Merpati Bali Enggan Ingkar Janji

Jum'at, 17 November 2017 - 08:03 WIB
Merpati Bali Enggan Ingkar Janji
Merpati Bali Enggan Ingkar Janji
A A A
JAKARTA - Tim peserta tengah mengebut persiapan jelang menghadapi kompetisi Srikandi Cup 2017/2018. Salah satunya adalah tim basket putri Merpati Bali.

Kiprah Merpati Bali dalam kurun tiga musim terakhir ini semakin berkembang, baik secara organisasi permainan maupun secara manajemen. Bahkan Bambang Asdianto Pribadi selaku pelatih mengaku ada antusiasme yang tinggi menghadapi Piala Srikandi musim ini.

"Saya menghadapi musim dengan antusiasme yang tinggi. Meskipun ada sedikit kendala mengenai pertandiangan antar kampus, tapi itu bukan suatu alasan karena saya percaya dengan coaching staff dan seluruh pemain saya.

Pastinya Merpati Bali tidak akan ingkar janji untuk meraih hasil yang terbaik pada seri pertama di Makassar nanti," jelas Mbing, sapaan akrab Bambang Asdianto Pribadi.

Disinggung mengenai apakah ada aturan ketat yang diberlakukan coach Mbing selama membimbing Lamia Rasidi dkk, dia mengaku tidak. Dikatakannya, pihaknya selalu membebaskan anak asuhnya untuk melakukan kegiatan di luar tim.

Tapi, tambah Mbing, mereka harus mematuhi setiap aturan yang ada seperti para pemain wajib masuk mess paling telat pukul 23.00 WIB. "Klub ini terdiri dari 5 agama, 6 suku, dan 6 kampus. Kami ingin menjaga keberagaman ini dan pada dasarkan kami membebaskan pemain untuk sama-sama bertanggung jawab terhadap tugasnya. Jam malam juga kami berlakukan, tapi pada dasarnya itu tidak terlalu bermasalah. Apalagi mengenai makanan, saya membebaskan pemain untuk makan apa saja, mau nambah dua kali pun boleh," canda Mbing.

Pada kesempatan yang sama pelatih berkacamata itu mengaku sangat terbantu dengan keberadaan Lamia Rasidi. Dia adalah salah satu pemain yang memiliki pengalaman di olahraga basket putri Indonesia.

Menanggapi pernyataan sang pelatih, Lamina membenarkan hal tersebut. Dijelaskan, sebenarnya di tim ada beberapa pemain senior, termasuk wanita asal Jakarta. Keberadaan pemain senior cukup aktif untuk membantu para junior untuk bisa menyesuaikan jadwal.

"Peran saya dari pelatih untuk membantu junior-junior, sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman bukan hanya di lapangan, tapi juga di luar lapangan. Karena sebenarnya di lapangan itu kami bisa latihan bareng, tapi sebisa mungkin di luar kami harus bisa kumpul agar bisa menimbulkan chemistry antar pemain. Jadi pembentukan tim akan lebih baik jika chemistry itu sudah terjaga," terang Lamia.

Pada kesempatan yang sama, Deddy Setiawan selaku pemilik Merpati Bali menyatakan memasuki tahun ketiga, progress tim ini semakin matang. Tidak hanya dari segi kesiapan pemain saja, klub kebanggaan warga Pulau Dewata ini juga berhasil kerja sama dengan produsen peralatan olahraga lokal (Eagle) dan juga bekerja sama dengan pusat kebugaran olahraga (Gold’s Gym).

"Bersama coaching staff, manajemen dan pemain, impian kami adalah bisa terbang lebih tinggi lagi dengan meraih prestasi yang semaksimal mungkin. Intinya, pekerjaan di musim ini tambah berat. Selain harus menjadi juara,

kami juga punya tugas untuk mengangkat brand para sponsor kami di masyarakat," ujar Deddy yang juga merupakan Koordinator Srikandi Cup 2017/2018.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5717 seconds (0.1#10.140)