Duo Pembalap Muda Indonesia Siap Bertarung di Eropa
A
A
A
JAKARTA - Dua pembalap muda Indonesia Gerry Salim dan Dimas Ekky Pratama siap mengukir prestasi di kejuaraan balap motor level grand prix, CEV International Championship. Gerry akan berkompetisi di kejuaraan junior, CEV Moto3 Junior World Championship, sementara Dimas tampil di level Eropa, CEV Moto2 European Championship.
Gerry juga diproyeksikan mengikuti Kompetisi Red Bull MotoGP Rookies Cup untuk mengasah kompetensi balapnya di berbagai sirkuit MotoGP. Sebagai persiapan, keduanya akan menetap sementara di Benua Eropa dan menjalani program latihan balap serta fisik. Pembalap binaan Astra Honda Motor (AHM) ini juga akan mendalami kultur balap CEV yang diterapkan seperti MotoGP selama musim kompetisi 2018.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengungkapkan, Gerry dan Dimas sudah sangat layak berkompetisi di Eropa menyusul prestasi yang berhasil mengukir sejarah pada musim balap 2017. Gerry menjadi orang Indonesia pertama yang berdiri sebagai juara umum kejuaraan balap tertinggi Asia, Asia Road Racing Championship, untuk kelas AP250.
Sementara itu, Dimas juga berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menapaki podium CEV Moto2 European Championship yang dicetaknya pada musim balap tahun lalu di Sirkuit Barcelona, Spanyol. "Untuk terus meningkatkan levelnya, keduanya akan ditempa di Eropa untuk mendalami kultur balap CEV yang diterapkan seperti MotoGP. Kami ingin mereka kembali mengharumkan nama bangsa di kejuaraan dunia,” kata Thomas Wijaya dalam rilisnya, Selasa (20/2/2018).
Menurutnya, prestasi Gerry dan Dimas tidak lepas dari komitmen AHM untuk mencetak pembalap kelas dunia melalui berbagai kejuaraan balap maupun peningkatan kompetensi pembalap sejak 2013 lalu. Program ini merupakan konsistensi strategi AHM dalam mempercepat terwujudnya mimpi generasi muda Indonesia mengukir prestasi di arena balap dunia.
Thomas menuturkan, untuk mencetak pembalap level dunia dibutuhkan langkah terstruktur dan sistematis, mulai dari pencarian bakat sampai dengan memberikan pelatihan untuk memperkuat potensinya. Pembinaan pembalap usia di bawah 16 tahun dilakukan melalui program Astra Honda Racing School (AHRS). "Pembinaan balap berjenjang AHM memberikan langkah strategis bagi pembalap mencapai tujuannya dan menjadi kebanggaan bangsa di dunia balap. Kami senang hingga saat ini mampu menemani dan memaksimalkan potensi pembalap muda Tanah Air serta mencetak beragam prestasi membanggakan," ujarnya.
Hal ini terbukti di mana lima pembalap muda Indonesia sukses melewati tahap seleksi akhir ajang Asia Talent Cup (ATC) 2018 yang dipromotori Dorna Sports. Mereka adalah Lucky Hendriansya, Mario Suryo Aji, Mohammad Adenanta Putra, Muhammad Agung Fachrul, dan Afridza Syach Munandar. Selain itu, pembinaan balap AHM di level Asia juga dipertajam melalui Kejuaraan Asia Road Racing Championship.
Pembalap Andi Gilang Farid Izdihar dan Irfan Ardiansyah akan turun di kelas Supersports 600cc. Sementara untuk mempertahankan gelar juara Asia di kelas Asia Production 250cc (AP250), Rheza Danica Ahrens dan Awhin Sanjaya dipercaya menjadi andalan Indonesia. Di ajang lebih tinggi, Andi dan Irfan juga berkesempatan menjadi salah satu pembalap yang turun di Suzuka 8 Hours Endurance World Championship.
"Kami berharap semangat Satu Hati untuk Indonesia juara dapat menginspirasi generasi muda lain tidak hanya di dunia balap namun juga hal lainnya untuk berprestasi sampai level dunia," ujar Thomas.
Gerry juga diproyeksikan mengikuti Kompetisi Red Bull MotoGP Rookies Cup untuk mengasah kompetensi balapnya di berbagai sirkuit MotoGP. Sebagai persiapan, keduanya akan menetap sementara di Benua Eropa dan menjalani program latihan balap serta fisik. Pembalap binaan Astra Honda Motor (AHM) ini juga akan mendalami kultur balap CEV yang diterapkan seperti MotoGP selama musim kompetisi 2018.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya mengungkapkan, Gerry dan Dimas sudah sangat layak berkompetisi di Eropa menyusul prestasi yang berhasil mengukir sejarah pada musim balap 2017. Gerry menjadi orang Indonesia pertama yang berdiri sebagai juara umum kejuaraan balap tertinggi Asia, Asia Road Racing Championship, untuk kelas AP250.
Sementara itu, Dimas juga berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menapaki podium CEV Moto2 European Championship yang dicetaknya pada musim balap tahun lalu di Sirkuit Barcelona, Spanyol. "Untuk terus meningkatkan levelnya, keduanya akan ditempa di Eropa untuk mendalami kultur balap CEV yang diterapkan seperti MotoGP. Kami ingin mereka kembali mengharumkan nama bangsa di kejuaraan dunia,” kata Thomas Wijaya dalam rilisnya, Selasa (20/2/2018).
Menurutnya, prestasi Gerry dan Dimas tidak lepas dari komitmen AHM untuk mencetak pembalap kelas dunia melalui berbagai kejuaraan balap maupun peningkatan kompetensi pembalap sejak 2013 lalu. Program ini merupakan konsistensi strategi AHM dalam mempercepat terwujudnya mimpi generasi muda Indonesia mengukir prestasi di arena balap dunia.
Thomas menuturkan, untuk mencetak pembalap level dunia dibutuhkan langkah terstruktur dan sistematis, mulai dari pencarian bakat sampai dengan memberikan pelatihan untuk memperkuat potensinya. Pembinaan pembalap usia di bawah 16 tahun dilakukan melalui program Astra Honda Racing School (AHRS). "Pembinaan balap berjenjang AHM memberikan langkah strategis bagi pembalap mencapai tujuannya dan menjadi kebanggaan bangsa di dunia balap. Kami senang hingga saat ini mampu menemani dan memaksimalkan potensi pembalap muda Tanah Air serta mencetak beragam prestasi membanggakan," ujarnya.
Hal ini terbukti di mana lima pembalap muda Indonesia sukses melewati tahap seleksi akhir ajang Asia Talent Cup (ATC) 2018 yang dipromotori Dorna Sports. Mereka adalah Lucky Hendriansya, Mario Suryo Aji, Mohammad Adenanta Putra, Muhammad Agung Fachrul, dan Afridza Syach Munandar. Selain itu, pembinaan balap AHM di level Asia juga dipertajam melalui Kejuaraan Asia Road Racing Championship.
Pembalap Andi Gilang Farid Izdihar dan Irfan Ardiansyah akan turun di kelas Supersports 600cc. Sementara untuk mempertahankan gelar juara Asia di kelas Asia Production 250cc (AP250), Rheza Danica Ahrens dan Awhin Sanjaya dipercaya menjadi andalan Indonesia. Di ajang lebih tinggi, Andi dan Irfan juga berkesempatan menjadi salah satu pembalap yang turun di Suzuka 8 Hours Endurance World Championship.
"Kami berharap semangat Satu Hati untuk Indonesia juara dapat menginspirasi generasi muda lain tidak hanya di dunia balap namun juga hal lainnya untuk berprestasi sampai level dunia," ujar Thomas.
(amm)