Gelandang Juventus Alami Pelecehan Rasis di Markas Cagliari
A
A
A
CAGLIARI - Pengalaman buruk dialami Blaise Matuidi saat memperkuat Juventus di laga kontra Cagliari, Minggu (7/1/2018) dini hari WIB. Bermain di Stadion Sardegna Arena, Matuidi mengaku menerima pelecehan rasis dan itu ia ungkapkan lewat akun Facebook miliknya.
"Hari ini saya mengalami pelecehan rasis dalam pertandingan. Orang-orang lemah berusaha mengancam saya dengan kebencian. Saya bukan pembenci dan hanya bisa menyesalkan ulah mereka karena telah mempertontonkan contoh yang buruk," tulis Matuidi.
Kejadian ini langsung direspon cepat oleh kubu Cagliari. Mereka meminta maaf lewat kicauan di media sosial Twitter.
"Anda pemain hebat, contoh bagi pemain-pemain muda. Kami minta maaf karena warna kulit Anda dihina saat berada di Sardegna Arena. Rasisme tidak ada hubungannya dengan orang-orang Sardinia. Hanya ketidaktahuan yang bisa menjelaskan perilaku tertentu. Respect," tulis pernyataan resmi Cagliari yang disambut positif oleh sang pemain.
Sebelumnya Matuidi juga mengalami hal serupa ketika Juventus bertandang ke markas Hellas Verona, 30 Desember 2017 lalu. Oleh Federasi Sepak Bola Italia, Verona dinyatakan bersalah sehingga dikenakan hukuman denda 20 ribu euro serta penutupan sebagian tribun stadion untuk jangka waktu satu tahun.
Menanggapi peristiwa ini, Mario Balotelli coba memberi nasihat. Pemain Italia keturunan Ghana tersebut sempat mengalami kasus serupa ketika membela Inter Milan dan AC Milan. Balotelli menyarankan agar Matuidi tidak memandang buruk sepak bola Italia secara keseluruhan.
"Blaise, saya sudah melalui ini. Jangan sampai ketidaktahuan yang sedikit mempengaruhi Anda. Tidak semua orang Italia seperti itu. Teruslah melakukan yang terbaik," tulis Balotelli di akun Instagram miliknya.
"Hari ini saya mengalami pelecehan rasis dalam pertandingan. Orang-orang lemah berusaha mengancam saya dengan kebencian. Saya bukan pembenci dan hanya bisa menyesalkan ulah mereka karena telah mempertontonkan contoh yang buruk," tulis Matuidi.
Kejadian ini langsung direspon cepat oleh kubu Cagliari. Mereka meminta maaf lewat kicauan di media sosial Twitter.
"Anda pemain hebat, contoh bagi pemain-pemain muda. Kami minta maaf karena warna kulit Anda dihina saat berada di Sardegna Arena. Rasisme tidak ada hubungannya dengan orang-orang Sardinia. Hanya ketidaktahuan yang bisa menjelaskan perilaku tertentu. Respect," tulis pernyataan resmi Cagliari yang disambut positif oleh sang pemain.
Sebelumnya Matuidi juga mengalami hal serupa ketika Juventus bertandang ke markas Hellas Verona, 30 Desember 2017 lalu. Oleh Federasi Sepak Bola Italia, Verona dinyatakan bersalah sehingga dikenakan hukuman denda 20 ribu euro serta penutupan sebagian tribun stadion untuk jangka waktu satu tahun.
Menanggapi peristiwa ini, Mario Balotelli coba memberi nasihat. Pemain Italia keturunan Ghana tersebut sempat mengalami kasus serupa ketika membela Inter Milan dan AC Milan. Balotelli menyarankan agar Matuidi tidak memandang buruk sepak bola Italia secara keseluruhan.
"Blaise, saya sudah melalui ini. Jangan sampai ketidaktahuan yang sedikit mempengaruhi Anda. Tidak semua orang Italia seperti itu. Teruslah melakukan yang terbaik," tulis Balotelli di akun Instagram miliknya.
(bep)