Jerman Siap Bantu Pembinaan Sepak Bola Usia Dini di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pembinaan usia dini yang menjadi salah satu fokus PSSI mendapat perhatian raksasa sepak bola dunia Jerman. DFB, Federasi sepak bola Jerman, menyatakan siap membantu Indonesia dalam mengembangkan talenta-talenta sepak bola melalui grassroot football development.
Kesiapan Jerman terlibat dalam pembinaan usia dini disampaikan Sekretaris Jenderal DFB dr Friedrich Curtius dalam workshop yang bertema 'Sport and Development' di Frankfurt, Kamis (29/3/2018). Salah satu yang menjadi pertimbangan DFB terlibat yakni Indonesia dinilai sebagai negara potensial di cabang sepak bola dan bulu tangkis.
Sekjen PSSI Ratu Tisha mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut kedua pihak menjajaki potensi kerja sama pada bidang pendidikan pelatih dan pembinaan usia dini. Khusus untuk grassroot football development difokuskan pada pengembangan karakter anak-anak melalui sepak bola. "Kita jajaki kerja sama dengan DFB. Objektifnya untuk pengembangan karakter anak-anak melalui sepak bola, edukasi anak-anak akan respect, discipline, fair play, dan unity. Ini didukung potensi kerja sama antara Pemerintah Jerman dan Indonesia," kata Tisha.
Sekjen DFB dr Friedrich Curtius menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan PSSI untuk pengembangan sepak bola. Apalagi, Indonesia sangat potensial dalam pembinaan sepak bola. Workshop bertajuk 'Sport and Development' yang digelar DFB, menurut dia, sangat bagus untuk melihat bagaimana secara intensif dan penuh semangat, para ahli dari berbagai negara bekerja sama dengan tujuan mengembangkan konsep berkelanjutan.
"Sejauh ini sekitar 250.000 anak-anak dan remaja di 17 negara di seluruh dunia telah mendapatkan manfaat dari langkah olahraga Jerman untuk pembangunan yang dilakukan. Pemerintah Federal Jerman dan DFB merupakan mitra penting bagi keberhasilan langkah ini. Seperti nanti di Indonesia, dengan bantuan lewat sepak bola bisa memperbaiki kondisi yang ada," ujar Friedrich Curtius.
Kesiapan Jerman terlibat dalam pembinaan usia dini disampaikan Sekretaris Jenderal DFB dr Friedrich Curtius dalam workshop yang bertema 'Sport and Development' di Frankfurt, Kamis (29/3/2018). Salah satu yang menjadi pertimbangan DFB terlibat yakni Indonesia dinilai sebagai negara potensial di cabang sepak bola dan bulu tangkis.
Sekjen PSSI Ratu Tisha mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut kedua pihak menjajaki potensi kerja sama pada bidang pendidikan pelatih dan pembinaan usia dini. Khusus untuk grassroot football development difokuskan pada pengembangan karakter anak-anak melalui sepak bola. "Kita jajaki kerja sama dengan DFB. Objektifnya untuk pengembangan karakter anak-anak melalui sepak bola, edukasi anak-anak akan respect, discipline, fair play, dan unity. Ini didukung potensi kerja sama antara Pemerintah Jerman dan Indonesia," kata Tisha.
Sekjen DFB dr Friedrich Curtius menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan PSSI untuk pengembangan sepak bola. Apalagi, Indonesia sangat potensial dalam pembinaan sepak bola. Workshop bertajuk 'Sport and Development' yang digelar DFB, menurut dia, sangat bagus untuk melihat bagaimana secara intensif dan penuh semangat, para ahli dari berbagai negara bekerja sama dengan tujuan mengembangkan konsep berkelanjutan.
"Sejauh ini sekitar 250.000 anak-anak dan remaja di 17 negara di seluruh dunia telah mendapatkan manfaat dari langkah olahraga Jerman untuk pembangunan yang dilakukan. Pemerintah Federal Jerman dan DFB merupakan mitra penting bagi keberhasilan langkah ini. Seperti nanti di Indonesia, dengan bantuan lewat sepak bola bisa memperbaiki kondisi yang ada," ujar Friedrich Curtius.
(amm)