, sejumlah potensi wisata pun dihadirkan untuk mendukung program pariwisata nasional. Hal ini dilakukan mengingat jumlah peserta yang hadir, lebih banyak dari sejumlah negera sahabat. (Baca juga: Ulang Tahun, Rashford Punya Rekor Buruk Lawan Arsenal )

Indonesia Traditional Karate Federation (INATKF), satu-satunya organisasi yang diakui pemerintah juga Asia Karate Federation (ATKF) dan International Traditional Karate Federation (ITKF) ini juga mengakui nilai destruktif pandemi Covid-19 sangat terasa. Namun keadaaan tersebut tidak boleh membuat patah arang.

Justru inilah momen tepat, dimana karateka tradisional seluruh dunia makin memperkuat kebersamaan dengan mengadaptasi kemajuan tekhnologi. Kejuaraan bergengsi ini juga bisa terlaksana secara virtual karena upaya tersebut.

Begitupun dengan semangat event virtual, INATKF telah berkoordinasi dengan ATKF juga ITKF sebagai induk dari organisasi karate tradisional dunia ingin mewujudkan hal serupa yang pernah terjadi saat di gelarnya perhelatan olahraga banga Afro- Asia. ITKF pun menyambuat baik dan memberikan rekomendasi kepada INATKF yang juga bekerjasama dengan ATKF untuk menyelenggarakan event ini.

Harapannya, INATKF kedepan bisa lebih menancapkan keberadaanya secara global untuk lebih intensif melakukan berbagai lompatan-lompatan masif yang di pandu KORMI. Adapun target dari kejuaran tahun ini adalah juara umum untuk kedua kalinya.

"Harapan kami, semoga bisa juara ke 2 lagi. Semua gerakan kami ini tetap dipandu KORMI" harap Muchlas Rowi.

Perlu diketahui juga, INATKF dengan sokongan Pemerintah bakal melakukan event besar di 2022 mendatang. "Alhamdulillah apresiasi atas dukungan dari Pak Hayono Isman untuk di selenggarakannya festival dan kejuaraan di Palembang 2022 mendatang," ungkapnya.

Apresiasi atas kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga, Dr Zainudin Amali yang di wakili Ketua KORMI, Hayono Isman yang sangat mendukung terselenggaranya event bergengsi ini sekaligus membuka secara resmi perhelatan akbar yang melibatkan sejumlah negara Afro dan Asia.

Ucapan terimakasih juga dihaturkan kepada 10 negara yang telah berpartisipasi yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal dan Prancis. Indonesia sendiri, mengrim 76 peserta yang terdiri dari atlet pria dan wanita juga 1 atlet yang berkebutuhan khusus. Keseluruhan peserta berasal dari 8 provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat. Adapun usia atlet dari 6 hingga 15 tahun.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1757 seconds (0.1#10.140)