Fleksibilitas Antonio Conte Kembali Diuji
A
A
A
LONDON - Fleksibilitas Antonio Conte dalam penentuan formasi tim kembali diuji. Melimpahnya stok pemain di lini tengah membuat arsitek tim asal Italia itu dituntut memberi keadilan kepada para pemain sekaligus menghadirkan tekanan pada pemuncak klasemen.
Bicara strategi, mantan arsitek timnas Italia itu memiliki prinsip agak berbeda dengan kebanyakan pelatih. Jika mayoritas pelatih meminta pemainnya beradaptasi dengan skema yang dibuat, Conte meracik strategi berdasarkan pemain yang dimiliki. Imbasnya, sejak datang ke Inggris, Conte tidak terikat pada satu sistem.
Datang pertama kali ke Liga Primer musim 2016, dia menggunakan skema 4-2-4. Sebelum berubah ke formasi 4-3-3 dan menggunakan 3-4-3 yang membawa mereka ke kursi juara. Musim ini, Conte kembali mengubah formasi timnya menjadi 3-5-2 di Liga Champions atau juga Liga Primer. Hasilnya, The Blues mencatat lima menang, dua imbang, dan hanya sekali kalah saat menggunakan formasi ini.
Satu-satunya kekalahan diderita ketika menghadapi Manchester City. Formasi ini dikombinasikan dengan skema 3-4-2-1. Formasi ini bukan tanpa risiko. Chelsea dianggap tidak lagi agresif seperti musim lalu dan itu diakui gelandang serang Eden Hazard.
"Kami mengubah sistem menjadi 3-5-2. Danny Drinkwater bermain sehingga permainan menjadi lebih bertahan," kata Hazard, dikutip metro.co.uk.
Pilihan Conte menggunakan sumber daya di lini tengah bukan tanpa alasan. Arsitek tim berusia 48 tahun tersebut memiliki stok lini tengah luar biasa melimpah. Di luar nama Ngolo Kante, Hazard, Marcos Alonso yang tampil reguler, ada nama lain seperti Drinkwater, Tiemoue Bakayoko, Cesc Fabregas, Willian, atau Victor Moses dan Zapacosta yang juga tampil bagus jika dibutuhkan.
Sementara lini depan tidak bisa dikatakan melimpah karena hanya ada dua striker murni, Alvaro Morata dan Michy Batshuayi. "Satu-satunya pemain di dekat saya hanyalah Morata. Jadi, jika ingin menang, kami harus melakukannya bersama, hanya saya dan dia," kata Hazard.
Minimnya stok barisan penyerang membuat tim Kota London itu dikaitkan dengan striker Borussia Dortmund Pierre-Emerick Aubameyang. Penyerang berusia 28 tahun itu sudah mengoleksi 11 gol musim ini. Dortmund dikabarkan rela melepas pemain kelahiran Prancis tapi membela timnas Gabon itu dengan mahar 50 juta poundsterling. Jika deal, Aubameyang bisa bergabung dengan Chelsea pada bursa transfer musim dingin, Januari mendatang.
The Blues tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Primer Manchester City. Jarak tersebut bisa melebar jika Garry Cahill dkk kembali gagal meraih kemenangan pada laga melawan Swansea di Stamford Bridge, Kamis (30/11/2017) dini hari nanti. Sebelumnya Chelsea harus puas bermain imbang 1-1 melawan Liverpool di Stadion An field. Conte menyebut hasil imbang tersebut lebih karena ketidakberuntungan, karena timnya memiliki peluang lebih banyak dibandingkan tuan rumah.
"Kami mendominasi pertandingan dan memiliki banyak peluang menang. Liverpool beruntung mencetak gol dan mendapatkan hasil imbang," tutur Conte.
Pelatih yang dikabarkan mulai didekati Real Madrid untuk menggantikan Zinedine Zidane tersebut menegaskan jika semua pemain mendapatkan kesempatan tampil, termasuk saat melawan Swansea. "Semua pemain akan sangat penting untuk menghadapi pertandingan yang berlangsung setiap hari. Saya hanya berharap semua pemain siap bermain, karena hanya ada 16 pemain senior di dalam tim," tandasnya.
Musim ini Swansea sedang mengalami masalah serius. Mereka menempati peringkat 19 klasemen sementara dan belum meraih kemenangan dalam enam pertandingan terakhir. Akhir pekan lalu, pasukan Paul Clement ini hanya bermain imbang tanpa gol melawan AFC Bournemouth. Situasi tersebut membuat posisi Clement dalam tekanan.
"Pemain-pemain itu berjuang untuk klub ini. Saya dapat melihat mereka memberi yang terbaik. Kami memang belum meriah kemenangan. Tapi, saya pikir akan ada pertandingan lain di mana jika terus membangun kualitas seperti melawan Bournemouth, kami akan keluar dari masalah yang kami hadapi," tandas Clement, dikutip Wales Online.
Bicara strategi, mantan arsitek timnas Italia itu memiliki prinsip agak berbeda dengan kebanyakan pelatih. Jika mayoritas pelatih meminta pemainnya beradaptasi dengan skema yang dibuat, Conte meracik strategi berdasarkan pemain yang dimiliki. Imbasnya, sejak datang ke Inggris, Conte tidak terikat pada satu sistem.
Datang pertama kali ke Liga Primer musim 2016, dia menggunakan skema 4-2-4. Sebelum berubah ke formasi 4-3-3 dan menggunakan 3-4-3 yang membawa mereka ke kursi juara. Musim ini, Conte kembali mengubah formasi timnya menjadi 3-5-2 di Liga Champions atau juga Liga Primer. Hasilnya, The Blues mencatat lima menang, dua imbang, dan hanya sekali kalah saat menggunakan formasi ini.
Satu-satunya kekalahan diderita ketika menghadapi Manchester City. Formasi ini dikombinasikan dengan skema 3-4-2-1. Formasi ini bukan tanpa risiko. Chelsea dianggap tidak lagi agresif seperti musim lalu dan itu diakui gelandang serang Eden Hazard.
"Kami mengubah sistem menjadi 3-5-2. Danny Drinkwater bermain sehingga permainan menjadi lebih bertahan," kata Hazard, dikutip metro.co.uk.
Pilihan Conte menggunakan sumber daya di lini tengah bukan tanpa alasan. Arsitek tim berusia 48 tahun tersebut memiliki stok lini tengah luar biasa melimpah. Di luar nama Ngolo Kante, Hazard, Marcos Alonso yang tampil reguler, ada nama lain seperti Drinkwater, Tiemoue Bakayoko, Cesc Fabregas, Willian, atau Victor Moses dan Zapacosta yang juga tampil bagus jika dibutuhkan.
Sementara lini depan tidak bisa dikatakan melimpah karena hanya ada dua striker murni, Alvaro Morata dan Michy Batshuayi. "Satu-satunya pemain di dekat saya hanyalah Morata. Jadi, jika ingin menang, kami harus melakukannya bersama, hanya saya dan dia," kata Hazard.
Minimnya stok barisan penyerang membuat tim Kota London itu dikaitkan dengan striker Borussia Dortmund Pierre-Emerick Aubameyang. Penyerang berusia 28 tahun itu sudah mengoleksi 11 gol musim ini. Dortmund dikabarkan rela melepas pemain kelahiran Prancis tapi membela timnas Gabon itu dengan mahar 50 juta poundsterling. Jika deal, Aubameyang bisa bergabung dengan Chelsea pada bursa transfer musim dingin, Januari mendatang.
The Blues tertinggal 11 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Primer Manchester City. Jarak tersebut bisa melebar jika Garry Cahill dkk kembali gagal meraih kemenangan pada laga melawan Swansea di Stamford Bridge, Kamis (30/11/2017) dini hari nanti. Sebelumnya Chelsea harus puas bermain imbang 1-1 melawan Liverpool di Stadion An field. Conte menyebut hasil imbang tersebut lebih karena ketidakberuntungan, karena timnya memiliki peluang lebih banyak dibandingkan tuan rumah.
"Kami mendominasi pertandingan dan memiliki banyak peluang menang. Liverpool beruntung mencetak gol dan mendapatkan hasil imbang," tutur Conte.
Pelatih yang dikabarkan mulai didekati Real Madrid untuk menggantikan Zinedine Zidane tersebut menegaskan jika semua pemain mendapatkan kesempatan tampil, termasuk saat melawan Swansea. "Semua pemain akan sangat penting untuk menghadapi pertandingan yang berlangsung setiap hari. Saya hanya berharap semua pemain siap bermain, karena hanya ada 16 pemain senior di dalam tim," tandasnya.
Musim ini Swansea sedang mengalami masalah serius. Mereka menempati peringkat 19 klasemen sementara dan belum meraih kemenangan dalam enam pertandingan terakhir. Akhir pekan lalu, pasukan Paul Clement ini hanya bermain imbang tanpa gol melawan AFC Bournemouth. Situasi tersebut membuat posisi Clement dalam tekanan.
"Pemain-pemain itu berjuang untuk klub ini. Saya dapat melihat mereka memberi yang terbaik. Kami memang belum meriah kemenangan. Tapi, saya pikir akan ada pertandingan lain di mana jika terus membangun kualitas seperti melawan Bournemouth, kami akan keluar dari masalah yang kami hadapi," tandas Clement, dikutip Wales Online.
(amm)