Besok, Vonis Masa Depan Pelatih Italia
A
A
A
MILAN - Masa depan pelatih Giampiero Ventura di ujung tanduk. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akan bertemu pada Rabu (15/11/2017) untuk membahas status mantan pelatih Torino itu setelah gagal membawa Italia ke putaran final Piala Dunia 2018.
Presiden FIGC Carlo Tavecchio mengatakan 'solusi bersama' diperlukan setelah Italia menelan kegagalan pertama lolos Piala Dunia sejak 1958. Gli Azzurri kalah agregat 0-1 setelah bermain imbang 0-0 pada leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di San Siro, Selasa (14/11/2017) dini hari WIB. (Baca Juga: Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2018)
"Terasa getir dan kecewa atas kegagalan kami lolos ke Piala Dunia 2018. Ini adalah kegagalan olahraga yang membutuhkan solusi bersama," kata Tavecchio dalam pernyataan FIGC.
"Atas alasan ini saya akan mengadakan rapat besok (Rabu), untuk melakukan analisis menyeluruh dan memutuskan pilihan untuk masa depan."
Ventura, yang kontraknya diperpanjang pada Agustus untuk diproyeksikan menyiapkan tim di Piala Eropa 2020, menolak mundur. Pria berusia 69 tahun itu dijuluki Tavecchio sebagai "master sepak bola" saat menggantikan Antonio Conte seusai Piala Eropa 2016. Pria tertua yang pernah melatih timnas Italia itu pada awalnya diberi kontrak dua tahun.
Ventura belum pernah memenangkan gelar turnamen besar. Dia juga belum pernah menangani klub besar seperti AC Milan, Inter Milan, atau Juventus dan telah menghabiskan sebagian besar kariernya di divisi yang lebih rendah.
Namun, dia telah menikmati karier yang panjang dan stabil di Italia dan memiliki reputasi dalam mengasuh talenta muda.
Dia juga mendapat respek yang bagus setelah menjalani lima tahun bersama Torino saat membawa klub tersebut keluar dari Serie B dan beberapa kali membawa Torno di papan tengah dan atas Serie A.
Italia menempati posisi kedua di penyisihan Grup G kualifikasi Eropa, di belakang Spanyol. Hasil itu memaksa mereka untuk menghadapi Swedia pada playoff runner-up terbaik. Ventura melakoni 17 pertandingan bersama Italia, dengan 10 kemenangan, empat kali seri, dan tiga kali kalah.
Presiden FIGC Carlo Tavecchio mengatakan 'solusi bersama' diperlukan setelah Italia menelan kegagalan pertama lolos Piala Dunia sejak 1958. Gli Azzurri kalah agregat 0-1 setelah bermain imbang 0-0 pada leg kedua kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di San Siro, Selasa (14/11/2017) dini hari WIB. (Baca Juga: Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2018)
"Terasa getir dan kecewa atas kegagalan kami lolos ke Piala Dunia 2018. Ini adalah kegagalan olahraga yang membutuhkan solusi bersama," kata Tavecchio dalam pernyataan FIGC.
"Atas alasan ini saya akan mengadakan rapat besok (Rabu), untuk melakukan analisis menyeluruh dan memutuskan pilihan untuk masa depan."
Ventura, yang kontraknya diperpanjang pada Agustus untuk diproyeksikan menyiapkan tim di Piala Eropa 2020, menolak mundur. Pria berusia 69 tahun itu dijuluki Tavecchio sebagai "master sepak bola" saat menggantikan Antonio Conte seusai Piala Eropa 2016. Pria tertua yang pernah melatih timnas Italia itu pada awalnya diberi kontrak dua tahun.
Ventura belum pernah memenangkan gelar turnamen besar. Dia juga belum pernah menangani klub besar seperti AC Milan, Inter Milan, atau Juventus dan telah menghabiskan sebagian besar kariernya di divisi yang lebih rendah.
Namun, dia telah menikmati karier yang panjang dan stabil di Italia dan memiliki reputasi dalam mengasuh talenta muda.
Dia juga mendapat respek yang bagus setelah menjalani lima tahun bersama Torino saat membawa klub tersebut keluar dari Serie B dan beberapa kali membawa Torno di papan tengah dan atas Serie A.
Italia menempati posisi kedua di penyisihan Grup G kualifikasi Eropa, di belakang Spanyol. Hasil itu memaksa mereka untuk menghadapi Swedia pada playoff runner-up terbaik. Ventura melakoni 17 pertandingan bersama Italia, dengan 10 kemenangan, empat kali seri, dan tiga kali kalah.
(sha)