Hendra/Ahsan versus Fajar/Rian: Waspada Stamina Junior

Sabtu, 10 Maret 2018 - 15:23 WIB
Hendra/Ahsan versus...
Hendra/Ahsan versus Fajar/Rian: Waspada Stamina Junior
A A A
MULHEIM - Pasangan ganda putra Indonesia harus 'saling bunuh' di semifinal turnamen bulu tangkis Jerman Terbuka 2018. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bentrok dengan juniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Innogy Sporthalle, Sabtu (10/3/2018) malam.

Hendra/Ahsan melaju ke semifinal seusai menyingkirkan unggulan keempat, Lee Jhe Huei/Lee Yang (Taiwan) 21-13, 22-20 pada pertandingan Jumat (9/3/2018). Sedangkan Fajar/Rian mengalahkan Kim Won Ho/Seo Seung Jae (Korea Selatan) 21-1, 21-16.

Ini menjadi ajang pembuktian ketangguhan senior vs junior. Meski secara peringkat Fajar/Rian lebih baik, namun pengalaman milik pasangan Handra/Ahsan. Saat ini Fajar/Rian di peringkat 12 dunia, sementara Hendra/Ahsan 171. Peringkat Hendra/Ahsan merosot tajam lantaran keduanya berpisah setelah Korea Open Super Series 2016.

Hendra/Ahsan pernah menjadi pasangan nomor satu dunia pada akhir 2013, sejak dipasangkan pada September 2012. Mereka menjuarai sejumlah event besar, termasuk juara ganda putra Asian Games 2014.

Juara ganda putra All England 2014 itu kembali bersatu di India Terbuka 2018, Januari lalu. Namun, "debut internasional" mereka hanya sampai semifinal setelah dikalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Kini, Hendra/Ahsan akan menjajal lagi kemampuan juniornya di Jerman Terbuka. Menanggapi pertemuan dengan Fajar/Rian, Hendra/Ahsan menegaskan ingin kembali mendulang kejayaan dan tetap mewaspadai junior mereka yang lebih unggul dalam stamina.

Apalagi Fajar/Rian mendapat modal suntikan semangat setelah meraih gelar di Malaysia Masters 2018, 21 Januari lalu. “Mereka sedang percaya diri setelah juara di Malaysia Masters 2018, jadi kami harus lebih siap. Dari segi stamina, mereka lebih unggul karena lebih muda,” ungkap Hendra.

Soal kunci kemenangan melawan Lee Jhe Huei/Lee Yang, Ahsan mengatakan berhasil menerapkan strategi di lapangan selain lawan banyak melakukan kesalahan. "Saat tertinggal di game kedua, yang penting tidak menyerah, saling komunikasi, walaupun misalnya ujung-ujungnya kalah, tapi coba dulu,” kata Ahsan dilansir Badmintonindonesia.org.
(sha)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4829 seconds (0.1#10.140)