Pembelaan Tim Yamaha Soal Kontrak Vinales
A
A
A
TOKYO - Keputusan tim Movistar Yamaha untuk membarui kontrak Maverick Vinales berdurasi dua tahun atau setidaknya hingga 2020 mendatang terus menuai kritik. Tapi di sisi lain, Lin Jarvis selaku Direktur tim Garpu Tala masih meyakini telah melakukan hal yang benar.
Kritikan pedas yang diutarakan penggemar Yamaha lantaran performa Vinales yang dinilai masih jauh dari harapan. Pada balapan seri perdana di Sirkuti Losail, Qatar, misalnya. Pembalap berjuluk Top Gun itu harus berjuang dari posisi ke-15 untuk masuk ke ke urutan keenam.
Tak sedikit pengamat MotoGP yang menyebut jika Yamaha terkesan terburu-buru dalam menentukan sikapnya. Tapi Jarvis mencoba menepis semua kritikan pedas itu dengan berkata bahwa kontrak yang diberikan kepada Vinales tidak berdampak dalam waktu singkat.
"Jika Anda menandatangani kontrak, Anda tidak melakukannya untuk saat ini. Anda melakukan itu untuk memberi tanda kepercayaan Anda pada mitra. Anda menunjukkan bahwa Anda yakin akan mencapai tujuan bersama," kata Jarvis seperti dikutip dari Speedweek, Rabu (28/3/2018).
"Kurasa itu sebabnya, Maverick membuat keputusan itu, dan kita tidak akan mengecewakannya," tambah Jarvis.
Mengenai penurunan performa balap, Jarvis menjelaskan bahwa selama menjalani tes pramusim tim mengalami kesulitan. Namun itu tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa Valentino Rossi dan Vinales bakal gagal menjadi penantang gelar juara MotoGP di musim ini.
Buktinya, Rossi sukses meraih podium pada balapan pembuka di Qatar. "Mengingat kesulitan yang kami hadapi ini, tapi hasil dari Qatar dapat dilihat. Kami sama kompetitifnya pada balapan hari Minggu seperti yang lainnya, jadi sekarang kami harus menyelesaikannya setiap hari," tukas Jarvis.
Kritikan pedas yang diutarakan penggemar Yamaha lantaran performa Vinales yang dinilai masih jauh dari harapan. Pada balapan seri perdana di Sirkuti Losail, Qatar, misalnya. Pembalap berjuluk Top Gun itu harus berjuang dari posisi ke-15 untuk masuk ke ke urutan keenam.
Tak sedikit pengamat MotoGP yang menyebut jika Yamaha terkesan terburu-buru dalam menentukan sikapnya. Tapi Jarvis mencoba menepis semua kritikan pedas itu dengan berkata bahwa kontrak yang diberikan kepada Vinales tidak berdampak dalam waktu singkat.
"Jika Anda menandatangani kontrak, Anda tidak melakukannya untuk saat ini. Anda melakukan itu untuk memberi tanda kepercayaan Anda pada mitra. Anda menunjukkan bahwa Anda yakin akan mencapai tujuan bersama," kata Jarvis seperti dikutip dari Speedweek, Rabu (28/3/2018).
"Kurasa itu sebabnya, Maverick membuat keputusan itu, dan kita tidak akan mengecewakannya," tambah Jarvis.
Mengenai penurunan performa balap, Jarvis menjelaskan bahwa selama menjalani tes pramusim tim mengalami kesulitan. Namun itu tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur bahwa Valentino Rossi dan Vinales bakal gagal menjadi penantang gelar juara MotoGP di musim ini.
Buktinya, Rossi sukses meraih podium pada balapan pembuka di Qatar. "Mengingat kesulitan yang kami hadapi ini, tapi hasil dari Qatar dapat dilihat. Kami sama kompetitifnya pada balapan hari Minggu seperti yang lainnya, jadi sekarang kami harus menyelesaikannya setiap hari," tukas Jarvis.
(nug)