Bersatu Karena (Mohamed) Salah
A
A
A
MOHAMED Salah memberikan Mesir napas kehidupan yang membanggakan. Berkat Mohamed Salah, Mesir dipandang oleh masyarakat dunia dengan cara terhormat.
Mesir sebuah negara yang begitu memesona dalam sejarah dunia. Mesir juga merupakan wilayah dengan peradaban dunia bermula. Semuanya terasa berbeda ketika konflik mendera negara para anbia tersebut. Mesir memang tidak porak-poranda. Hanya saja perpecahan di antara masyarakat Mesir membuat Negeri Kinanah itu terasa berbeda. Kemudian datanglah, Mohamed Salah, seorang pesepak bola berambut kriwil yang tengah merumput di Liga Inggris bersama Liverpool.
Kehadiran Mohamed Salah seolah menghilangkan sekat-sekat perbedaan pandangan politik yang terjadi di Mesir. Pria kelahiran 15 Juni 1992 seolah menyentuh hati masyarakat Mesir lewat setiap gerakannya mengolah si kulit bundar. Getaran persatuan masyarakat Mesir mencapai puncaknya ketika dua gol Mohamed Salah mengantarkan Mesir lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia nanti.
Mohamed Salah seolah mengembalikan Mesir ke peta dunia. Kini Mohamed Salah menjadi ikon tidak hanya bagi para Liverpudlian, tapi juga masyarakat Mesir. Dia menjadi pahlawan dan sosok pemersatu bagi negaranya. Setiap kali Liverpool bermain, tidak hanya jutaan pendukung Liverpool yang mendukungnya, tapi juga jutaan masyarakat Mesir. Tarian Mohamed Salah saat mengolah si kulit bundar di lapangan hijau seolah-olah membius masyarakat Mesir untuk melupakan konflik yang ada.
"Pengaruh Salah ke Mesir itu seperti Lionel Messi bagi Argentina," ujar Ian Wright, mantan pesepak bola Inggris yang pernah membela klub Arsenal.
Besarnya pengaruh Mohamed Salah pada Mesir sampai-sampai membuat Washington Times menulis berita besar-besar "Mesir Punya Pahlawan Baru, Mohamed Salah". Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sissi malah membuat seremoni khusus guna mengapresiasi keberhasilan tim nasional sepak bola Mesir lolos Piala Dunia 2018. "Saya ucapkan terima kasih Mohamed. Saya ucapkan terima kasih untuk semua pemain. Tapi saya melihat Mohamed berada dalam tekanan 100 juta penduduk Mesir. Dia harus mencetak gol guna meloloskan kita ke Rusia," ujar Abdel Fattah el-Sissi.
Hal yang mungkin dilupakan Abdel Fattah el-Sissi adalah Mohamed Salah sudah terbiasa dalam tekanan. Pria bernama lengkap Mohamed Salah Ghaly ini lahir dalam tekanan sejak kecil. Karier sepak bola profesional Mohamed Salah tidak tercetak dalam tinta emas. Saat hijrah dari klub Swiss, Basel ke Chelsea FC, Mohamed Salah paham betul bagaimana rumitnya Liga Inggris. Digadang-gadang sebagai pengganti gelandang Spanyol, Juan Mata yang dibeli Manchester United, Mohamed Salah justru under perform.
Chelsea malah langsung membuang Mohamed Salah ke Liga Calcio Serie A, Italia, Fiorentina. Hal tersebut tidak membuat Mohamed Salah patah arang. Dia memanfaatkan proses alienasi tersebut dengan berusaha tampil lebih baik lagi. Hanya saja hal tersebut tidak membuat Chelsea tertarik membawa pulang Mohamed Salah. Dia malah dipinjamkan sekali lagi ke klub Liga Italia lainnya AS Roma. Di klub asal Roma tersebut, Mohamed Salah menjelma seorang pesepak bola yang mumpuni.
Selama dua musim membela AS Roma, Mohamed Salah berhasil mencetak 34 gol. Kemampuan Mohamed Salah kemudian mencuri perhatian pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp. Pada musim 2017, dia langsung dikontrak agar menambah daya gedor Liverpool. Bersama Liverpool, Mohamed Salah membuktikan kualitasnya. Dia mampu menepis mimpi buruk saat berkiprah di Liga Inggris bersama Chelsea. Bersama Liverpool, saat ini Mohamed Salah telah mencetak 19 gol.
"Catat, Mohamed Salah adalah pemain yang harus diawasi di Piala Dunia 2018," tulis Neymar Jr seusai melihat Mohamed Salah mencetak dua gol saat Liverpool berhasil mengalahkan Leicester 2-1 baru-baru ini.
Komitmen Mohamed Salah yang tinggi memang bukan datang dengan gratis. Sejak kecil Mohamed Salah sudah menempa dirinya dengan kerja keras dan pengorbanan. Untuk berlatih sepak bola, pria yang pernah menjadi Best Arab Player of 2016 ini harus menempuh perjalanan jauh. Saat anak-anak muda lainnya berlatih sepak bola diantar orang tua mereka, Mohamed Salah justru pergi sendiri dengan menggunakan transportasi umum.
"Awalnya saya berlatih di dekat-dekat rumah yang hanya berjarak setengah jam dengan bus. Setelah itu, saya latihan dengan klub sepakbola Tanta yang jaraknya satu setengah jam dengan bus. Makin jauh lagi saat saya diterima di Arab Contractors yang perjalanan mencapai 4,5 jam dengan bus," kata Mohamed Salah.
Karena jauhnya tempat latihan, Mohamed Salah terpaksa harus meminta izin dari sekolah agar diizinkan belajar hanya selama dua jam. Setiap jam 9 pagi, Mohamed Salah meninggalkan sekolah dan langsung berangkat latihan sepak bola. Perjalanan menuju tempat latihan memakan waktu 4,5 jam dimana dia sampai pada jam 2 siang dan langsung latihan. Seharusnya Mohamed Salah menghentikan latihan pada jam 4 namun karena waktunya dirasa kurang dia terus berlatih hingga jam 6 malam.
"Setelah itu, saya pulang dengan berganti-ganti bus sampai empat kali. Saya lakukan hal ini selama 5 hari dalam seminggu," kenang Mohamed Salah.
Kondisi ekonomi sulit tidak membuat Mohamed Salah patah arang. Dia tetap berupaya untuk tetap pergi berlatih sepak bola. Meski tidak punya uang, dia beruntung banyak sopir bus sudah mengenalnya karena terlalu sering menggunakan bus. Semangat inilah akhirnya membawa Mohamed Salah kepada tugas suci yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya, mengangkat nama negara ke pentas dunia dengan cara terhormat. "Mungkin kalau saya bukan pesepak bola hal ini akan jadi lebih sulit lagi," katanya.
Mesir sebuah negara yang begitu memesona dalam sejarah dunia. Mesir juga merupakan wilayah dengan peradaban dunia bermula. Semuanya terasa berbeda ketika konflik mendera negara para anbia tersebut. Mesir memang tidak porak-poranda. Hanya saja perpecahan di antara masyarakat Mesir membuat Negeri Kinanah itu terasa berbeda. Kemudian datanglah, Mohamed Salah, seorang pesepak bola berambut kriwil yang tengah merumput di Liga Inggris bersama Liverpool.
Kehadiran Mohamed Salah seolah menghilangkan sekat-sekat perbedaan pandangan politik yang terjadi di Mesir. Pria kelahiran 15 Juni 1992 seolah menyentuh hati masyarakat Mesir lewat setiap gerakannya mengolah si kulit bundar. Getaran persatuan masyarakat Mesir mencapai puncaknya ketika dua gol Mohamed Salah mengantarkan Mesir lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia nanti.
Mohamed Salah seolah mengembalikan Mesir ke peta dunia. Kini Mohamed Salah menjadi ikon tidak hanya bagi para Liverpudlian, tapi juga masyarakat Mesir. Dia menjadi pahlawan dan sosok pemersatu bagi negaranya. Setiap kali Liverpool bermain, tidak hanya jutaan pendukung Liverpool yang mendukungnya, tapi juga jutaan masyarakat Mesir. Tarian Mohamed Salah saat mengolah si kulit bundar di lapangan hijau seolah-olah membius masyarakat Mesir untuk melupakan konflik yang ada.
"Pengaruh Salah ke Mesir itu seperti Lionel Messi bagi Argentina," ujar Ian Wright, mantan pesepak bola Inggris yang pernah membela klub Arsenal.
Besarnya pengaruh Mohamed Salah pada Mesir sampai-sampai membuat Washington Times menulis berita besar-besar "Mesir Punya Pahlawan Baru, Mohamed Salah". Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sissi malah membuat seremoni khusus guna mengapresiasi keberhasilan tim nasional sepak bola Mesir lolos Piala Dunia 2018. "Saya ucapkan terima kasih Mohamed. Saya ucapkan terima kasih untuk semua pemain. Tapi saya melihat Mohamed berada dalam tekanan 100 juta penduduk Mesir. Dia harus mencetak gol guna meloloskan kita ke Rusia," ujar Abdel Fattah el-Sissi.
Hal yang mungkin dilupakan Abdel Fattah el-Sissi adalah Mohamed Salah sudah terbiasa dalam tekanan. Pria bernama lengkap Mohamed Salah Ghaly ini lahir dalam tekanan sejak kecil. Karier sepak bola profesional Mohamed Salah tidak tercetak dalam tinta emas. Saat hijrah dari klub Swiss, Basel ke Chelsea FC, Mohamed Salah paham betul bagaimana rumitnya Liga Inggris. Digadang-gadang sebagai pengganti gelandang Spanyol, Juan Mata yang dibeli Manchester United, Mohamed Salah justru under perform.
Chelsea malah langsung membuang Mohamed Salah ke Liga Calcio Serie A, Italia, Fiorentina. Hal tersebut tidak membuat Mohamed Salah patah arang. Dia memanfaatkan proses alienasi tersebut dengan berusaha tampil lebih baik lagi. Hanya saja hal tersebut tidak membuat Chelsea tertarik membawa pulang Mohamed Salah. Dia malah dipinjamkan sekali lagi ke klub Liga Italia lainnya AS Roma. Di klub asal Roma tersebut, Mohamed Salah menjelma seorang pesepak bola yang mumpuni.
Selama dua musim membela AS Roma, Mohamed Salah berhasil mencetak 34 gol. Kemampuan Mohamed Salah kemudian mencuri perhatian pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp. Pada musim 2017, dia langsung dikontrak agar menambah daya gedor Liverpool. Bersama Liverpool, Mohamed Salah membuktikan kualitasnya. Dia mampu menepis mimpi buruk saat berkiprah di Liga Inggris bersama Chelsea. Bersama Liverpool, saat ini Mohamed Salah telah mencetak 19 gol.
"Catat, Mohamed Salah adalah pemain yang harus diawasi di Piala Dunia 2018," tulis Neymar Jr seusai melihat Mohamed Salah mencetak dua gol saat Liverpool berhasil mengalahkan Leicester 2-1 baru-baru ini.
Komitmen Mohamed Salah yang tinggi memang bukan datang dengan gratis. Sejak kecil Mohamed Salah sudah menempa dirinya dengan kerja keras dan pengorbanan. Untuk berlatih sepak bola, pria yang pernah menjadi Best Arab Player of 2016 ini harus menempuh perjalanan jauh. Saat anak-anak muda lainnya berlatih sepak bola diantar orang tua mereka, Mohamed Salah justru pergi sendiri dengan menggunakan transportasi umum.
"Awalnya saya berlatih di dekat-dekat rumah yang hanya berjarak setengah jam dengan bus. Setelah itu, saya latihan dengan klub sepakbola Tanta yang jaraknya satu setengah jam dengan bus. Makin jauh lagi saat saya diterima di Arab Contractors yang perjalanan mencapai 4,5 jam dengan bus," kata Mohamed Salah.
Karena jauhnya tempat latihan, Mohamed Salah terpaksa harus meminta izin dari sekolah agar diizinkan belajar hanya selama dua jam. Setiap jam 9 pagi, Mohamed Salah meninggalkan sekolah dan langsung berangkat latihan sepak bola. Perjalanan menuju tempat latihan memakan waktu 4,5 jam dimana dia sampai pada jam 2 siang dan langsung latihan. Seharusnya Mohamed Salah menghentikan latihan pada jam 4 namun karena waktunya dirasa kurang dia terus berlatih hingga jam 6 malam.
"Setelah itu, saya pulang dengan berganti-ganti bus sampai empat kali. Saya lakukan hal ini selama 5 hari dalam seminggu," kenang Mohamed Salah.
Kondisi ekonomi sulit tidak membuat Mohamed Salah patah arang. Dia tetap berupaya untuk tetap pergi berlatih sepak bola. Meski tidak punya uang, dia beruntung banyak sopir bus sudah mengenalnya karena terlalu sering menggunakan bus. Semangat inilah akhirnya membawa Mohamed Salah kepada tugas suci yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya, mengangkat nama negara ke pentas dunia dengan cara terhormat. "Mungkin kalau saya bukan pesepak bola hal ini akan jadi lebih sulit lagi," katanya.
(amm)