Jonatan Christie Buka Keunggulan Indonesia Atas Filipina
A
A
A
ATOR SELAR - Indonesia mendapat poin pertama saat berhadapan dengan Filipina di laga kedua grup D, Badminton Asia Team Championships 2018. Lewat nomor tunggal putra, Jonatan Christie sukses membawa Indonesia memimpin 1-0.
Tampil di Sultan Abdul Halim Stadium, Ator Selar, Malaysia, Rabu (7/2/2018) Jonatan menang dua game langsung. Di hadapan Ros Leonard Pedrosa, Jonatan mengukir skor 21-15 dan 21-13.
"Lawan di hari kedua ini juga lebih bagus dari kemarin. Dia ulet, kemana saja bola dikejar sama dia. Mainnya ngotot dan tidak gampang dimatikan," ucap Jonatan seperti dikutip dari Badmintonindonesia.
"Besok kan lawan India di lapangan ini lagi, jadi saya sudah lebih beradaptasi dengan situasinya. Kondisi anginnya berbeda dari lapangan sebelumnya dan shuttlecock-nya lebih berat, jadi harus lebih siap capek besok," tambahnya.
Di sisi lain, Pedrosa mengakui keunggulan Jonatan Christie. Meski kalah, ia tidak berkecil hati dan lebih memilih belajar dari pengalamannya.
"Saya baru tahu rasanya bertanding lawan pemain dengan kualitas seperti Jonatan karena kami tidak punya kualitas pemain seperti dia di negara kami. Jadi rasanya luar biasa," kata Pedrosa.
"Pelatih kami dari Indonesia (Paulus Firman), kami banyak diajarkan cara bermain yang baik. Kami harus banyak latihan lagi. Dari pertandingan tadi, saya belajar bagaimana untuk lebih fokus dan melatih stroke lebih baik lagi. Kualitas saya masih tidak cukup untuk bersaing dengan pemain selevel Jonatan," pungkasnya.
Tampil di Sultan Abdul Halim Stadium, Ator Selar, Malaysia, Rabu (7/2/2018) Jonatan menang dua game langsung. Di hadapan Ros Leonard Pedrosa, Jonatan mengukir skor 21-15 dan 21-13.
"Lawan di hari kedua ini juga lebih bagus dari kemarin. Dia ulet, kemana saja bola dikejar sama dia. Mainnya ngotot dan tidak gampang dimatikan," ucap Jonatan seperti dikutip dari Badmintonindonesia.
"Besok kan lawan India di lapangan ini lagi, jadi saya sudah lebih beradaptasi dengan situasinya. Kondisi anginnya berbeda dari lapangan sebelumnya dan shuttlecock-nya lebih berat, jadi harus lebih siap capek besok," tambahnya.
Di sisi lain, Pedrosa mengakui keunggulan Jonatan Christie. Meski kalah, ia tidak berkecil hati dan lebih memilih belajar dari pengalamannya.
"Saya baru tahu rasanya bertanding lawan pemain dengan kualitas seperti Jonatan karena kami tidak punya kualitas pemain seperti dia di negara kami. Jadi rasanya luar biasa," kata Pedrosa.
"Pelatih kami dari Indonesia (Paulus Firman), kami banyak diajarkan cara bermain yang baik. Kami harus banyak latihan lagi. Dari pertandingan tadi, saya belajar bagaimana untuk lebih fokus dan melatih stroke lebih baik lagi. Kualitas saya masih tidak cukup untuk bersaing dengan pemain selevel Jonatan," pungkasnya.
(bep)