Buta Kekuatan Lawan Jadi Penyebab Kekalahan Praveen/Debby
A
A
A
DUBAI - Harapan Praveen Jordan/Debby Susanto untuk menuai hasil positif di laga pertama Grup A Super Series Final 2017 gagal diwujudkan. Buta kekuatan lawan jadi salah satu alasan Praveen/Debby harus mengakui keunggulan Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong.
Tampil di Hamdan Sports Complex, Dubai, Rabu (13/12/2017), Praveen/Debby langsung tertinggal di game pertama. Walau sempat mencuri game kedua, pasangan nomor enam dunia itu akhirnya kalah 13-21, 21-14, 16-21. (Baca Juga: Praveen/Debby Takluk di Laga Pembuka Super Series Final 2017)
Usai pertandingan seperti dikutip Badmintonindonesia, Praveen mengungkapkan buta kekuatan lawan. "Ini adalah pertemuan pertama kami, jadi memang tadi masih meraba-raba permainan lawan. Di game pertama kami masih belum tahu bagaimana mengatasi mereka. Kami sudah bisa membaca permainan lawan di game kedua," kata Praveen.
"Di game ketiga kami ketinggalannya terlalu jauh, walaupun sudah mencoba untuk mendekat, tetapi terlalu banyak selisih poinnya," tambah Praveen.
Debby menuturkan lawan yang mereka hadapi ini memang terbilang tangguh. "Pasangan Hong Kong ini cukup bagus, pemain putranya cover lapangannya bagus, permainannya cepat tapi halus," kata Debby.
Dengan kekalahan ini Praveen/Debby harus berjuang keras untuk memenangkan dua laga berikutnya jika ingin lolos ke semifinal. Selanjutnya Praveen/Debby akan bertemu dengan unggulan pertama, Zheng Siwei/Chen Qingchen (China) dan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara (Jepang).
Tampil di Hamdan Sports Complex, Dubai, Rabu (13/12/2017), Praveen/Debby langsung tertinggal di game pertama. Walau sempat mencuri game kedua, pasangan nomor enam dunia itu akhirnya kalah 13-21, 21-14, 16-21. (Baca Juga: Praveen/Debby Takluk di Laga Pembuka Super Series Final 2017)
Usai pertandingan seperti dikutip Badmintonindonesia, Praveen mengungkapkan buta kekuatan lawan. "Ini adalah pertemuan pertama kami, jadi memang tadi masih meraba-raba permainan lawan. Di game pertama kami masih belum tahu bagaimana mengatasi mereka. Kami sudah bisa membaca permainan lawan di game kedua," kata Praveen.
"Di game ketiga kami ketinggalannya terlalu jauh, walaupun sudah mencoba untuk mendekat, tetapi terlalu banyak selisih poinnya," tambah Praveen.
Debby menuturkan lawan yang mereka hadapi ini memang terbilang tangguh. "Pasangan Hong Kong ini cukup bagus, pemain putranya cover lapangannya bagus, permainannya cepat tapi halus," kata Debby.
Dengan kekalahan ini Praveen/Debby harus berjuang keras untuk memenangkan dua laga berikutnya jika ingin lolos ke semifinal. Selanjutnya Praveen/Debby akan bertemu dengan unggulan pertama, Zheng Siwei/Chen Qingchen (China) dan Kenta Kazuno/Ayane Kurihara (Jepang).
(bbk)