Azzuri ingin tuntaskan penantian 44 tahun

Sabtu, 30 Juni 2012 - 16:35 WIB
Azzuri ingin tuntaskan...
Azzuri ingin tuntaskan penantian 44 tahun
A A A
Sindonews.com - Tim nasional (Timnas) Italia setelah penantian panjang untuk kembali merasakan gelar Eropa kembali terbuka setelah mereka mampu mencapai final Piala Eropa 2012. Gli Azzurri ingin meraih mahkota Benua Biru untuk kedua kalinya setelah terakhir kali mereka mampu mengangkat Piala Eropa pada tahun 1964.

Spanyol berhasil meraih gelar Piala Eropa untuk pertama kali pada 1964 dan bertugas selaku tuan rumah. Empat tahun kemudian giliran Italia yang mendapat jatah tuan rumah dan berhasil meraih gelar untuk pertama kalinya. Setelah itu, kedua negara tak sekali pun merasakan trofi Eropa sampai akhirnya Spanyol kembali jadi kampiun pada 2008 setelah 44 menantikannya.

Jika siklus itu benar adanya, tahun ini adalah milik Italia. Sebab Piala Eropa 2012 bertepatan dengan 44 tahun penantian panjang Italia. Uniknya lagi, dari empat catatan sejarah pertemuan dua tim di final yang sebelumnya berada di satu grup, tiga di antaranya dimenangi penghuni posisi runner-up dan hanya sekali dimenangi juara grup. Lagi-lagi, Italia adalah runner-up Spanyol pada penyisihan Grup C tahun ini.

Kapten timnas Italia Gianluigi Buffon yakin mimpi yang sudah di depan mata itu dapat tercapai jika seluruh “gladiator” Italia tetap bermain taktis dan tenang. “Kami tidak dapat bermain dengan amarah setelah pertandingan seperti ini,” tegas Buffon seusai menumbangkan Jerman.

Sebagai underdog, Buffon dkk bermain lebih terbuka dan santai. Tekanan yang diberikan Der Panzer, julukan bagi Jerman sejak menit awal pertandingan direspons dengan tenang. Hasilnya, Bad Boy Mario Balotelli menceploskan dua gol pada menit ke-20 dan 36. Sementara Jerman hanya mampu satu kali menjebol gawang Buffon melalui eksekusi penalti Mesut Oezil pada injury time jelang bubaran.

“Kredit besar untuk seluruh tim. Kami menyerang dan bertahan dengan cara bersatu sehingga membuat kami lebih mudah untuk memenangkan pertandingan. Sekarang, giliran Spanyol,” tandas pemain bertahan Italia Leonardo Bonucci.

Sedangkan jenderal lapangan tengah Italia, Andrea Pirlo menekankan pencapaian Italia hingga partai final Piala Eropa 2012 tidak akan menjadi apa-apa apabila mereka tidak berhasil memenangkan trofi Eropa untuk kedua kalinya.

“Saya selalu mencoba memberikan yang terbaik dan bekerja untuk tim. Setelah Piala Dunia 2010 kami memiliki beberapa masalah dan gagal untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih, tapi kami memperoleh final tahun ini dan sekarang kami harus pergi untuk itu,” tegas Andrea Pirlo.

Harapan dan keinginan “gladiator” Gli Azzurri pun mendapat dukungan dari sang Allenatore Prandelli. Menurut mantan pelatih Fiorentina ini, kedua tim memiliki kans sama-sama besar kendati Spanyol lebih difavoritkan. Menghadapi tim sekaliber Spanyol yang memiliki ritme menyerang berkesinambungan dan pertahanan kokoh bukanlah hal mudah.

Tercatat La Furia Roja sebagai satu-satunya tim di Polandia dan Ukraina yang gawangnya hanya kebobolan satu kali (selain penalti). Selain itu, produktivitas pasukan Vicente del Bosque juga tak kalah mentereng dengan raihan delapan gol, namun hal tersebut tak menggetarkan Prandelli.

“Kami bisa mengalahkan Spanyol, tetapi mereka adalah tim yang sangat baik. Mereka adalah tim terbaik di Eropa, tetapi kami akan melakukannya dan kami tidak takut,” tegas Prandelli bersemangat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)