INKATA Siap Menjadi Wadah Baru Karateka Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Institut Indonesia Karate Tenaga Andal (INKATA) siap menjadi wadah baru bagi para karateka Indonesia. Nantinya INKATA punya tujuan mengasah skill para atlet dan memperluas pengalaman mereka dalam bertanding.
Ketua Umum INKATA, Soegeng Rijadi menyatakan bahwa pihaknya membawa terobosan baru bagi dunia bela diri khususnya karate di Indonesia. INKATA akan menjadi perguruan yang berbasis teknologi. INKATA juga memiliki visi dan misi untuk membangun karate Indonesia menjadi lebih baik.
"Kita mencoba memberikan terobosan terbaru dengan memanfaatkan IT," ucap Soegeng di Jakarta, Sabtu (11/11/2017).
Dia juga berjanji bahwa perguruannya akan menggelar berbagai kejuaraaan baik level daerah maupun nasional. Kegiatan itu dilakukan untuk menambah pengalaman dan jam terbang bagi karateka yang berada di bawah naungan perguruannya. Oleh karena itu, Soegeng berharap terbentuknya organisasi perguruan karate baru ini bisa memberikan dampak yang positif untuk karate Indonesia.
Soegeng juga menyebut bahwa perguruannya akan masuk ke dalam industri olahraga. Salah satunya, mengikuti event profesional yang ada di Indonesia seperti halnya olahraga Mix Martial Art (MMA).
Kini INKATA sudah memiliki 9 Koorfimator Daerah (Korda) yakni Batam/Kepri, Sulawesi Tenggara, Maluku, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Lampung dan DKI Jakarta. INKATA awalnya ingin menjadi perguruan karate di bawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki). Namun itu tidak memungkinkan karena AD/ART Forki sendiri hanya mengakui 25 perguruan di bawahnya. Karena itu, mereka memutuskan membuat perguruan karate baru yang terpisah dari FORKI.
"Memang ada sebagian besar di INKATA adalah eks karateka INKADO, yang dulu zaman-zamannya adalah atlet INKADO. Tapi ketika seiring perjalanan waktu, dengan perubahan visi dan misi yang sangat tajam yang membuat kita mengambil keputsan ini. Tapi bukan berarti ini pecahan dari INKADO. Kita hanya ingin mewadahi karateka di Indonesia. Karena kita ingin memberikan wadah kepada karateka yang tidak mendapatkan kesempatan memiliki pertandingan," jelas Bendahara INKATA, Ernest Kuhuparuw.
"Yang mendasar kita saat ini karena pembatasan 25 perguruan dan tidak bisa ditambah lagi. Sebenarnaya masih banyak perguruan seperti kita, tapi kita saja yang bergerak dan memutuskan untuk melakukan ini," tambahnya.
Karateka senior Lutfi Idris menambahkan, INKATA sendiri akan mewadahi berbagai jenis karate seperti karate umum, karate tradisonal, dan karate full body contact. "Jadi INKATA akan mewadahi berbagai jenis karate. Ini bagian untuk memgembangkan karate secara memyeluruh. Termasuk inplememtasi visi dukungan terhadap industri olahraga," tegasnya.
Ketua Umum INKATA, Soegeng Rijadi menyatakan bahwa pihaknya membawa terobosan baru bagi dunia bela diri khususnya karate di Indonesia. INKATA akan menjadi perguruan yang berbasis teknologi. INKATA juga memiliki visi dan misi untuk membangun karate Indonesia menjadi lebih baik.
"Kita mencoba memberikan terobosan terbaru dengan memanfaatkan IT," ucap Soegeng di Jakarta, Sabtu (11/11/2017).
Dia juga berjanji bahwa perguruannya akan menggelar berbagai kejuaraaan baik level daerah maupun nasional. Kegiatan itu dilakukan untuk menambah pengalaman dan jam terbang bagi karateka yang berada di bawah naungan perguruannya. Oleh karena itu, Soegeng berharap terbentuknya organisasi perguruan karate baru ini bisa memberikan dampak yang positif untuk karate Indonesia.
Soegeng juga menyebut bahwa perguruannya akan masuk ke dalam industri olahraga. Salah satunya, mengikuti event profesional yang ada di Indonesia seperti halnya olahraga Mix Martial Art (MMA).
Kini INKATA sudah memiliki 9 Koorfimator Daerah (Korda) yakni Batam/Kepri, Sulawesi Tenggara, Maluku, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Lampung dan DKI Jakarta. INKATA awalnya ingin menjadi perguruan karate di bawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki). Namun itu tidak memungkinkan karena AD/ART Forki sendiri hanya mengakui 25 perguruan di bawahnya. Karena itu, mereka memutuskan membuat perguruan karate baru yang terpisah dari FORKI.
"Memang ada sebagian besar di INKATA adalah eks karateka INKADO, yang dulu zaman-zamannya adalah atlet INKADO. Tapi ketika seiring perjalanan waktu, dengan perubahan visi dan misi yang sangat tajam yang membuat kita mengambil keputsan ini. Tapi bukan berarti ini pecahan dari INKADO. Kita hanya ingin mewadahi karateka di Indonesia. Karena kita ingin memberikan wadah kepada karateka yang tidak mendapatkan kesempatan memiliki pertandingan," jelas Bendahara INKATA, Ernest Kuhuparuw.
"Yang mendasar kita saat ini karena pembatasan 25 perguruan dan tidak bisa ditambah lagi. Sebenarnaya masih banyak perguruan seperti kita, tapi kita saja yang bergerak dan memutuskan untuk melakukan ini," tambahnya.
Karateka senior Lutfi Idris menambahkan, INKATA sendiri akan mewadahi berbagai jenis karate seperti karate umum, karate tradisonal, dan karate full body contact. "Jadi INKATA akan mewadahi berbagai jenis karate. Ini bagian untuk memgembangkan karate secara memyeluruh. Termasuk inplememtasi visi dukungan terhadap industri olahraga," tegasnya.
(bep)