Kemenpora Upayakan Dukungan Lebih untuk Cabang Boccia
A
A
A
SOLO - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengupayakan untuk memberikan dukungan lebih terhadap cabang olahraga boccia. Khususnya pada kejuaraan disabilitas, kedepan.
Dukungan tersebut berupa sosialisasi maupun pengadaan peralatan serta adanya pelatih di setiap daerah agar cabor tersebut mempunyai banyak peminat yang akan digodok menjadi atlet profesional ke pentas internasional.
Hal tersebut dikatakan Raden Isnanta selaku Deputi III Kemenpora Bidang Pembudayaan Olahraga, ketika ia mengunjungi pelaksanaan pertandingan di Gelanggang Pemuda Bung Karno, Komplek Manahan, Solo, Minggu (12/11/2017).
"Ini olahraga baru dan kita bangga memulainya. Kalau tidak memulai sekarang kita bisa tertinggal dari negara-negara lain. Asian Para Games, Indonesia harus turun karena tuan rumah," kata Raden Isnanta.
"Kita tidak menargetkan harus menang tapi kita akan berpartisipasi dan Peparpenas akan menjadi awal bagus untuk mengembangkan Boccia," sambung dia.
Tidak ingin hanya terpaku dalam tahap sosialisasi, Kemenpora juga sudah memikirkan pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung olahraga ini. Dari pengadaan infrastruktur termasuk bola dan lapangan hingga penciptaan tenaga pelatih selepas Asian Para Games 2018.
"Peralatan yang nanti digunakan di Asian Para Games bisa kita sebar sembari kita anggarkan yang baru untuk peralatan. Untuk lapangan kita bisa memodifikasi dengan karpet yang didesain khusus. Tapi yang harus disyukuri ada minat yang cukup kuat di olahraga ini," jawabnya.
Seperti diketahui, penyelenggaran Boccia di hari kedua Peparpenas 2017 memasuki nomor individu yang telah menyelesaikan fase penyisihan. Terdapat empat atlet yang masuk ke babak semifinal dan akan memperebutkan satu medali emas, Senin (13/11/2017).
Atlet tuan rumah cabor tersebut, Muh Avrizal akan bersua wakil Nusa Tenggara Timur Lailatul. Sedangkan, M. Faris yang berasal dari Kepulauan Riau akan melawan atlet D.I Yogyakarta, Bairul di babak empat besar.
Sebelumnya di hari pertama, tim kontingen Jawa tengah yang diisi Muh Avrizal dan Febriyanti Vani sukses menyabet medali emas di nomor pairs atau berpasangan.
Boccia sendiri merupakan cabor debutan di Peparpenas VIII yang diselenggarakan di kota Solo pada 11-13 November ini. Cabor tersebut dimainkan dengan mengandalkan strategi dan kemampuan akurasi oleh penyandang cerebral palsy.
Dukungan tersebut berupa sosialisasi maupun pengadaan peralatan serta adanya pelatih di setiap daerah agar cabor tersebut mempunyai banyak peminat yang akan digodok menjadi atlet profesional ke pentas internasional.
Hal tersebut dikatakan Raden Isnanta selaku Deputi III Kemenpora Bidang Pembudayaan Olahraga, ketika ia mengunjungi pelaksanaan pertandingan di Gelanggang Pemuda Bung Karno, Komplek Manahan, Solo, Minggu (12/11/2017).
"Ini olahraga baru dan kita bangga memulainya. Kalau tidak memulai sekarang kita bisa tertinggal dari negara-negara lain. Asian Para Games, Indonesia harus turun karena tuan rumah," kata Raden Isnanta.
"Kita tidak menargetkan harus menang tapi kita akan berpartisipasi dan Peparpenas akan menjadi awal bagus untuk mengembangkan Boccia," sambung dia.
Tidak ingin hanya terpaku dalam tahap sosialisasi, Kemenpora juga sudah memikirkan pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung olahraga ini. Dari pengadaan infrastruktur termasuk bola dan lapangan hingga penciptaan tenaga pelatih selepas Asian Para Games 2018.
"Peralatan yang nanti digunakan di Asian Para Games bisa kita sebar sembari kita anggarkan yang baru untuk peralatan. Untuk lapangan kita bisa memodifikasi dengan karpet yang didesain khusus. Tapi yang harus disyukuri ada minat yang cukup kuat di olahraga ini," jawabnya.
Seperti diketahui, penyelenggaran Boccia di hari kedua Peparpenas 2017 memasuki nomor individu yang telah menyelesaikan fase penyisihan. Terdapat empat atlet yang masuk ke babak semifinal dan akan memperebutkan satu medali emas, Senin (13/11/2017).
Atlet tuan rumah cabor tersebut, Muh Avrizal akan bersua wakil Nusa Tenggara Timur Lailatul. Sedangkan, M. Faris yang berasal dari Kepulauan Riau akan melawan atlet D.I Yogyakarta, Bairul di babak empat besar.
Sebelumnya di hari pertama, tim kontingen Jawa tengah yang diisi Muh Avrizal dan Febriyanti Vani sukses menyabet medali emas di nomor pairs atau berpasangan.
Boccia sendiri merupakan cabor debutan di Peparpenas VIII yang diselenggarakan di kota Solo pada 11-13 November ini. Cabor tersebut dimainkan dengan mengandalkan strategi dan kemampuan akurasi oleh penyandang cerebral palsy.
(bbk)